Banding Jaksa Diterima, Hukuman Harvey Moeis diperberat menjadi 20 tahun penjara

Banding Jaksa Diterima, Hukuman Harvey Moeis diperberat menjadi 20 tahun penjara
JAKARTA, KOMPAS.com – Hukuman terdakwa dugaan korupsi pada tata niaga komoditas timah, Harvey Moeis dari diperberat dari 6,5 tahun menjadi 20 tahun penjara di tingkat banding. Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta Teguh Harianto mengatakan, Harvey Moeis terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang secara bersama-sama. “Menjatuhkan pidana kepada Harvey Moeis selama 20 tahun dan denda sebesar Rp 1 miliar subsider 8 bulan kurungan,” kata hakim Teguh di ruang sidang PT Jakarta, Kamis (13/2/2024). Selain pidana badan dan denda, majelis hakim banding juga menambah hukuman pidana pengganti Harvey Moeis dari Rp 210 miliar menjadi Rp 420 miliar.

sumber : https://nasional.kompas.com/read/2025/02/13/10150531/hukuman-harvey-moeis-diperberat-dari-65-tahun-jadi-20-tahun-penjara

Skandal Besar! Triliunan Dana Pemerintah Diduga Bocor, Elon Dan Trump Bertindak

Badan bantuan bencana utama pemerintah dilaporkan telah menghabiskan jutaan dolar untuk hotel bagi imigran ilegal hanya minggu lalu, menurut Elon Musk, yang memimpin upaya pemerintahan Trump untuk memotong pengeluaran pemerintah.

Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang dipimpin oleh miliarder teknologi tersebut, telah melakukan pemeriksaan terhadap pendanaan federal dan mengidentifikasi area di mana “pemborosan” dalam pemerintah dapat dipangkas. Musk menemukan target terbarunya di Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), cabang bantuan bencana pemerintah yang baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran atas laporan kekurangan dana selama Badai Helene.

“Tim @DOGE baru saja menemukan bahwa FEMA mengirim $59 juta MINGGU LALU ke hotel mewah di Kota New York untuk menampung migran ilegal,” klaim Musk dalam sebuah postingan di X pada Senin pagi.

Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan kepada Fox News Digital bahwa mereka yang melakukan pembayaran tersebut akan “dipertanggungjawabkan.”

Dialog seputar efisiensi pemerintah, korupsi keuangan, dan pemborosan semakin mendapatkan perhatian yang signifikan. Di tengah diskusi ini, diperkenalkan sebuah inisiatif “Doge” yang bertujuan untuk memberantas penipuan dan mengatasi inefisiensi yang merajalela dalam sistem birokrasi. Elon Musk telah menyuarakan keprihatinan besar tentang kurangnya respons dari entitas pemerintah, serta kehadiran birokrasi yang berlebihan yang tampaknya menghambat tata kelola yang efektif.

Skandal Besar! Triliunan Dana Pemerintah Diduga Bocor, Elon Dan Trump Bertindak

– **Pemborosan dan Korupsi Pemerintah**

  Salah satu isu yang mendesak dalam operasi pemerintah adalah jumlah uang yang sangat besar yang hilang akibat penipuan dan inefisiensi, mencapai miliaran dolar. Para kritikus menunjuk pada kurangnya pengawasan yang ketat, yang menunjukkan bahwa celah ini memungkinkan individu dalam pekerjaan birokrasi untuk mengumpulkan kekayaan dengan cara yang mencurigakan. Kasus-kasus yang disorot mengenai pelacakan keuangan yang buruk muncul terutama dari badan-badan seperti Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Departemen Keuangan, yang telah dikritik karena ketidakmampuan mereka dalam mengelola dana secara bertanggung jawab.

– **Peran Elon Musk dalam Reformasi**

  Elon Musk telah mengambil sikap vokal tentang perlunya mengembalikan apa yang dia sebut sebagai “demokrasi sejati.” Argumennya menyatakan bahwa pejabat terpilih harus mendapatkan kembali otoritas atas tindakan pemerintah untuk memastikan akuntabilitas dan responsivitas. Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat sedang bergerak menuju model “aturan birokrasi,” yang merusak prinsip-prinsip demokrasi. Untuk melawan tren ini, Musk mengusulkan pembentukan mekanisme pengawasan keuangan yang kuat yang dirancang untuk memantau pengeluaran pemerintah secara komprehensif.

