Plasenta Ibu Melahirkan Dijual Rp5 Juta/Kilo, Dokter Ini Ambil dari Rumah Sakit

Plasenta Ibu Melahirkan Dijual Rp5 Juta/Kilo, Dokter Ini Ambil dari Rumah Sakit

TRIBUNGORONTALO.COM – Seorang dokter kandungan di Tiongkok terekam kamera diam-diam mengambil plasenta usai proses persalinan di sebuah rumah sakit bersalin.

Aksinya memicu kemarahan publik setelah video tersebut beredar luas di media sosial.

Dokter yang tidak disebutkan namanya itu diketahui bekerja di Rumah Sakit Bersalin Renhuai Jiudu, Provinsi Guizhou.

Dalam video yang viral di platform Douyin, sang dokter terlihat membawa plasenta dalam kantong biohazard

Ia lalu membawanya ke ruang kerjanya dan menyembunyikannya dalam kantong plastik hitam.

Perekam video mempertanyakan aksi dokter yang dianggap mencurigakan.

“Dia diam-diam mengambil plasenta yang seharusnya dibuang oleh rumah sakit. Apakah tidak ada yang mengawasi tindakannya?” ujar si perekam.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa mereka telah memecat dokter tersebut.

Namun, belum diketahui apakah tindakan itu merupakan kejadian pertama atau bagian dari praktik yang lebih luas.

Plasenta, organ yang terbentuk selama kehamilan dan keluar setelah bayi lahir, memiliki nilai ekonomi di pasar gelap.

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, plasenta yang dikeringkan—dikenal sebagai ziheche—diyakini dapat meningkatkan vitalitas, mengatasi kelelahan, hingga menyuburkan kandungan.

Bahkan dalam legenda, ziheche disebut-sebut mampu memperpanjang umur.

Meski pemerintah Tiongkok telah melarang perdagangan plasenta manusia sejak 2005 dan mencabut ziheche dari daftar obat resmi pada 2015, praktik ini masih terjadi di bawah permukaan.

Pada tahun 2021, dilaporkan bahwa plasenta manusia bisa dijual seharga 2.400 yuan atau sekitar Rp5 juta per kilogram di pasar gelap.

Menurut peraturan Kementerian Kesehatan Tiongkok, hanya ibu yang melahirkan yang berhak meminta kembali plasentanya.

Bila tidak, rumah sakit wajib membuangnya sebagai limbah medis—baik dengan dibakar atau dikubur.

Sayangnya, banyak masyarakat yang mengaku tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukan rumah sakit terhadap plasenta mereka setelah melahirkan.

Kasus ini pun memicu reaksi keras dari warganet.

“Jelas masih banyak rumah sakit yang tidak membuang plasenta sesuai aturan,” tulis seorang pengguna media sosial.

“Saya tidak peduli seberapa bergizinya, saya tidak akan pernah makan plasenta manusia. Itu menjijikkan,” komentar lainnya.

Pihak otoritas kesehatan setempat menyatakan telah membuka penyelidikan untuk mengusut tuntas kasus ini.

Sementara itu, kejadian ini kembali membuka perdebatan lama tentang celah hukum dan lemahnya pengawasan dalam sistem layanan kesehatan Tiongkok.

tribunnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *