Temuan KPAI Jadi Alasan Ono Surono Tolak Barak Militer Ala KDM, Psikolog Anak Ungkap

Temuan KPAI Jadi Alasan Ono Surono Tolak Barak Militer Ala KDM, Psikolog Anak Ungkap Fakta Berbeda

Temuan KPAI Jadi Alasan Ono Surono Tolak Barak Militer Ala KDM, Psikolog Anak UngkapDedi dan Ono

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono kekeh menolak program pendidikan barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Selain menyimpang dari sistem pendidikan nasional, ia menilai pembinaan karakter di barak militer untuk siswa nakal berpotensi melanggar hak asasi anak.
Bahkan, politisi PDIP ini merujuk pada temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang turut mengkritik barak militer ala eks Bupati Purwakarta itu.
“Apalagi KPAI, misalnya, sudah menemukan ada beberapa hal. Yang pertama misalnya menjadi pemaksaan anak-anak dengan ancaman mereka tidak akan naik kelas. Lalu, misalnya, ada ketidaknyamanan anak-anak di barak militer tersebut,” ujar Ono dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (20/5/2025).
Ono kemudian menyinggung soal pelanggaran Undang-Undang Sisdiknas dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia.
Kini, dirinya sejalan dengan KPAI menyoal pendidikan di barak militer.
“Jadi pada saat KPAI yang merupakan lembaga pengawas terkait dengan perlindungan anak menyampaikan seperti itu, ya saya sendiri yang pasti akan mendukung KPAI untuk merekomendasikan gubernur menghentikan,” jelasnya.

Kak Seto Ungkap Fakta Lain
Di sisi lain, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau karib disapa Kak Seto justru mengungkapkan fakta berbeda kala berada di lapangan.
Kak Seto diketahui meninjau langsung para siswa yang menjalani Program Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (10/5/2025) lalu.
Dengan tegas ia justru memuji pendidikan barak militer ala Dedi Mulyadi ini.
“Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka,” ujar Psikolog Anak itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/5/2025).
Kemudian, Kak Seto juga sempat adu debat dengan Adhel Setiawan yang menjadi pelapor Dedi Mulyadi ke Komnas HAM.
Terkait dengan kekhawatiran Adhel soal peluang munculnya pelanggaran HAM di barak militer bagi anak-anak, Kak Seto mengurai penjelasannya.
Pihaknya akan terus mengawasi kebijakan Dedi Mulyadi tersebut.
“Saya belum melihat (adanya pelanggaran HAM), saya melihat unsur positifnya, tapi saya akan pantau. Kami dari LPAI akan melibatkan teman-teman di Bandung untuk bisa terbuka apa yang betul-betul dirasakan anak,” kata Kak Seto.
Ia juga mengatakan, jika memasukkan siswa bermasalah ke barak militer merupakan ide yang cemerlang.
“Kalau ada seseorang punya ide, membawa (anak) ke dalam lingkungan yang kondusif, lingkungan bela negara, nasionalisme, bangun pagi, disiplin, apakah itu salah? justru ini adalah untuk kepentingan terbaik untuk anak. Pada waktu itupun saya menyampaikan pesan, bahwa ini adalah  kepentingan terbaik untuk anak,” pungkas Kak Seto.

Sumber

Temuan KPAI Jadi Alasan Ono Surono Tolak Barak Militer Ala KDM, Psikolog Anak Ungkap

ingat-ingat 2029 jawa barat tanpa wajah orang ini emoticon-Big Grin
Temuan KPAI Jadi Alasan Ono Surono Tolak Barak Militer Ala KDM, Psikolog Anak Ungkap

emoticon-Leh Uga

Diskusi Khusus: Turki Akan Oprek F-16 Milik Indonesia, Biaya Sekitar Rp 8 Triliun

Quote:

Selamat datang di segmen Diskusi Khusus (Disus), yang akan membahas topik terkait pertahanan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dan pada episode pertama kali ini, kita akan bahas tentang F-16 TNI AU yang kabarnya akan dioprek alias di-upgrade oleh Negeri Ottoman. Yuk kita bahas emoticon-Cendol (S)

Informasi terkait modifikasi F-16 TNI AU yang akan dilakukan oleh Turki, TS dapatkan dari akun KERIS reborn di Facebook. Buat Agan yang belum tahu, akun ini banyak memberi bocoran terkait anggaran atau program penting yang berkaitan dengan TNI. Kabarnya pemilik akun ini dulu juga alumni forum militer di Kaskus.