– **Defisit dan Dampak Ekonomi**

  Kesehatan keuangan Amerika Serikat semakin tidak stabil, dengan defisit nasional saat ini mencapai $2 triliun. Situasi ini memerlukan pengurangan pengeluaran yang mendesak untuk menghindari tekanan keuangan lebih lanjut. Yang mengkhawatirkan, pembayaran bunga atas utang nasional telah melampaui anggaran pertahanan, memicu seruan untuk strategi yang menggunakan praktik manajemen keuangan yang masuk akal untuk mengekang utang nasional yang membengkak.

– **Contoh Pemborosan dan Penipuan yang Diduga**

  Banyak contoh yang menggambarkan pemborosan pemerintah dan aktivitas penipuan. Misalnya, ada kasus di mana kontrak pemerintah terus mengalirkan uang kepada individu lama setelah masa berlakunya berakhir. Selain itu, penipuan Jaminan Sosial telah dicatat, terutama di mana pembayaran masih dilakukan kepada individu yang telah meninggal. Selanjutnya, inefisiensi muncul dalam sistem yang sudah usang, seperti dokumen manual untuk manfaat pensiun yang disimpan di lokasi yang tidak konvensional seperti tambang batu kapur, yang secara signifikan memperlambat proses pemerintah.

– **Kritik terhadap Pengawasan dan Akuntabilitas**

  Kekhawatiran besar yang diangkat dalam diskusi adalah adanya dugaan penghalangan penyelidikan penipuan oleh hakim dan rival politik. Ini menimbulkan pertanyaan kritis tentang efektivitas pengawasan dan perlunya membongkar struktur birokrasi yang mengakar yang menghambat akuntabilitas. Selain itu, ada perdebatan yang sedang berlangsung seputar konflik kepentingan terkait kontrak pemerintah, terutama mengenai berbagai usaha bisnis Musk.

– **Bantuan Asing dan Pengeluaran Amerika Serikat di Luar Negeri**

  Alokasi bantuan asing dan penanganan pengeluaran Amerika Serikat di luar negeri juga sedang diselidiki. Kontroversi telah muncul mengenai potensi penyalahgunaan dana di luar negeri, termasuk kekhawatiran tentang pembayaran bantuan yang salah tempat. Pernyataan masa lalu mengenai keterlibatan keuangan Amerika Serikat dalam proyek-proyek, seperti pendanaan untuk kondom di Gaza, telah menghasilkan koreksi dan menekankan kompleksitas dalam mengelola bantuan internasional. Diskusi ini menekankan perlunya mengevaluasi kembali inisiatif yang dikelola oleh USAID, dengan fokus baru pada memprioritaskan kekhawatiran keuangan domestik daripada kewajiban asing.

Sumber gambar dan Berita LiveNOW from FOX

100 Perempuan Diperbudak di Peternakan ‘Telur Manusia’ di Georgia

100 Perempuan Diperbudak di Peternakan ‘Telur Manusia’ di Georgia

Sekitar 100 perempuan dipaksa menjadi budak di sebuah “peternakan telur manusia” di Georgia. Di sana mereka diberikan hormon dan diperlakukan seperti ternak.

Kisah mengerikan ini terungkap setelah tiga perempuan asal Thailand berhasil dibebaskan dari cengkeraman “mafia telur” pada 30 Januari 2025, setelah setengah tahun dieksploitasi.

Ketiga perempuan tersebut mengungkap bahwa mereka ditahan di sebuah “peternakan manusia” di negara Eropa Timur itu oleh organisasi kriminal yang dipimpin oleh penjahat asal Tiongkok, yang kemudian menjual sel telur mereka di pasar gelap.

