Starlite dari Weave

Berawal dari spanduk di stasiun krl, ane lihat ada promosi murah banget internet fiber 100 Mbps hanya 100 ribu saja sudah PPN, dan ane carilah informasi tentang provider baru ini dan ini yang ane dapatkan :

Starlite dari Weave

Sayang sekali area cakupannya masih sangat terbatas, dan kebanyakan masih coming soon


Spoiler for Cakupan Jawa Barat:


Spoiler for Cakupan DKI:


Spoiler for Cakupan Jawa Timur:


Spoiler for Cakupan Jawa Tengah:


Spoiler for Cakupan Banten:


Spoiler for Cakupan DI Yogyakarta:

Informasi tentang Weave, Weave ini perusahaan penyedia fiber optik sepanjang jalur KRL di pulau Jawa, kalau anak kereta pasti sudah sering dengar karena iklannya selalu ada di KRL.

Ada yang sudah beruntung mencoba ISP ini gan?

sumber : web resmi starlite

Malaysia setujui pencarian ulang puing-puing MH370 setelah misteri selama 1 Dekade

Pemerintah Malaysia telah secara resmi menyetujui pencarian baru untuk penerbangan Malaysia Airlines MH370, satu dekade setelah pesawat itu menghilang dalam salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.

Malaysia setujui pencarian ulang puing-puing MH370 setelah misteri selama 1 Dekade

gambar hanya ilustrasi

Pencarian akan dilakukan oleh firma eksplorasi Ocean Infinity yang berbasis di Inggris berdasarkan perjanjian “tidak ditemukan, tidak ada biaya”, yang berarti perusahaan hanya akan dibayar jika menemukan puing-puingnya.

Menteri Perhubungan Anthony Loke mengonfirmasi bahwa Ocean Infinity akan menerima $70 juta (£56 juta) jika berhasil. Pencarian akan mencakup area seluas 15.000 km persegi di Samudra Hindia bagian selatan, yang diidentifikasi menggunakan satelit terbaru dan analisis arus laut.

Persyaratan akhir perjanjian tersebut disetujui oleh kabinet Malaysia pada tanggal 19 Maret, yang memungkinkan pencarian untuk dilanjutkan.

Penerbangan MH370, pesawat Boeing 777 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak, menghilang pada tanggal 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Hilangnya komunikasi secara tiba-tiba dan penyimpangan dari jalur penerbangannya menyebabkan spekulasi selama bertahun-tahun dan banyak teori tentang nasibnya.

Meskipun telah dilakukan upaya pencarian multinasional secara ekstensif, termasuk pencarian bawah air senilai $150 juta (£120 juta) oleh Malaysia, Australia, dan Tiongkok, belum ada puing-puing yang ditemukan di area pencarian yang ditentukan.

Malaysia setujui pencarian ulang puing-puing MH370 setelah misteri selama 1 Dekade

Polisi mengamati keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang saat unjuk rasa di luar kedutaan Malaysia di Beijing pada 8 Maret 2025

Ocean Infinity sebelumnya melakukan pencarian selama tiga bulan pada tahun 2018 dengan ketentuan yang sama, tetapi misi tersebut berakhir tanpa hasil.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, para analis telah menyempurnakan perkiraan mereka tentang lokasi jatuhnya pesawat. Sebuah kapal pencari telah dikerahkan ke zona target pada bulan Februari, bahkan sebelum kesepakatan tersebut secara resmi ditandatangani.

“Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan operasi pencarian dan memberikan kepastian bagi keluarga penumpang MH370,” kata Loke.

Pencarian yang kembali dilakukan telah menghidupkan kembali harapan dan rasa frustrasi di antara keluarga penumpang. Awal bulan ini, pada peringatan 11 tahun hilangnya pesawat, keluarga yang berduka berkumpul di luar kedutaan Malaysia di Beijing, meneriakkan: “Kembalikan orang-orang yang kami cintai!”

Banyak yang menyatakan kekecewaan atas kurangnya komunikasi langsung dari otoritas Malaysia, dengan beberapa orang hanya mengetahui tentang persetujuan pencarian melalui laporan berita.

Dalam penyelidikan sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2018, pejabat menyimpulkan bahwa kontrol pesawat kemungkinan sengaja dimanipulasi untuk mengalihkannya dari jalur yang dituju, meskipun mereka tidak mengidentifikasi pelaku atau motifnya. Kurangnya bukti konklusif telah memicu berbagai teori konspirasi, mulai dari bunuh diri pilot hingga keterlibatan militer asing.