Pemilik akun tersebut kemungkinan punya akses atau memiliki kenalan orang dalam di TNI atau Kementerian Pertahanan Gan. Pasalnya beberapa bocoran yang diberikan, tidak banyak dibahas oleh media.

Akun tersebut memposting berita terkait modernisasi F-16 pada Senin (19/05/2025). Dalam postingannya disebutkan jika kontrak modernisasi F-16 bernilia US$510 juta, yang jika dirupiahkan sekitar Rp 8,3 triliun. Kontrak itu melibatkan PT Dirgantara Indonesia dan Turkish Aerospace Industries.

Quote:

Menurut akun KERIS reborn, F-16 akan di-upgrade agar setara dengan F-16 Viper (Block 70), yang merupakan versi produksi terbaru dari F-16. Tapi, tidak disebutkan F-16 mana yang akan mendapat upgrade menjadi standar Viper ?

TNI AU sendiri memiliki dua varian F-16, yakni 10 unit F-16 Block 15 OCU (Operational Capability Upgrade) serta 23 unit F-16 Block 52ID. Untuk F-16 Block 15, sebagian telah menerima paket upgrade EMLU (Enhanced Mid Life Upgrade) yang dilaksanakan oleh Skuadron Teknik 042 sejak September 2017. Total sudah ada 8 unit yang selesai melaksanakan upgrade.

Kecil kemungkinan F-16A/B Block 15 (generasi pertama) yang akan dioprek, karena pesawat ini baru saja melaksanakan upgradedi dalam negeri. Ada kemungkinan jika F-16C/D Block 52ID yang akan mendapat giliran upgrade. Namun, ini hanya dugaan saja ya Gan. Entah versi mana nanti yang akan dioprek oleh Turki.

Apakah Paman Sam Sudah Merestui ?

Ini juga pertanyaan penting dalam rumor atau gosip modernisasi F-16, apakah Amerika selaku pembuat pesawat sudah merestui hal tersebut ? Meski hanya upgrade, biasanya harus ada persetujuan dari negara pembuat.

Meski Turki juga anggota NATO serta jadi opetator F-16 terbesar di luar Amerika, negara ini sering tidak patuh pada instruksi sekutu. Yang membuat mereka diberi sanksi embargo militer. Embargo diberikan setelah Turki membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.

Sejak saat itu mereka telah ditendang dari program F-35, selain itu pengiriman F-35 mereka telah ditunda. Tak cuma itu, negara tersebut juga tidak diizinkan membeli persenjataan buatan NATO dan Amerika. Meski pada perkembangannya, sanksi embargo militer Turki beberapa sudah ada yang dilonggarkan, tapi beberapa anggota NATO seperti Jerman, masih belum mau percaya 100 persen kepada Turki.

Begitu juga dengan Amerika, yang terkesan berhati-hati dalam mengambil keputusan penjualan senjata ke negara tersebut. Mereka pernah menunda penjualan paket kit modernisasi F-16 ke Turki. Meski akhirnya menyetujui penjualan kit modernisasi F-16 tersebut setelah Turki mendukung keanggotaan NATO bagi Finlandia.

Upgrade Setara Viper Itu Bagaimana Sih ?

Nah ini juga menarik sih Gan, jika rumor yang diberitakan KERIS reborn benar, maka paket upgrade apa saja yang akan dipasang pada F-16 TNI AU ? Apakah akan sama dengan standar F-16 Turki ? Sebagai pengingat, Turki menyebut F-16 yang mereka upgradeakan setara F-16 Viper, dengan menggabungkan komoponen dalam negeri.

Selain memakai komponen yang dipasok Amerika, F-16 Turki juga memakai komponen buatan dalam negeri. Jika Turki menangani modifikasi F-16 TNI AU, apakah Amerika memberi izin F-16 tersebut dipasangi komponen buatan Turki ? Hal ini juga masih belum bisa dipastikan. Turki sendiri juga harus mendapat persetujuan Amerika untuk memasang komponen buatan lokal di F-16 mereka.