Laporan tabloid Bild, seperti dikutip Dailymail menyebutkan, mereka awalnya tergiur dengan tawaran pekerjaan di Facebook. Tawaran itu menjanjikan gaji antara €11.500 hingga €17.000 (sekitar Rp190 juta hingga Rp280 juta) untuk bekerja sebagai ibu pengganti (surrogate mother) bagi pasangan di Georgia yang tidak bisa memiliki anak.

Pada Agustus 2024, ketiga perempuan ini bepergian ke Georgia bersama sepuluh perempuan Thailand lainnya.

Biaya perjalanan mereka, termasuk pengurusan paspor, dibayarkan oleh organisasi kriminal tersebut, dengan seorang pegawai perempuan yang mengatur perjalanan mereka.

Namun, begitu tiba di sana, mereka ditempatkan di empat properti besar bersama sekitar 100 perempuan lainnya dan segera menyadari bahwa tawaran pekerjaan itu hanyalah tipu muslihat.

Alih-alih bekerja sebagai ibu pengganti, mereka dipaksa menerima suntikan hormon untuk menstimulasi ovarium dan harus menjalani prosedur pengambilan sel telur setiap bulan.

“Kami diperlakukan seperti ternak,” ujar salah satu perempuan yang berhasil dibebaskan, saat konferensi pers pekan ini.

Sel telur mereka kemudian dijual di pasar gelap. Beberapa perempuan bahkan tidak menerima kompensasi sama sekali untuk sel telur yang mereka berikan.

Jika mereka meminta untuk pergi, mereka diberitahu bahwa mereka harus membayar €2.000 (sekitar Rp33 juta) terlebih dahulu kepada pemilik “peternakan manusia” tersebut.

Seorang mantan korban yang berhasil membeli kebebasannya melaporkan kasus ini kepada Pavena Hongsakula, pendiri Yayasan Pavena untuk Anak dan Perempuan di Thailand.

Perempuan itu mengatakan kepada Pavena bahwa banyak perempuan Thailand lainnya masih ditahan di “peternakan” tersebut karena mereka tidak mampu membayar biaya kebebasan mereka.

Menurut Pavena, sel telur yang dikumpulkan dari para korban kemungkinan dijual dan diselundupkan ke negara lain untuk digunakan dalam fertilisasi in-vitro (IVF).

Berkat kerja sama antara Yayasan Pavena dan Interpol, tiga perempuan Thailand akhirnya berhasil dibebaskan pada 30 Januari 2025 setelah uang tebusan mereka dibayarkan.

Namun, jumlah perempuan yang masih ditahan di “peternakan manusia” tersebut masih belum diketahui.

Otoritas Thailand dan Interpol telah meluncurkan penyelidikan, dan polisi Thailand mengatakan akan ada lebih banyak operasi penyelamatan seiring perkembangan kasus ini.

https://asumsi.co/post/99423/100-per…ia-di-georgia/

Misteri kasus pembunuhan selama 30 tahun yang terungkap berkat puntung rokok

Misteri kasus pembunuhan selama 30 tahun yang terungkap berkat puntung rokok

Puntung rokok yang ditemukan di flat tempat tinggal Mary McLaughlin menjadi petunjuk pertama yang mengungkap identitas pembunuh perempuan tersebut, lebih dari 30 tahun setelah dia dicekik hingga tewas.

Profil DNA yang ditemukan pada puntung rokok dan simpul jubah cocok dengan identitas orang yang diduga membunuh ibu asal Skotlandia dengan 11 anak tersebut.

Temuan ini semula membingungkan detektif yang telah menyelidiki kasus yang tak terpecahkan selama tiga dekade itu.

Pasalnya, tersangka utama berada di penjara di Edinburgh ketika Mary, 58 tahun, ditemukan tewas di flatnya di Glasgow barat.

Namun, buku catatan sipir penjara mengonfirmasi bahwa Graham McGill, pelaku kejahatan seks berantai, sedang dalam pembebasan bersyarat ketika perempuan itu ditemukan tewas terbunuh.

McGill mengungkapkan bahwa dia kembali ke selnya hanya beberapa jam setelah meninggalkan rumah Mary pada dini hari, pada 27 September 1984.