Para penyelidik telah lama menyatakan bahwa hanya penemuan reruntuhan yang dapat memberikan jawaban pasti.

sumber berita Independent.co.uk

Pasien Lumpuh Bisa Bergerak Kembali Berkat Implan Chip Fudan Univ

China’s neurotechnology breakthrough challenges Elon Musk’s verdict on paralysed patients
Story by Shi Huang
• 12h

Patients with spinal cord injuries have been offered the chance to walk again after the success of a Chinese trial

The paralysis caused by spinal cord injuries has long been considered irreversible.

Even billionaire Elon Musk’s Neuralink, with its pioneering brain computer interfaces (BCIs) which bypass damaged nerves by linking them directly to external devices like robotic limbs, works on the assumption that the person’s paralysed limbs are beyond saving.

But in a clinical trial led by Shanghai’s Fudan University, four paralysed patients regained control of their legs within 24 hours of a minimally invasive surgery.

They could suddenly lift limbs that had been written off, they could walk independently within weeks, and they even experienced restored nerve function.

The Chinese team’s advance was made possible by implanting electrode chips in the brain and spinal cord to create a bridge or “neural bypass” – thus reconnecting the body’s own pathways.

While Musk’s BCIs tether patients to computers, China’s brain-spinal interface reignites dormant nerves, sparking what researchers call “neural remodelling” – a rewiring of the nervous system that could ultimately free patients from devices altogether.

This not only challenges America’s dominance in neurotechnology – it also redefines the future of treatment for paralysis. With 3.74 million spinal injury patients in China alone, the implications could be seismic.

Pasien Lumpuh Bisa Bergerak Kembali Berkat Implan Chip Fudan Univ
One of the patients is able to walk with the help of a standing frame after the surgery. Photo: Fudan University

Lead scientist of the Chinese project Jia Fumin is a deputy researcher at the Fudan Brain-like Intelligence Science and Technology Research Institute and the principal investigator of clinical research. On March 3, Jia’s team announced the results of their research at a press conference at Fudan University in Shanghai.

The four-hour surgeries saw two electrode chips with a diameter of about 1mm implanted into each patient’s motor cortex.

Within hours, all four patients could move their legs, despite years of not using them. After one or two months of rehabilitation, the patients were walking and regaining some spinal cord function.

The first volunteer was a 34-year-old man who was left paraplegic after a three-metre (10-foot) fall two years ago.

He had the surgery on January 8 and within 24 hours of the surgery he could lift both legs. On the 14th day after surgery, his right leg could quickly respond to lift and step over moving obstacles, and he could walk more than five metres with the support of a standing frame.

The other three patients had their operations on February 5, February 25 and March 3. They showed varying degrees of recovery and have all been able to start walking.

The success lies in the tiny chips. They collect and decode neural signals in the patient’s brain, then provide spatiotemporal electrical stimulation to specific spinal nerve roots.

But this has not only created a pathway between the brain and spinal cord – it has kick-started the patients’ bodies to actually improve themselves.

According to the Fudan University website, when the first patient had a follow-up appointment at the end of February, he said: “My feet feel warm and sweaty, and there is a tingling sensation. When I stand, I feel the muscles in my legs contracting.” He also said that he had begun to feel when he needed to use the toilet.

Referred to as neural remodelling, this shows that patients’ neural connections are rebuilding when the brain-spinal interface is stimulated. It means they can autonomously control paralysed muscles without external stimuli.

In similar research conducted previously by a team in Switzerland, neural remodelling effects were observed around six months after the implantation surgery of the brain-spinal interface.

However, in the surgeries in Shanghai, these effects appeared in just two weeks.

This means less damage in the new generation of brain-spinal interfaces, which may better resolve patients’ paralysis conditions.

Also unlike the Swiss experiments, the Chinese team’s new generation of cerebrospinal interfaces combines three brain-implant devices into one, reducing the potential for surgical damage.

And all instruments and implants used in the operations were made in China.

“In the past, everyone was familiar with high-end medical equipment from abroad, but now we have entered uncharted territory, achieving the world’s first new generation of original brain-spinal interface system solutions,” Jia was quoted by the university’s website as saying.

According to the 2024 Nature Index, the United States leads the world in health sciences research, with China ranked second. But the gap between the US and China is rapidly narrowing.

The “Quality of Life and Disease Burden of Spinal Cord Injury Patients in China” published in 2023 shows there are 3.74 million spinal cord injury patients in China, with around 90,000 new cases each year.