Kemungkinan kelak, komponen F-16 TNI AU akan memadukan dari Amerika dan Turki, sehingga Paman Sam masih bisa cuan. Kalau seluruh komponen memakai buatan Turki, TS ragu hal itu akan disetujui. Ini hanya pendapat pribadi.

Tapi, ada satu komponen yang sepertinya Turki belum bisa membuatnya sendiri. Yang dimaksud adalah Link-16 Tactical Data Link atau dikenal juga sebagai “multiple information distribution system.” Ini adalah perangkat komunikasi untuk F-16.

Quote:

Di luar Link-16, untuk standar F-16 Turki sudah memakai komponen buatan sendiri. Beberapa diantaranya adalah sistem identifikasi teman atau musuh yang dikenal sebagai IFF (Identification Friend or Foe), diklaim setara dengan sistem IFF KY58 dan KY100 standar NATO. Dan telah dilengkapi akses komunikasi dan datalink terenskripsi.

Standar F-16 oprekan Turki akan mengintegrasikan MGB (Millî Görev Bilgisayarı/Indigenous Mission Computer), komputer misi baru produksi dalam negeri. Selain komputer misi, F-16 Turki juga menerima konsol baru berupa multi functional color screen.

Paket oprek dari Turki juga mengintegrasikan radar active electronically scanned array (AESA) buatan dalam negeri, dan diproduksi Aselsan. Untuk rudal juga memakai buatan dalam negeri, mulai dari rudal udara ke udara Gokdogan dan Bozdogan, rudal jelajah Gezgin dan Cakir, serta rudal anti-kapal Atmaca.

Upgrade F-16 yang dilakukan Turki disebut sebagai Proyek Ozgur yang akan meningkatkan jam terbang pesawat dari 8.000 menjadi 12.000 jam. Pada November 2024, Turki berencana membatalkan pembelian kit modernisasi F-16 dari Amerika dan memilih memakai komponen lokal untuk modernisasi.

Dengan memakai komponen lokal, biaya yang diperlukan diperkirakan hanya sekitar US$7 miliar, jika memakai komponen impor, biaya oprek bisa menyentuh angka US$23 miliar. Di sisi lain, Turki juga telah membayar DP senilai US$4 miliar untuk pembelian 40 F-16 Viper generasi baru, di mana total pembelian menghabsikan US$7 miliar.

Quote:

Infornasi terkait program oprek F-16 TNI AU ini masih belum dipublikasikan secara resmi Gan, meski begitu, dari bocoran yang beredar menunjukkan jika hubungan Indonesia dan Turki semakin erat di bidang pertahanan.

Bagaimana pendapat Agan tentang wacana ini ? Silakan nanti berkomentar di bawah, sampai jumpa di diskusi lainnya emoticon-Cendol (S)

Referensi Tulisan: 1| 2 | 3
Sumber Foto: sudah tertera

Rekening Mendadak Kosong, Anak Justru Tagih Utang Apa Enggak Tambah Pusing?

Rekening Mendadak Kosong, Anak Justru Tagih Utang Apa Enggak Tambah Pusing?

Matamata.com – Komedian Tri Retno Prayudati atau yang akrab disapa  Nunung  baru-baru ini membagikan pengalaman pahit yang ia alami terkait kondisi keuangannya.

Dalam sebuah wawancara, anggota grup lawak legendaris Srimulat itu menceritakan bagaimana rekeningnya tiba-tiba mendadak kosong, sementara pada saat yang sama ia harus menghadapi kenyataan pahit anaknya sendiri menagih utang kepadanya.

Cerita menyedihkan ini bermula saat Nunung mendapatkan honor dari salah satu stasiun TV swasta. Biasanya, honor tersebut akan diterima Nunung langsung ke rekening pribadinya. Namun, karena alasan tertentu, pembayaran itu dialihkan ke rekening sang anak.

“Waktu kemarin honor OVJ (Opera Van Java) masuknya ke rekening anak saya. Saya pikir ya enggak apa-apa, toh nanti juga dikasih ke saya,” cerita Nunung seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (20/5/2025).

Sayangnya, harapan itu tidak berjalan mulus. Kejadian tak terduga terjadi ketika ia memeriksa saldo rekeningnya sendiri yang ternyata terbaca nol. Nunung pun mulai bingung dan cemas. Dalam situasi penuh tekanan, ia justru mendapat kejutan lain. Anak sendiri malah menagih utang, bukan menginfokan soal honor yang masuk.

“Ketika saya lihat rekening, kok isinya nol. Saya tanya anak saya, katanya saya punya utang ke dia. Ini kan jadi aneh. Uang hasil kerja saya kok dibilang masih punya utang ke anak?” ujar Nunung, mengungkapkan rasa heran dan kecewanya.

Kondisi keuangan yang menipis sekaligus persoalan keluarga yang dialami Nunung menambah beban pikirannya di tengah situasi yang tidak mudah. Ia mengaku, masalah tersebut membuat dirinya semakin stres dan merasa terpojok.

“Uang belum dapat, anak malah nanya kapan saya mau bayar utang ke dia, padahal itu honor saya juga. Apa enggak tambah pusing?” kata Nunung beberapa kali sambil tertawa getir.

Menurut sang komedian, kejadian ini memberikan pelajaran penting bahwa persoalan keuangan dalam keluarga harus benar-benar dikelola dengan hati-hati supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman. Ia juga mengingatkan agar sesama keluarga tetap saling terbuka dalam urusan keuangan.

Dilansir Tribun Jabar, Nunung mengaku tidak ingin memperbesar persoalan. Ia berusaha memahami sudut pandang dan kebutuhan anak, meski di sisi lain dirinya merasa sedih dengan situasi tersebut. Nunung menegaskan bahwa hubungan keluarganya tetap harmonis meski ada dinamika dalam urusan uang.

“Saya sih enggak mau ribut. Namanya juga keluarga, pasti ada aja masalah. Saya maklumi aja, mungkin anak saya lagi butuh uang. Yang penting tetap komunikasi dan saling percaya,” ujar Nunung menutup ceritanya.

Kisah yang dialami Nunung menjadi pengingat bagi banyak orang agar lebih cermat dan terbuka dalam mengelola keuangan keluarga, terutama soal hak dan kewajiban antar anggota keluarga sendiri. Nunung berharap ke depan kondisi keuangannya membaik, serta hubungan dengan sang anak kembali normal tanpa ada beban utang-piutang.

matamata.com

Pasutri Jalani Hubungan Poliamori, Hidup Bahagia Satu Atap

Pasutri Jalani Hubungan Poliamori, Hidup Bahagia Satu Atap

Jakarta –

Kisah pasangan suami istri (pasutri) Kel Macettare (41) dan Cardisco (42) yang menjalani hubungan poliamori menjadi kontroversi. Meski begitu keduanya bahagia menjalani hubungan tersebut dan tinggal satu atap.

Kel Macettare dan Bruno sudah menikah dan hidup satu atap selama 19 tahun. Mereka memiliki dua anak yakni Henry (19) dan Hector (13).

“Bruno dan saya telah tinggal di bawah atap yang sama selama 19 tahun,” kata Kel kepada NeedToKnow  dikutip  wolipop.

Keputusan Bruno dan Kel menjalani hubungan poliamori menjadi sorotan karena kehadiran dua orang tambahan yang merupakan pasangan baru dari masing-masing.

Meski bukan konsep baru, poliamori masih dianggap mengejutkan oleh sebagian besar masyarakat yang menjunjung tinggi nilai monogami.

Yang membuat cerita mereka semakin menarik, pasangan ini tidak hanya menjalin hubungan di luar pernikahan, tetapi juga mengintegrasikan pasangan masing-masing ke dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Awalnya, mereka berniat untuk menjalani kehidupan monogami, terutama setelah memutuskan memiliki anak. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka merasa hubungan mereka butuh sesuatu yang baru untuk menyegarkan suasana.

