Tua Tapi Perkasa, S-200 Gammon Warisan Soviet Kembali Bertugas Menjaga Langit Ukraina

Quote:

Sebagai negara yang pernah jadi bagian dari Uni Soviet, Ukraina mewarisi banyak senjata dari negara komunis terbesar tersebut. Salah satunya adalah sistem pertahanan udara S-200 yang oleh NATO diberi nama panggilan kesayangan SA-5 Gammon.

Pada 13 Mei kemarin, pihak Dinas Intelijen Ukraina (GUR) merilis video berdurasi 1 menit 20 detik yang memperlihatkan persiapan peluncuran rudal dari sistem S-200. Dari video yang diunggah, sistem pertahanan udara itu ditempatkan di kawasan pantai dekat Laut Hitam. Pihak GUR tidak memberi rincian kapan video diambil dan dimana lokasinya ?

Namun, dari video singkat itu menunjukkan jika S-200 warisan Soviet masih bisa beroperasional dengan baik, meski usianya sudah uzur. S-200 Ukraina ini sebenarnya cukup misterius keberadannya. Bahkan sejak awal invasi Rusia, nama S-200 tak pernah disebut. Foto dan video yang terkait sistem ini juga jarang diunggah ke media sosial.

Untuk pertahanan udara, Ukraina lebih sering mengandalkan S-300 milik sendiri serta Patriot donasi negara NATO. Video yang diunggah 13 Mei kemarin, merupakan video pertama dari S-200 Ukraina. Dan fakta menariknya Gan, Gamon sendiri sudah pensiun sejak 2013. Tapi, karena ada gesekan dengan Rusia sistem itu diaktifkan kembali.

Quote:

Laporan penggunaan S-200 justru datang dari Rusia Gan, bukan dipakai menembak pesawat, tapi sistem tersebut digunakan menyerang target di darat. Laporan Rusia dari musim panas 2023 menunjukkan rudal tersebut digunakan untuk menyerang target darat di wilayah Bryansk sebanyak dua kali.

Rusia juga melaporkan serangan S-200 terhadap pangkalan udara Morozovsk di wilayah Rostov. Masih dari laporan Rusia di tahun 2023, S-200 digunakan menyerang jembatan Kerch yang menghububgkan Rusia dan Krimea. Pihak Rusia mengklaim menjatuhkan 3 rudal yang ditembakkan S-200 dan hendak menyerang jembatan tersebut.

Jika dipakai menyerang target udara, rudal seri 5V28 yang ditembakkan S-200 menggunakan sistem pemandu inersia dengan pembaruan yang disediakan oleh tautan radio sebelum beralih ke radar homing semiaktif untuk fase terminal. Untuk target darat, rudal harus dimodifikasi dengan menambahkan GPS untuk mengenai sasaran dengan lebih tepat.

Rudal seri 5V28 berukuran panjang sekitar 10 meter, dengan diameter 86 cm. Rudal-rudal tersebut pertama-tama dinyalakan dari peluncurnya menggunakan sekumpulan empat pendorong propellant padat yang dapat dibuang di sekeliling badan rudal, sebelum motor berbahan bakar cair satu tahap menyala

S-200 masuk dinas aktif militer Uni Soviet pada akhir 1960-an. Saat itu, misi utamanya adalah menjatuhkan pesawat pengebom dan pesawat pengintai AS yang terbang tinggi. Biasanya, setiap sistem S-200 ditempatkan dalam baterai statis yang terdiri dari enam peluncur rel tunggal, didukung oleh radar pengintaian jarak jauh, radar pencarian dan akuisisi target, radar pemandu rudal, dan beberapa elemen pendukung lainnya. Dalam video yang dirilis GUR, hanya rudal dan peluncurnya yang terlihat.

Quote:

Pengakuan penggunaan S-200 oleh Ukraina baru muncul pada April 2024, waktu itu pimpinan GUR Letnan Jenderal Kyrylo Budanov menyampaikan jika sistem tersebut menembak jatuh pesawat pembom Tu-22M3 milik Rusia. Pesawat ditembak pada jarak 308 km. Padahal Patriot yang dipakai Ukraina menembak jatuh pesawat Rusia pada jarak 160 km, yang merupakan batasannya.

Klaim Budanov ini sebenarnya bisa dibuktikan Gan. Kilas balik ke masa lalu di era Perang Dingin,tak lama setelah diaktifkan, Soviet memberikan paket peningkatan pada rudal 5V28 yang memungkinkannya menyambit pesawat dari jarak 300 km.

Seorang pejabat pertahanan Ukraina dalam pernyataan kepada The War Zone, mengatakan jika sebuah negara telah membantu Ukraina untuk modernisasi S-200. Menurut pejabat tersebut, rudal 5V28 memiliki sistem manuver yang baik, jadi jika dilengkapi dengan sistem panduan yang tepat, itu adalah senjata yang cukup modern. Kemungkinan rudal telah dipasangi sensor buatan Barat, suatu hal yang umum ditemukan pada senjata warisan Soviet yang sekarang dipakai Ukraina,

Dulu Budanov juga mengakui jika Ukraian telah menembak jatuh dua pesawat radar A-50 Mainstay di atas Laut Hitam pada awal Janauri 2024, tapi tidak disebut senjata apa yang dipakai. Beberapa pengamat militer menduga, S-200 adalah pelakunya.

Quote:

Pada masa Soviet, rudal 5V28 bisa dilengkapi dengan nuklir. Namun, rudal milik Ukraina adalah versi konvensional yang tidak memakai nuklir. Sejauh ini tidak diketahui secara pasti jumlah baterai S-200 Ukraina.

Menurut data terakhir, sampai tahun 2010, hanya ada baterai sistem pertahanan udara S-200 yang tersisa. Sementara 14 sisanya tidak aktif. Mungkin saat ini Ukraina telah mengaktifkan kembali S-200 lainnya, dan memindahkannya ke wilayah lain.

Dengan permintaan Ukraina yang tak terpuaskan akan sistem pertahanan udara, masuk akal untuk mengaktifkan kembali beberapa sistem S-200. S-200 memang tertinggal beberapa generasi dari sistem pertahanan udara berbasis darat modern yang ada saat ini, tetapi jangkauannya yang sangat jauh memastikan bahwa sistem ini memiliki kegunaan dalam skenario tertentu.

Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *