Selengkapnya di sini

Ramadhan ini adalah bulan suci, jadi hilangkan gengsi.
Ramadhan, bulan yang penuh berkah ini, seharusnya menjadi waktu bagi kita untuk lebih mendekatkan diri pada Allah, memperbaiki diri, dan menyucikan hati. Namun, tak jarang pula kita masih terjebak dalam rutinitas duniawi. Dalam menyambut hari kemenangan ini, seringkali kita lupa bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada kemewahan materi, melainkan pada ketenangan hati.
Jakarta (ANTARA) – Xiaomi dalam membuktikan ketangguhan baterai untuk kendaraan listriknya yakni SU7 memiliki cara tersendiri dengan cara menjatuhkan semangka dari lantai 6 pabrik mereka.
Carnews China pada Jumat mengabarkan bahwa cara tersebut untuk semakin meyakinkan konsumen mereka akan kekuatan baterai yang tertanam dalam kendaraan elektrik pertama di industri otomotif.
Terlihat, dari ketinggian yang dilemparkan oleh CEO Xiaomi, Lei Jun, semangka tersebut tidak pecah meski dilempar dari lantai 6. Hal itu dikarenakan semangka itu sudah dilapisi dengan “lapisan antipeluru” yang dirancang untuk menahan tusukan, sobekan, dan goresan.
Teknologi yang sama juga sudah diterapkan pada baterai Xiomi SU7 ultra yang diklaim dapat mencegahnya rusak dari berbagai benturan yang mereka terima nantinya.
Baca juga: Xiaomi naikkan target penjualan 2025 jadi 350.000 unit mobil
Baca juga: Xiaomi bahas kemungkinan mobil listriknya masuk ke pasar Indonesia
Xiaomi juga telah memasukkan langkah-langkah keamanan struktural, termal, dan listrik ke dalam sistem baterai CTB (Cell-to-Body), seperti penguatan pelindung 14 lapis dengan balok baja berkekuatan sangat tinggi, sistem pendingin aktif berukuran 7,8 m2, insulasi aerogel, Sistem Manajemen Baterai (BMS) yang digerakkan oleh AI, dan pemantauan berbasis cloud.
Xiaomi SU7 Ultra ini hadir dengan baterai NMC terner 93,7 kWh yang bersumber dari CATL dengan pengisian cepat 5,2C DC. Hanya butuh 11 menit untuk mengisi daya dari 10 persen hingga 80 persen, menyediakan jarak tempuh 620 km yang dinilai CLTC.
Tenaga yang dihasilkan dari motor listrik yang mereka miliki adalah 1.138 kW (1.526 hp) dan torsi 1.770 Nm yang mengagumkan dari dua HyperEngine V8 dan satu HyperEngine V6. SU7 Ultra dapat melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 1.98 detik dengan kecepatan tertinggi mencapai 359 km/jam.
Untuk ukurannya, mobil listrik ini hadir dengan dimensi 5115/1970/1465 mm, dengan jarak sumbu roda 3.000 mm.
Spoiler belakang yang besar, berukuran lebar 1.560 mm dengan panjang kabel 240 mm, bekerja sama dengan diffuser belakang aktif, menghasilkan downforce 285 kg pada kecepatan tinggi.
https://otomotif.antaranews.com/beri…-dari-lantai-6
inovasi tiada henti
Pattaya –
Sopir taksi di Thailand dibuat kaget saat tiba-tiba mencium bau busuk di dalam mobilnya. Ternyata, penumpang yang sedang dibawanya buang air besar di dalam mobilnya.
Dilansir dari thaiger, Kamis (20/3/2025) sopir taksi bernama Norraphat, 32 tahun, menelepon petugas Kantor Polisi Mueang Pattaya pada tanggal 19 Maret. Dia meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah di luar pusat perbelanjaan di Pattaya utara.
Ketika polisi tiba, mereka mendapati Norraphat sedang berdebat dengan seorang penumpang turis Israel di luar mobilnya. Lawan debatnya ini bukanlah turis yang BAB, tapi dia temannya.
Sedangkan pria yang BAB itu berdiri dengan kakinya yang masih kotor karena tinja. Dia berdiri dengan alat bantu ketika temannya sedang berusaha menyelesaikan situasi tersebut.
Norraphat menjelaskan bahwa ia menjemput dua penumpang di dekat pusat perbelanjaan, yang ingin pergi ke Soi Buakhao di Pattaya selatan. Saat mengemudi, ia mencium bau yang tidak sedap dan menyadari bahwa penumpang yang duduk di sebelahnya telah buang air besar.
DIa segera menepi untuk membersihkan kursi dan memberi tahu turis Israel bahwa mereka harus membayar 1.500 baht (Rp 734 ribuan) untuk biaya pembersihan. Namun mereka menolak dan bersikeras hanya membayar 300 baht (Rp 146 ribu). Karena tidak ingin situasi semakin memburuk, Norraphat akhirnya memanggil polisi untuk meminta bantuan.
Amarin TV melaporkan bahwa polisi berhasil membujuk turis Israel untuk membayar penuh biaya pembersihan sebelum kedua belah pihak berpisah di tempat kejadian.
Jadikan Pelajaran! Pemuda Tuban ini Ditangkap gegara 4 Bulan Pakai Hape Temuan, Kasusnya Berakhir dengan Damai!