Sang istri, Kel kini menjalin hubungan dengan Diego Machado, yang tinggal bersama mereka di rumah. Sementara itu, suaminya, Bruno berpacaran dengan Jennifer de Faria, yang rutin datang setiap akhir pekan.

“Awalnya, saya tidak siap untuk poliamori dan bahkan mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan itu. Tetapi semuanya berjalan dengan penuh rasa hormat,” ungkap Kel.

Pasangan ini tak menyangka bisa menemukan kebahagiaan dalam memperluas konsep pernikahan dan keluarga mereka hingga mencakup orang lain. Bahkan, anak-anak mereka pun bisa menerima keberadaan pasangan baru dari ayah dan ibu mereka.

Rumah tangga ini memiliki dua kamar untuk dua pasangan tersebut, dan Kel serta Bruno bisa berpindah kamar sesuai keinginan. Pembagian tugas rumah tangga pun mereka lakukan secara adil.

“Bruno biasanya memasak dan berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan Jennifer membantu dalam tugas-tugas ini,” kata Kel.

Sementara itu, Kel membersihkan lantai. Anak-anak pun punya tanggung jawab masing-masing.

“Henry mencuci piring, dan Hector membersihkan kotoran kucing, membuang sampah, dan mengelap wastafel,” jelas ibu mereka.

Kehidupan mereka memang tidak lepas dari kontroversi, apalagi karena sudah melibatkan anak-anak dalam dinamika rumah tangga yang tidak konvensional. Namun Bruno berdalih bahwa hubungan terbuka mereka menyeimbangkan pernikahannya dengan Kel.

“Orang-orang menganggap ini kekacauan, tetapi ada banyak komunikasi di sini. Kami tidak meromantisasinya. Ini adalah pekerjaan emosional sepanjang waktu, namun hasilnya sepadan,” ujar Bruno.

Pasangan ini tak menyangka bisa menemukan kebahagiaan dalam memperluas konsep pernikahan dan keluarga mereka hingga mencakup orang lain. Bahkan, anak-anak mereka pun bisa menerima keberadaan pasangan baru dari ayah dan ibu mereka.

Rumah tangga ini memiliki dua kamar untuk dua pasangan tersebut, dan Kel serta Bruno bisa berpindah kamar sesuai keinginan. Pembagian tugas rumah tangga pun mereka lakukan secara adil.

“Bruno biasanya memasak dan berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan Jennifer membantu dalam tugas-tugas ini,” kata Kel.

Sementara itu, Kel membersihkan lantai. Anak-anak pun punya tanggung jawab masing-masing.

“Henry mencuci piring, dan Hector membersihkan kotoran kucing, membuang sampah, dan mengelap wastafel,” jelas ibu mereka.

Kehidupan mereka memang tidak lepas dari kontroversi, apalagi karena sudah melibatkan anak-anak dalam dinamika rumah tangga yang tidak konvensional. Namun Bruno berdalih bahwa hubungan terbuka mereka menyeimbangkan pernikahannya dengan Kel.

“Orang-orang menganggap ini kekacauan, tetapi ada banyak komunikasi di sini. Kami tidak meromantisasinya. Ini adalah pekerjaan emosional sepanjang waktu, namun hasilnya sepadan,” ujar Bruno.

detik.com

Tenggelam

Jika memikirkanmu adalah sebuah dosa, biarkan aku menjadi pendosa untuk selamanya

Bukan aku tidak ingin bersamamu, hanya saja aku adalah seorang pengecut yang tidak mempunyai sedikit pun keberanian untuk melangkah maju ke depanmu dan mempertahankanmu. Aku tenggelam dalam dunia imajinasiku yang terus memutarkan berbagai macam kemungkinan di masa depan. Membuat diriku tak berdaya. Berdiri di sampingmu menjadi sebuah hal yang sangat mustahil untuk aku lakukan.

Duniaku berada jauh dari kata layak untuk seorang putri yang hidup dalam kerlap-kerlip cahaya yang menyilaukan. Senyum manis milikmu selalu menerangi hari demi hari dalam setiap langkahku, tetapi kenyataan tidak mungkin pernah mungkin bisa membohongi hati nurani. Jauhnya jarak antar dunia yang kita tinggali ini membuat keputusanku semakin kuat untuk melepasmu.