“If we implant a spinal interface and combine it with three to five years of rehabilitation training, the patient’s nerves can reconnect and be reshaped. Ultimately, we may free patients from device dependence,” Jia was quoted as saying.

For these patients, this technology may represent a real neural link.

https://www.msn.com/en-xl/health/oth…ts/ar-AA1BepG0

wah, kabar gembira buat pasien lumpuh, semoga bisa segera dipasarkan

Kenapa Film Marvel Sekarang Mulai Kehilangan Daya Tarik?

Kenapa Film Marvel Sekarang Mulai Kehilangan Daya Tarik?

VIVA Banyuwangi – Setelah mendominasi box office selama lebih dari satu dekade, Marvel Cinematic Universe (MCU) tampaknya mulai kehilangan daya tariknya.

Beberapa film dan serial terbaru MCU mendapatkan kritik yang kurang memuaskan, dan box office mereka tidak sesukses film-film sebelumnya. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apa yang menyebabkan penurunan minat penonton terhadap film Marvel? Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.

1. Kelelahan Superhero (Superhero Fatigue)

Setelah bertahun-tahun disuguhi film dan serial superhero yang tak terhitung jumlahnya, penonton mungkin mulai merasa jenuh. Formula yang dulunya terasa segar dan inovatif kini terasa repetitif dan mudah ditebak. Terlalu banyak konten yang dirilis dalam waktu singkat juga bisa membuat penonton kewalahan dan kehilangan minat.

2. Kualitas Cerita yang Menurun

Beberapa film dan serial MCU fase 4 dan 5 mendapatkan kritik karena kualitas ceritanya yang dianggap menurun. Alur cerita yang terburu-buru, plot hole yang mengganggu, dan karakterisasi yang kurang kuat menjadi beberapa keluhan utama.

Penonton yang sudah mengikuti MCU sejak awal tentu memiliki ekspektasi yang tinggi, dan ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, kekecewaan pun muncul.

3. Terlalu Banyak Karakter Baru, Kurang Fokus

MCU terus memperkenalkan karakter-karakter baru, baik melalui film maupun serial di Disney+. Hal ini bisa membuat penonton merasa kewalahan dan sulit untuk terhubung dengan semua karakter tersebut.

Kurangnya fokus pada karakter-karakter utama yang sudah mapan juga bisa menjadi masalah, karena penonton mungkin merasa kehilangan ikatan emosional dengan MCU.

4. CGI yang Kurang Maksimal

Efek visual atau CGI (Computer- Generated Imagery) selalu menjadi salah satu daya tarik utama film-film MCU. Namun, beberapa film dan serial terbaru mendapatkan kritik karena kualitas CGI yang dianggap menurun.

Hal ini bisa mengganggu pengalaman menonton dan membuat film terasa kurang meyakinkan.

5. Kurangnya Event Besar yang Menyatukan

Salah satu kekuatan MCU adalah kemampuannya untuk menyatukan berbagai karakter dan alur cerita dalam event besar seperti Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame. Setelah Endgame, MCU terasa kehilangan arah dan belum memiliki event besar yang mampu menarik perhatian penonton secara masif.

Penurunan daya tarik film Marvel adalah fenomena yang kompleks dan disebabkan oleh berbagai faktor. Marvel Studios perlu melakukan evaluasi dan berinovasi agar bisa kembali merebut hati penonton. Apakah MCU mampu bangkit kembali dan mengembalikan kejayaannya? Hanya waktu yang bisa menjawab

viva.co.id

Ormas Mengamuk di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi

Quote:

Bekasi: Salah satu kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) marah-marah serta mengotori lantai dengan lumpur, melempar sampah dan air AC ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kapolsek Cikarang Pusat, AKP Elia Umboh, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa pagi, 18 Maret 2025.

Peristiwa bermula ketika sekelompok orang yang mengatasnamakan kelompok tertentu ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan. 

“Namun Kepala Dinas tidak ada di tempat sedang ada rapat di luar. Tetapi sekelompok orang tersebut tidak terima dan marah-marah di Kantor Dinas Kesehatan,” kata Elia kepada Metrotvnews.com, Jumat, 21 Maret 2025.
 
Dia menerangkan setelah itu kelompok LSM tersebut melakukan sejumlah hal di lobi kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

“Mengotori lantai dengan alas kaki nya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi Dinas kesehatan,” jelasnya.

Dia menerangkan hal tersebut membuat pegawai Dinas tersebut ketakutan. Sehingga, melapor ke pihak kepolisian.

“Menyebabkan pegawai Dinas Kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujarnya.

sumber