Pembunuhan Mary

Film dokumenter BBC terbaru, Murder Case: The Hunt for Mary McLaughlin’s Killer, mengisahkan penyelidikan misteri kasus pembunuhan Mary yang belum terpecahkan, serta dampak pembunuhan tersebut terhadap keluarganya.

Ilmuwan forensik, Joanne Cochrane, berkata: “Ada beberapa pembunuhan yang melekat dalam ingatan Anda.”

“Pembunuhan Mary adalah salah satu kasus yang belum terpecahkan paling mengganggu yang pernah saya tangani.”

Mary menghabiskan malam terakhirnya dengan minum-minum dan bermain domino di sebuah pub.

Dia meninggalkan bar sendirian, antara pukul 22.15 dan 22.30, dan berjalan kaki kurang dari 2 kilometer ke flatnya.

Di tengah jalan, ia memasuki sebuah toko keripik. Di sana ia bercanda dengan staf toko itu sambil membeli keripik dan rokok.

Seorang sopir taksi kemudian menceritakan bahwa ia melihat seorang pria mengikutinya saat ia berjalan tanpa alas kaki di jalan sambil memegang sepatu di tangannya.

Urutan kejadian yang menyebabkan McGill berakhir di flat Mary tidak diketahui. Namun begitu, tidak ada bukti bahwa pintu flatnya dibuka paksa.

Begitu masuk, si pembunuh dengan kejam menyerang perempuan itu, yang usianya dua kali lebih tua darinya.

Saat itu telepon seluler belum ada, dan Mary tidak sering berhubungan dengan keluarga besarnya.

Seminggu sekali, salah satu putranya, Martin Cullen, mengunjunginya.

Namun, ketika pria yang kala itu berusia 24 tahun itu tiba di apartemen Mary pada 2 Oktober 1984, ia mencium “bau yang sangat menyengat.”

Mary ditemukan meninggal di dalam apartemen, tergeletak telentang di atas kasur tanpa seprai.

Gigi palsunya tergeletak di lantai dan gaun berwarna hijau yang dikenakannya ke pub dikenakan secara terbalik.

Mantan detektif, Iain Wishart, menggambarkan tempat kejadian perkara itu “sangat mengerikan”.

Autopsi menyimpulkan Mary sudah meninggal dunia setelah dicekik setidaknya lima hari sebelumnya.

Detektif kemudian mengumpulkan lebih dari 1.000 keterangan pada bulan-bulan berikutnya, tetapi pernyelidikan pembunuhan Mary menemui jalan buntu.

Keluarga Mary kemudian diberitahu bahwa penyelidikan kasus pembunuhan itu telah ditutup pada tahun berikutnya.

Namun seorang agen Departemen Investigasi Kriminal mengingatkan putri Mary, Gina McGavin, untuk tidak kehilangan harapan.

Kecurigaan dan temuan baru

Mary memiliki 11 anak dengan dua pria dan cukup populer di lingkungannya.

Putrinya, Gina, mengatakan dalam film dokumenter itu bahwa ada ketegangan ketika ia Mary ditemukan meninggal dunia.

Dia berkata: “Saya pikir ada pembunuh yang bersembunyi di keluarga kami.”

Gina, yang menulis buku tentang pembunuhan ibunya, mengatakan dia melaporkan kecurigaannya ke polisi.

Ia menambahkan: “Saudara-saudara saya berpikiran sama seperti saya pada 1984.”

“Bahwa salah satu putranya sendiri terlibat [pembunuhan] atau mengetahui sesuatu yang lain, tetapi kami tidak dapat membuktikan apa pun.”

Pada 2008, empat investigasi terpisah gagal menetapkan profil tersangka.

Investigasi kelima dimulai pada 2014 dan pengujian DNA dilakukan di Scottish Crime Campus (SCC) di Gartcosh, Skotlandia.

Sampai saat itu, para ahli menganalisis 11 sampel DNA, namun teknologi yang lebih baru mampu mengidentifikasi 24 sampel DNA.

Hal itu secara dramatis meningkatkan peluang para ilmuwan untuk mendapatkan hasil dari sampel yang lebih kecil atau berkualitas rendah.

Tom Nelson, kepala forensik Otoritas Kepolisian Skotlandia, mengatakan pada 2015 bahwa teknologi akan memungkinkan “kita untuk kembali ke masa lalu, dengan potensi untuk memberikan keadilan kepada mereka yang hampir putus asa”.

Puntung rokok yang memberikan jawaban

Sampel yang dikumpulkan pada 1984 meliputi helai rambut Mary, kuku, dan puntung rokok.

Joanne Cochrane, seorang ilmuwan forensik yang bekerja di SCC, diminta untuk meninjau bukti tempat kejadian perkara yang telah disimpan dalam kantong kertas selama 30 tahun.

“Saat itu, profil DNA belum diketahui.”

Mereka yang mengemban tugas menjaga bukti-bukti ini “tidak mengetahui potensi benda-benda ini. Mustahil mengetahui nilai yang dimilikinya.”

Namun Cochrane menambahkan tim peneliti memiliki “wawasan ke depan yang luar biasa” dalam merawat bukti-bukti .

Temuan itu akhirnya diketahui berkat puntung rokok yang ditinggalkan di asbak di meja kopi di ruang tamu.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi tim penyelidik kasus yang belum terpecahkan ini karena merek roko yang disukai Mary adalah Woodbine.

Cochrane mengatakan ia yakin bahwa kemajuan teknologi akan memungkinkannya memperoleh jejak DNA.

“Kami mengalami momen Eureka saat puntung rokok, yang sebelumnya tidak memberi kami profil DNA, kini memberi kami profil DNA pria yang lengkap.”

“Itu adalah bagian pertama ilmu forensik yang memiliki nilai bukti signifikan dalam kasus ini.”

Informasi tersebut dikirim ke basis data DNA Skotlandia dan dibandingkan dengan ribuan profil narapidana.

Hasilnya sampai ke Cochrane melalui dokumen yang dikirim via email.

Dia segera menggulir ke bawah dan melihat tanda X di samping kotak: “Cocok.”

“Itu adalah momen yang membuat bulu kuduk merinding,” kata sang ahli.

“Formulir itu mengidentifikasi seseorang bernama Graham McGill, yang dijatuhi hukuman serius atas pelanggaran seksual.

“Setelah lebih dari 30 tahun, kami menemukan individu yang cocok dengan profil DNA tersebut.”

Teka-teki baru

Namun terobosan yang telah lama ditunggu-tunggu itu berubah menjadi kekacauan ketika terungkap bahwa McGill—yang divonis penjara karena pemerkosaan dan percobaan pemerkosaan—berada di penjara ketika Mary dibunuh.

Catatan menunjukkan dia tidak dibebaskan sampai 5 Oktober 1984, sembilan hari setelah perempuan dinyatakan meninggal dunia.

Mantan Sersan Kenny McCubbin ditugaskan untuk memecahkan misteri itu.

Dan Cochrane diberitahu bahwa bukti forensik lebih lanjut diperlukan untuk membangun kasus yang meyakinkan.

Pencarian itu menghasilkan bukti lain: jubah yang digunakan untuk mencekik Mary.

Cochrane yakin bahwa kemungkinan besar orang yang mengencangkan simpul tersebut telah menyentuh bagian bahan yang tersembunyi di dalamnya.

Di bawah cahaya lampu neon di laboratoriumnya, ia perlahan melepaskannya, sedikit demi sedikit, untuk memperlihatkan jaringan itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade.

“Kami menemukan bukti kunci, DNA Graham McGill,” kata Cochrane.

“Dia telah mengikatkan ikatan itu di leher Maria dan membuat simpul-simpul itu untuk mencekik Maria.”

Jawaban terbaru

Jejak air mani McGill juga ditemukan pada gaun berwarna hijau yang dikenakan Mary.

Namun McCubbin mengatakan dalam film dokumenter itu bahwa bukti forensik saja tidak cukup untuk mengamankan hukuman.