Aku tidak yakin dengan kemampuan diriku untuk membawamu ke sampingku dan menjalani kehidupan kita bersama. Duniaku masih tidak tentu. Jalanku masih tidak jelas. Asaku belum terbakar. Mimpiku pun belum terbentuk. Terlalu jauh jarak yang harus aku pangkas  agar kita berada pada panggung  yang sama.

“Bukan aku tidak mau, hanya saja, aku takut.”

Kata itu keluar dari mulutku. Kutujukan untukmu, tapi tidak akan pernah sampai kepadamu. Kata tersebut baru keluar setelah aku menyadari bahwa waktu telah lama berlalu. Hanya saja diriku masih berada di panggung yang sama. Panggung dimana aku masih bertanya-tanya untuk apakah aku ada di dunia ini? Kenapa aku harus hidup dan terus menjalani kehidupan yang tidak pernah menyenangkan ini?

Jika duka hanya sebuah kata, maka kehilangan hanyalah sebuah perasaan. Tapi kepergianmu merupakan kenyataan. Menyadarkanku kepada semua mimpi yang kita buat kini hanya menjadi sebuah angan. Atau kenyataan yang aku anggap selalu ada itu hanyalah sebuah angan yang tidak pernah aku usahakan untuk jadi nyata? Kisah kita bersama hanyalah sebuah khayalanku di dalam lamunan siang hari, saat sedang beristirahat dari lelahnya menyibukkan diriku, dengan menambah pengetahuan-pengetahuan tidak berguna untuk menambah lautan imajinasiku akan kisah romansa yang tidak pernah aku rasakan?

Hidup yang penuh dengan berbagai macam warna, dalam sekejap mata kini berubah dan hanya meninggalkan warna hitam dan warna putih. Sungguh berat untuk dijalani. Perasaan yang selalu terasa hangat saat kita berbincang, kini menjadi menyakitkan setiap memori kecil kembali terkenang.

Setiap hari hanyalah episode pengulangan aku menyesal tidak pernah tahu harus mengatakan apa kepadamu. Menyesali mengapa tidak pernah sekali pun aku memikirkan untuk mengambil tindakan yang dapat mengubah takdir yang sudah di tentukan ini. Mulutku terkunci. Hanya diam. Tidak tahu apa yang harus aku bicarakan dan kepada siapa aku harus ceritakan semua ini.

Langit cerah yang kupandangi ikut berubah menjadi kelabu dan siap menurunkan hujan. Bukan sebagai tangisan untuk menemani kesendirianku. Menerawang jauh disana, tertawa melihatku sebagai sebuah bahan candaan. Melihat kebodohanku menyesali akan sebuah hal yang tidak pernah aku lakukan, inginkan, atau bahkan aku impikan.

Mereka bilang hidup hanyalah sebuah perjalanan mengumpulkan penyesalan. Sebagaimana menyesal makan dan minum tapi tidak dihabiskan atau dirasakan. Berpikir tapi tidak pernah memulai sebuah tindakan. Mengubur pemikiran-pemikiran yang tidak tahu apa kesalahannya sehingga harus dihukum untuk tidak pernah hadir di dunia ini.

Berjalan mengelilingi setiap sudut kota, tapi tidak pernah sekalipun memperhatikan bagaimana kehidupan sekitar bekerja. Melewatkan bagaimana harmoni setiap tujuan yang berbeda saling bertemu dan membentuk melodi bising yang menghidupkan ibu kota.

Banyak ingin, tapi tindakan minim. Meski selalu bersama, tapi tidak saling mengutarakan. Jembatan yang saling menghubungkan dua insan perlahan terputus. Tidak ada lagi rasa aman. Tidak ada lagi rasa damai. Hanya ada rasa tidak percaya yang terus membangun tembok, menutup berbagai macam kemungkinan untuk kembali bersama dan mengarungi kehidupan tanpa akhir ini.

Iya. Hidup hanyalah sebuah perjalanan mengumpulkan penyesalan. Selalu terbawa dalam pikiran hingga saat ini. Tidak pernah berhenti untuk selalu berandai-andai hal-hal yang tentu sudah tidak mungkin terjadi lagi.