Barang yang bukan milik kita sebaiknya tidak digunakan, bahkan untuk waktu yang sangat singkat sekalipun. Hal ini disebabkan karena barang tersebut bukan hak kita, dan dapat menimbulkan masalah di masa depan.
Contohnya, ketika kita menemukan barang di jalan, kita seharusnya berusaha keras untuk mencari tahu siapa pemiliknya. Tindakan ini mencerminkan tanggung jawab kita terhadap barang yang bukan milik pribadi.
Meskipun saya tidak sepenuhnya memahami hukum mengenai barang temuan dan penggunaannya oleh penemu, jelas bahwa menggunakan barang yang bukan milik kita adalah tindakan yang keliru dan dapat berakibat serius.
Penemuan handphone yang hilang oleh seseorang yang kemudian dijadikan tersangka seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam bertindak. Hal ini menunjukkan pentingnya sikap hati-hati dan tanggung jawab ketika menemukan barang milik orang lain.
Segera mencari pemilik barang yang ditemukan adalah langkah yang bijak, karena jika tidak, kita berisiko menjadi tersangka dalam kasus pencurian. Tindakan proaktif ini dapat mencegah kesalahpahaman dan masalah hukum di kemudian hari.
Kami juga mengapresiasi kinerja kepolisian daerah Tuban yang dengan cepat berhasil menemukan ponsel yang hilang milik warga. Tindakan responsif seperti ini menunjukkan dedikasi polisi dalam menjaga keamanan dan membantu masyarakat yang kehilangan barang berharga.
Sumber Tulisan dan Gambar:
Liputan6.com, Palembang– Viral rendang 200 Kilogram yang tiba-tiba ludes saat ditinggal Willie Salim selama 15 menit di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (18/3/2025) berbuntut panjang.
Warganet langsung menyerbu semua postingan tentang Kota Palembang, dengan kata-kata pedas dan merendahkan. Mulai dari kalimat ‘Palembang Hama’, ‘Warga Palembang Rakus’ dan lainnya.
Warga Palembang pun merasa gerah dengan postingan Willie Salim dan menyebut selebgram kelahiran Toboali Bangka Belitung, 27 Mei 2002 tersebut, sengaja menggiring opini negatif dengan konten settingan tentang Kota Palembang.
Influencer dan Blogger Palembang Suzan Oktaria, yang pertama kali mengungkap dugaan konten settingan Willie Salim di media sosial TikTok @suzannita_ yang banyak didukung oleh warganet.
Suzan Oktaria bersama para influencer Palembang Sumsel akan menyiapkan diri dan barang bukti yang kuat untuk melaporkan selebgram Willie Salim ke kepolisian, atas dugaan pencemaran nama baik.
“Ternyata bukan saya sendiri yang jengah, bahkan pelaku wisata di Sumsel juga merasa kesal dengan kasus ini. Selayaknya ada SOP buat even masak di sana, pengamanan yang jelas, mengatur alur massa dari proses masak hingga pembagian,” ujarnya kepada Liputan6.com, Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, video rendang raib Willie Salim di Plasa BKB Palembang tersebut, membuat Palembang dinilai tidak tertib, kampungan, rakus dan seperti orang Prindavan.
Padahal dia bersama influencer Palembang lainnya, susah payah membangun dan mempromosikan wisata Palembang yang seketika hancur oleh konten masak rendang tersebut.
“Kalau benar kejadian ini adalah settingan, maka ini benar-benar tindakan yang sangat disayangkan. Sudah berapa hari ini nama Palembang menjadi bahan cibiran di media sosial,”
Dia pun mengumpulkan beberapa bukti kejanggalan rendang belum matang dan sengaja ditinggalkan tanpa pengawasan, akhirnya speak up tentang kasus tersebut dan menuntut Willie Salim untuk bertanggungjawab.
Untuk memasak 200 Kg daging yang baru dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, rendang diperkirakan akan masak tengah malam atau menjelang waktu sahur. Namun jika dibiarkan tanpa ada penjagaan ketat dan raib dalam 15 menit saja, sangat jelas mengundang pertanyaan besar.
“Ini benar-benar ketidaktertiban warga, atau justru settingan dari awal. Jika settingan, Willie Salim telah ikut andil dalam merusak nama baik Palembang, dan seharusnya ada pertanggungjawaban. Sebagai orang yang lahir dan besar di Palembang, saya tidak akan tinggal diam saat nama kota ini dirusak,” ungkapnya.
Suzan Oktaria akan lebih menerima kritik yang membangun, namun tidak dengan aksi diskreditkan Palembang dengan sebutan penghinaan akibat video masak rendang Willie Salim tersebut.
Salah satu influencer Palembang Achmad Fuadi Irawan juga akan melaporkan Willie Salim ke kepolisian. Dia juga mengajak seluruh penggiat media sosial, untuk sama-sama melaporkan Willie Salim pada Senin (24/3/2025) mendatang.
Selain para konten kreator, dia juga mengajak organisasi masyarakat (ormas) dan aktivis utuk melaporkan Willie Salim dan promotor ke Polresta Palembang.
“Kepada para Tiktoker, konten kreator, selebgram, ormas dan aktivis yang ada di Kota Palembang, Senin tanggal 24 Maret 2025, kita akan melaporkan konten kreator yang bernama Willie Salim dan sekaligus dialog bersama Kapolresta Kota Palembang. Mohon dukungan dan partisipasinya untuk hadir,” ujarnya.