“Tidak masalah DNA apa yang kita miliki,” katanya.

“Dia punya alibi yang sempurna. Bagaimana dia bisa melakukan pembunuhan jika dia berada di penjara?”

Catatan sulit ditemukan, karena Penjara Edinburgh sedang dibangun kembali pada saat pembunuhan itu dan banyak dokumen telah hilang.

Namun pencarian McCubbin membawanya ke Arsip Nasional Skotlandia, yang terletak di jantung kota Edinburgh, tempat ia menemukan buku harian sipir.

Sebuah catatan mengubah segalanya.

Di sebelah nomor penjara muncul nama “G McGill” dan inisial “TFF”.

Mantan sersan itu berkata: “Itu adalah pelatihan menjelang dibebaskan, yang berarti cuti akhir pekan di rumah.”

Tim investigasi menemukan bahwa McGill telah mengambil cuti akhir pekan selama dua hari, ditambah tiga hari cuti pra-pembebasan bersyarat, dan kembali ke penjara pada tanggal 27 September 1984.

Dalam kata-kata mantan penyelidik Mark Henderson: “Itulah bongkahan informasi yang kami cari.”

Misteri kasus pembunuhan selama 30 tahun yang terungkap berkat puntung rokok
Keterangan gambar, Graham McGill akhirnya dihukum penjara hampir 37 tahun setelah membunuh Mary

Saat itu, dia masih diawasi sebagai pelaku kejahatan seks dan bekerja sebagai produsen di sebuah perusahaan.

Gina mengatakan berita itu melegakan, dan menambahkan: “Saya tidak pernah menyangka akan melihat ini seumur hidup saya.”

McGill akhirnya dinyatakan bersalah setelah sidang selama empat hari pada April 2021 dan dijatuhi hukuman minimal 14 tahun penjara.

Hakim Lord Burns mengatakan kepada Pengadilan Tinggi di Glasgow bahwa McGill berusia 22 tahun ketika ia mencekik Mary, tetapi baru diadili saat berusia 59 tahun.

Ia menambahkan: “Keluarganya harus menunggu selama ini untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tindakan ini, mengetahui bahwa siapa pun yang melakukannya kemungkinan besar masih bebas.”

“Mereka tidak pernah kehilangan harapan bahwa suatu hari mereka akan mengetahui apa yang telah terjadi padanya.”

bbc.com

Merenung Sejenak…

Tanda-tanda Hubungan Sulit Diperbaiki

1. Kurangnya Komunikasi Efektif:
-Sulit untuk berbicara jujur dan terbuka tentang perasaan dan masalah.
-Percakapan sering berakhir dengan pertengkaran atau salah paham.
– Salah satu atau kedua belah pihak merasa tidak didengarkan atau dipahami.

2. Hilangnya Kepercayaan:
– Sering terjadi kebohongan atau pengkhianatan.
-Sulit untuk saling mempercayai satu sama lain, bahkan dalam hal-hal kecil.
– Merasa selalu curiga terhadap pasangan.

3. Tidak Ada Lagi Kebahagiaan Bersama:
-Kegiatan bersama tidak lagi menyenangkan.
– Merasa lebih bahagia ketika sendirian atau bersama orang lain.
-Sulit untuk mengingat hal-hal positif dalam hubungan.

4. Siklus Pertengkaran yang Berulang:
-Pertengkaran yang sama terus terjadi berulang kali tanpa solusi.
-Masalah yang sama tidak pernah terselesaikan secara tuntas.
– Pertengkaran seringkali menjadi semakin intens dan menyakitkan.

5. Hilangnya Intimasi:
-Jarang atau tidak ada lagi keintiman fisik dan emosional.
-Merasa jauh secara emosional dari pasangan.
– Sulit untuk merasa dekat dan terhubung satu sama lain.

6. Tidak Ada Lagi Tujuan Bersama:
-Tidak memiliki visi yang sama untuk masa depan hubungan.
– Merasa seperti sedang berjalan di jalan yang berbeda.
– Sulit untuk membuat keputusan bersama.
Munculnya Perasaan Negatif yang Dominan:
-Sering merasa sedih, marah, atau kecewa dalam hubungan.
-Sulit untuk merasakan emosi positif seperti cinta dan kasih sayang.
– Merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Kapan Harus Menyerah?