“Haha.”

Tertawa. Menyadari bahwa diri ini masih terus tenggelam dalam kebodohan. Berusaha untuk tetap terjebak dalam perih sangat dalam. Kemudian terdiam tanpa sepatah kata ketika melihat betapa menyedihkannya diriku dari pantulan cermin kusam yang entah kapan terakhir kali aku bersihkan.

Keluar diriku. Menaiki angkutan umum, memutari kota yang tidak pernah diam dipaksa keadaan. Mulai memperhatikan banyaknya orang-orang yang ternyata memiliki nasib sama. Mereka semua juga dipeluk oleh kenyataan. Menikmati malam berama dalam kesunyian dan kehampaan dibalik bisingnya kendaraan yang berlalu-lalang. Terus berjalan tanpa tahu akhir mana yang akan aku jadikan tujuan berhenti berjalan. Aku masih belum ingin pulang. Masih ingin terus berjalan. Meyakini diri untuk tetap hidup dan melangkah, berjalan, dan kemudian berlari. Mengumpulkan semua angan, keberanian, dan menjadikannya sebuah tindakan. Sehingga aku bisa tetap terus dan tak pernah sekalipun muncul keinginan untuk berhenti dalam mengumpulkan penyesalan.

Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi

Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi Mulyadi: Lebih Tenang

Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi
PENDIDIKAN DI BARAK MILITER- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar dan orang tua usai program pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025). Salah satu orangtua siswa mengaku anaknya berubah setelah menjalani program pendidikan militer yang digagar Dedi Mulyadi 

Potret tangis bahagia orang tua siswa yang pulang dari abrak militer ikuti program Dedi Mulyadi disorot. 
Para orang tua ini mengaku jika anaknya berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya mengikuti program masuk ke barak militer
Para orang tua siswa yang pulang dari barak militer ini berharap agar anaknya berubah dan menjadi semakin baik kedepannya/ 
Suasana haru menyelimuti Markas Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta saat 39 pelajar SMP mengakhiri masa pelatihan pendidikan militer atau pendidikan berkarakter bela negara selama 14 hari, Minggu (18/5/2025).
Puluhan pelajar itu berlari menangis untuk memeluk orang tuanya yang telah datang menjemput mereka.
Tak sedikit yang sampai bersimpuh mencium kaki ayah dan ibu, sebagai rasa ketulusan maaf.
Kini, anak-anak itu pulang. Bukan sekadar kembali ke rumah, tapi kembali dengan harapan baru. 

Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi
 PENDIDIKAN MILITER – Tangis haru pecah saat para pelajar kembali ke pelukan orangtua usai 14 hari pelatihan di barak militer, Minggu (18/5/2025).

Upacara itu dihadiri Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Namun sorotan utama justru tertuju pada perubahan raut wajah para pelajar, yang dua pekan lalu masuk dengan kepala tertunduk, kini menatap tegap penuh percaya diri.
“Alhamdulillah, setelah menjalani pendidikan berkarakter bela negara selama 14 hari, akhirnya mereka (para pelajar) bisa pulang,” kata Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, seperti dikutip dari Antara, Minggu.
 
Salah satu orangtua siswa mengaku anaknya berubah setelah menjalani program tersebut.
Ia menceritakan perubahan anaknya yang dulunya terlibat tawuran, kini malah mencium tangannya sambil meminta maaf.
“Saya lihat anak saya beda. Lebih tenang, lebih sopan. Dulu sempat ikut tawuran, sekarang malah cium tangan sambil minta maaf,” kata Yeni mengutip Tribunjabar.id, Senin (19/5/2025).
Suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca. 
“Mudah-mudahan bisa jadi anak soleh, bisa berubah,” ucapnya lirih.
Dengan dada yang lebih lapang, dan tekad untuk memperbaiki diri.
Itu lah yang diharapkan oleh para orangtua terhadap anaknya yang sudah menjalani pendidikan berakarakter selama 14 hari.
Hal ini pun membuktikan jika program yang digagas Dedi Mulyadi berhasil memperbaiki akhlak siswa.

Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi
PENDIDIKAN DI BARAK MILITER- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar dan orang tua usai program pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025).
Salah satu orangtua siswa mengaku anaknya berubah setelah menjalani program pendidikan militer yang digagar Dedi Mulyadi

Para pelajar ini sebelumnya diketahui terlibat berbagai kenakalan remaja, seperti tawuran, bolos sekolah, bahkan konsumsi minuman keras. 
Orangtua mereka, yang awalnya ragu mengizinkan anak mengikuti program ini, kini justru merasa bersyukur. 
“Mudah-mudahan terus bertahan dan dia bisa jadi anak yang lebih baik,” katanya.
Menurut Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein), program ini bukan sekadar pelatihan fisik tetapi juga mengajarkan banyak hal positif.
“Mereka bukan hanya belajar disiplin, tapi menulis janji untuk diri sendiri, kepada lingkungan, dan kepada Tuhan. Itulah yang paling penting,” ujarnya.
Diketahui, program ini juga mendapat pengawasan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID). 
Ketika muncul isu adanya pemaksaan, Bupati menepisnya. 
“Semua menyaksikan sendiri tadi, tak ada paksaan. Yang ada justru pelukan dan tangis bahagia dari orangtua,” katanya.
Sebelumnya, gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirimkan siswa ke barak militer kembali menuai atensi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Meski masa barak usai, perjalanan pembinaan belum selesai. Menurut Om Zein, para pelajar akan kembali untuk sesi “refresh” dua minggu mendatang, sebagai bentuk kontrol dan kesinambungan program. 
“Kami tak ingin mereka hanya berubah sementara. Harus berkelanjutan,” ujar Om Zein.
Terkait kelanjutan program pendidikan berkarakter ini, Om Zein menyebutkan bahwa pihaknya sudah mendata calon siswanya.
“Kami seleksi ketat. Harus ada rekomendasi dari sekolah, orangtua, dan hasil asesmen psikologis. Jangan sampai ada yang dititip sembarangan,” ucapnya.

Dedi Mulyadi Sindir Balik KPAI
Disisi lain, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sindir balik Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI terkait pendidikan karakter di barak militer.
KPAI sebelumnya menduga ada intimidasi terhadap para pelajar peserta pendidikan karakter tersebut.
Diketahui, KPAI menyebut sejumlah pelajar diancam tidak naik kelas jika menolak ikut pelatihan karakter di barak militer.
Namun, pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, justru menantang KPAI untuk turut terlibat dalam proses pendidikan anak-anak bermasalah.
“Kalau KPAI merasa ada yang salah, mari kita turun bersama. Jangan hanya berkomentar dari jauh, tapi ambil peran dalam mendidik anak-anak,” kata KDM, Minggu (18/5/2025), saat menyapa 39 pelajar SMP dan orang tua mereka pasca pelatihan karakter di Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta.
KDM juga menilai lingkungan di luar barak justru lebih berbahaya bagi remaja, dibandingkan di barak yang terkontrol dan memiliki disiplin ketat. 
Ia meminta para pelajar untuk berubah menjadi lebih baik dan tidak mengulangi perilaku menyimpang. 
Orang tua dan lingkungan sekitar pun, kata KDM, diminta lebih peduli terhadap aktivitas remaja.
“Anak ini kembali ke ‘neraka’, lingkungan yang luas dan mereka tidak ketahui, bahkan ada kemungkinan mereka bisa dibacok oleh orang tak dikenal, di barak militer lebih merasa aman,” ucapnya.
Sementara itu, Komandan Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kolonel Arm Roni Junaidi, menyatakan pihaknya siap terus membantu pemerintah daerah dalam program pembinaan karakter pelajar. 
Ia memastikan tidak ada kekerasan dalam proses pelatihan dan berjanji akan meningkatkan kenyamanan fasilitas barak ke depannya.
“Ini murni untuk pembinaan. Fasilitas akan terus kami benahi agar para pelajar merasa nyaman, dan tentu saja kami pastikan tidak ada kekerasan,” kata Roni.

Sumber

ini pasti pencitraan, bagaimana mungkin 14 hari bisa merubah karakter seseorang?
emoticon-Stick Out Tongue