

Nah, baru-baru ini, situs sociable.co ngasih analisis soal 5 tren besar yang bakal mendominasi industri game di 2025. Yuk, kita bahas satu-satu dengan gaya santai ala forum Kaskus!
1. Produk yang Fokus pada Kenyamanan dan Kesehatan Gamer
2. Perangkat VR/AR Jadi Keperluan Wajib
3. Gaming Jadi Lebih Inklusif untuk Semua Orang
4. Cloud Gaming: Masa Depan Gaming yang Panas!
5. Smartphone Jadi Mesin Gaming Serbaguna
TOPIKSERU.COM– Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengakui tengah membidik sejumlah pelatih Eropa setelah memecat Shin Tae-yong (STY) dari kursi kepelatihan tim nasional Indonesia.
Dia juga mengakui salah satu pelatih yang masuk dalam daftar kandidat pelatih timnas Indonesia yang baru itu adalah mantan penyerang timnas Belanda, Patrick Kluivert.
“Kami sudah wawancara, ada tiga nama (calon pelatih baru). Dari tiga nama itu, salah satunya nama yang disebut tadi (Kluivert). Kami juga sudah wawancara asisten untuk pendamping pelatih,” kata Erick kepada para pewarta di Jakarta, Senin (6/1).
Baca berita selengkapnya
1. PlayStation 2 – Sang Legenda!
2. PlayStation 1 – Awal Segalanya
3. PlayStation 4 – Era Streaming Dimulai
4. PlayStation 5 – Masa Depan di Tanganmu
5. PlayStation 3 – Ambisi yang Sulit
6. PSP – Gaming Portable yang Nggak Ada Lawannya
7. PS Vita – Potensi Besar yang Kurang Dimanfaatkan
8. PlayStation Vita TV – Eksperimen yang Unik
BYD published a video showcasing the Yangwang U9 supercar driving unmanned while jumping over various obstacles, such as potholes filled with water and road spikes.
Yangwang is BYD’s premium electric brand, and the U9 is its second car after the off-roader U8 SUV. The U8 made headlines because it could float on water, while the U9 supercar received lots of attention thanks to its Disus X suspension and hydraulic system, which allows the car to jump or dance.
BYD’s Yangwang approaches the field of road spikes before it leaps over. Credit: BYD
BYD marketers now take this to a new level and publish a video in which Yangwang U9 drives unmanned on a test road at 120 km/h. The first obstacle it encounters is a wide, 2.5-meter-long pothole filled with water. As the EV approaches, the suspension launches the vehicle over the pothole. According to BYD, the leap is over 6 meters long.
The next obstacle is a field of road spikes with a height of about 3.5 centimeters. As in the previous case, the Disus X suspension system makes the U9 leap over it. BYD didn’t provide any other details about the test, such as what ADAS (Advanced driver-assistance system) was used. BYD previously announced ADAS cooperation with DJI or Horizon Robotics.
Yangwang U9 was launched in February 2024 for 1.68 million yuan (230,00 USD) in China. The mass production and deliveries started six months later, in August.
U9 is an all-electric supercar based on BYD’s e4 platform equipped with a Disus X suspension system. This system enables the car to drive on three wheels, dance, or jump, as shown in the latest video.
It is powered by four electric motors with a combined power of 960 kW (1,287 hp) and 1,680 Nm peak torque. It can accelerate 0-100km/h in 2.36 seconds and drag race for 400 meters in 9.78 seconds. In November 2024, Yangwang U9 achieved a 7:17.9 Nürburgring lap.
Unlike other supercars, it is not equipped with lithium nickel manganese cobalt oxides (NMC) but a cheaper lithium iron phosphate (LFP) pack. The battery capacity is 80 kWh, which is good for 465 km under CLTC conditions.
U9’s dimensions are 4966/2029/1295 mm (length/width/height), and its wheelbase is 2900 mm. Its curb weight is 2,475 kg, which is quite a lot for a supercar.
U9 features 800V architecture and can charge from 30% to 80% in 10 minutes. The supercar also supports dual charging, meaning you can plug in two independent charging guns simultaneously. That is nothing new for BYD, as their Denza D9 and N7 debuted this technology in the BYD lineup.
https://carnewschina.com/2025/01/06/…driving-video/
udah kaya mobil james bond
Brasil Umumkan Indonesia Sah jadi Anggota Tetap BRICS, Apakah akan Berdampak Signifikan Gansist?
