
Senator Miguel Uribe terlihat setelah Senat memberikan suara menentang referendum reformasi ketenagakerjaan pemerintah yang dipromosikan oleh Presiden Kolombia Gustavo Petro di Bogota pada 14 Mei 2025. Seorang senator oposisi sayap kanan Kolombia dan kandidat untuk pemilihan presiden tahun depan ditembak dan terluka di Bogota pada 7 Juni 2025. (Raul ARBOLEDA / AFP)
Calon Presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay, saat ini dalam kondisi kritis dan dirawat rumah sakit pasca menjadi korban penembakan pada Sabtu (8/6/2025) waktu setempat. Miguel ditembak saat melakukan kampanye di hadapan pendukungnya di Bogota.
“Saat ini sang senator tengah mendapat layanan prioritas karena keadaannya yang kritis,” dikutip dari laporan medis dari rumah sakit the Fundación Santa Fe tempat Miguel dirawat di Bogotá.
Dikutip dari Politico, aparat kepolisian kini telah mengamankan seorang tersangka yang merupakan pemuda berusia 15 tahun. Hingga saat ini polisi masih belum mengumumkan tersangka tersebut dan proses investigasi masih bergulir untuk menyibak motif serangan kepada Miguel saat pidato kampanyenya.
Dalam proses penyelidikan polisi, pemuda tersebut ditemukan memegang senjata tipe 9mm Glock. Dikutip dari AFP, Uribe Turbay mengalami penembakan di bagian kaki sebanyak satu kali dan kepala dua kali.
Melalui akun X, istri dari Uribe Turbay, Maria CLaudia Tarazona, meminta masyarakat untuk mendoakan suaminya yang kini masih terbaring di rumah sakit. Dia berharap Tuhan dapat menuntun para dokter untuk menyelamatkan suaminya.
“Mari kita berdoa kepada Tuhan agar menuntun tangan para dokter yang saat ini tengah merawatnya,” kata Maria.
Maria meyakini bahwa suaminya memiliki harapan untuk pulih dan bisa kembali berkampanye. Dia menyebut suaminya tengah berjuang untuk menghadapi masa kritisnya. “Miguel saat ini tengah berjuang untuk kehidupannya,” kata Maria.
Pemerintah Kolombia mengutuk peristiwa penembakan tersebut yang disebut tidak hanya menyerang kepada Uribe Turbay namun juga menyerang demokrasi. Dalam keterangan pers pemerintah Kolombia, serangan kepada Miguel menjadi ancaman atas kebebasan dalam berpendapat dan ujian atas legitimasi terhadap politik di Kolombia.
“Tindakan apa pun yang bertujuan membungkam melalui intimidasi atau kekerasan mereka yang berpartisipasi dalam kehidupan publik tidak dapat diterima dan layak mendapatkan penolakan sedalam-dalamnya dari negara dan warga negara,” kata Pemerintah Kolombia.
Sumber Tirto
Gk heran kejadiannya di Kolombia