Sejak lama, Indonesia sering kali diasosiasikan dengan organisasi ini. BRICS, yang juga dikenal sebagai pesaing G7, sering dianggap sebagai pesaing NATO, meskipun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. BRICS berfungsi sebagai forum internasional, sedangkan NATO merupakan pakta pertahanan militer.
Bergabung dengan BRICS memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Salah satunya adalah penguatan ekonomi melalui penggunaan mata uang BRICS. Dengan demikian, nilai tukar rupiah dapat menjadi lebih stabil dan inflasi dapat lebih mudah dikendalikan.
Selain itu, keanggotaan dalam BRICS juga membuka akses pasar yang lebih luas bagi Indonesia. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk lebih mudah menjalin hubungan perdagangan dengan negara-negara anggota lainnya, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Tapi apakah keanggotaan Indonesia dalam BRICS akan memberikan pengaruh yang signifikan, khususnya pada sektor perekonomian? Hal ini menjadi pertanyaan penting yang perlu dibahas. Bergabung dengan kelompok ini bisa jadi membuka banyak peluang baru bagi Indonesia, terutama dalam hal perdagangan dan investasi.
Dengan bergabungnya Indonesia, diharapkan akan ada peningkatan dalam kemudahan akses pasar dan kerjasama ekonomi. Ini bisa membantu Indonesia untuk lebih terintegrasi dalam perekonomian global dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota BRICS lainnya.
Namun, ada juga kemungkinan bahwa dampak dari keanggotaan ini tidak akan terasa secara langsung. Mungkin saja tantangan yang ada lebih besar daripada manfaat yang didapat, sehingga perlu adanya strategi yang matang untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Sumber Tulisan dan Gambar:
Jakarta, CNBC Indonesia – China berhasil mengembangkan koneksi internet transmisi laser dari satelit di luar angkasa ke daratan di Bumi. Teknologi ini diyakini dapat didefinisikan sebagai jaringan generasi terbaru 6G.
Perusahaan satelit komersial Chang Guang Satellite Technology, menyatakan telah berhasil mengirimkan data pada kecepatan 100 Gbps dalam uji coba akhir pekan lalu.
Data tersebut dikirim dari salah satu satelit konstelasi Jilin-1 ke stasiun bumi yang dipasang di mobil truk. Kecepatan ini diyakini sepuluh kali lebih cepat dari rekor sebelumnya.
Menurut Wang Hanghang, kepala teknologi stasiun Bumi komunikasi laser, pengembangan ini menempatkan Satelit Chang Guang di depan Starlink milik Elon Musk.
Pilihan Redaksi
Ahli Ungkap Jumlah Awan Kian Menyusut, Tanda Kiamat Makin Nyata
Fakta 15 Menit Sebelum Petaka Hantam Wilayah Dekat RI Terungkap
Teka Teki Megatsunami 200 Meter Hajar Greenland
“Starlink milik Musk telah mengungkapkan sistem komunikasi antar-satelit lasernya, tetapi belum menggunakan komunikasi satelit-ke-darat dengan laser.” kata Wang, dikutip dari South China Morning Post, Senin (6/1/2025).
“Kami pikir mereka mungkin memiliki teknologinya, tetapi kami telah memulai penyebaran skala besar,” imbuhnya.
Perusahaan berencana untuk mengerahkan unit komunikasi laser ini di seluruh satelit di konstelasi Jilin-1 untuk meningkatkan efisiensinya, dengan tujuan menghubungkan 300 satelit pada 2027 mendatang.
Wang menambahkan bahwa terobosan ini menjadi dasar untuk penyebaran dan pengoperasian yang efisien dari infrastruktur satelit China, termasuk navigasi, internet 6G, dan aplikasi penginderaan jauh.
Meskipun biaya untuk membangun stasiun bumi cukup tinggi, komunikasi satelit menawarkan biaya yang rendah dan cakupan yang luas, sehingga berperan penting untuk pengembangan 6G.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pencapaian penting di bidang komunikasi laser. Pada 2022, Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat terobosan dengan mencapai transmisi laser 100 Gbps.
Kemudian diikuti oleh sistem TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) milik NASA, yang juga dikembangkan oleh MIT, yang mencetak rekor baru sebesar 200Gbps pada tahun 2023.
(dem/dem)
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2…xmpcxmp-modelA
udah mau 6G
negara “internet cepat buat apa” 5Gnya kek mana? kok gak terasa