Menerima kenyataan bahwa sebuah hubungan sudah tidak bisa diperbaiki adalah keputusan yang sulit. Namun, jika Anda terus-menerus merasa tidak bahagia dan hubungan tersebut memiliki dampak negatif pada kesejahteraan Anda, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan mengakhiri hubungan.

Ingatlah : Setiap hubungan unik dan tidak ada rumus pasti untuk menentukan kapan harus menyerah.

Jika Anda merasa ragu atau membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang konselor atau terapis.

Penting untuk diingat:

Jaga diri sendiri : Prioritaskan kesehatan mental dan emosional Anda.

Cari dukungan : Bicarakan dengan teman, keluarga, atau profesional tentang perasaan Anda.

Jangan takut untuk memulai lembaran baru:
Mengakhiri hubungan yang tidak sehat dapat membuka jalan bagi kebahagiaan di masa depan.

Ngurusin Dua Cewek Imut di Swiss? Siap-Siap Baper di Cultural Exchange!

#AmdarGanteng

Ngurusin Dua Cewek Imut di Swiss? Siap-Siap Baper di Cultural Exchange!

emoticon-Wowemoticon-Wow emoticon-Wow
Halo agan dan sista,
Mari kita bahas game visual novel yang cukup panas ini, Cultural Exchange, yang dikembangkan oleh AL Studio. Game ini dirancang untuk membawa para pemainnya ke dalam kisah yang penuh warna di Swiss, lengkap dengan adegan CG menawan dan cerita yang penuh drama serta romansa kompleks. Siap-siap aja, gan, soalnya hidup lo bakal berubah drastis di game ini!

Ngurusin Dua Cewek Imut di Swiss? Siap-Siap Baper di Cultural Exchange! 
sumber

Apa Itu Cultural Exchange?
Bayangin aja kalau hidup lo mendadak jadi mentor buat dua cewek imut yang datang dari luar negeri buat program pertukaran budaya. Yup, itu inti dari Cultural Exchange. Di game ini, lo bakal menjalani kehidupan sebagai cowok muda yang mendadak punya tanggung jawab besar: ngurusin dua cewek manis, Lera dan Nia, yang masing-masing punya cerita dan rahasia tersendiri.

Kisah di game ini bukan cuma soal cinta yang meletup-letup, tapi juga persahabatan, hubungan kompleks, dan pilihan-pilihan hidup yang bakal menentukan jalan cerita lo. Setiap keputusan yang lo ambil, bahkan yang keliatan sepele, bisa bikin hubungan lo sama karakter-karakter di game ini jadi makin akrab atau malah berantakan.

Ngurusin Dua Cewek Imut di Swiss? Siap-Siap Baper di Cultural Exchange! 
sumber

Fitur-Fitur Keren di Cultural Exchange
Kalau lo mikir ini cuma game visual novel biasa, tunggu dulu. AL Studio nggak main-main ngasih fitur keren buat bikin lo betah mainin game ini:

1. Cerita yang Bikin Baper dan Penasaran
Jalan cerita di game ini nggak sederhana, gan. Lo bakal nemuin banyak plot twist yang bikin penasaran dan pastinya bikin lo galau buat ngambil keputusan.

2. Karakter dengan Kepribadian yang Kuat
Cewek-cewek di game ini nggak cuma cakep, tapi punya latar belakang yang menarik. Lera dan Nia masing-masing punya rahasia yang harus lo ungkap seiring berjalannya cerita.

3. Adegan CG yang Cakep Abis
Visualnya juara, detail banget dan bikin suasana game jadi hidup. Tiap adegan CG-nya dirancang dengan apik dan bikin lo makin masuk ke dalam cerita.

4. Hubungan yang Kompleks
Nggak cuma soal cinta, ada elemen persahabatan dan konflik yang bikin cerita jadi makin seru.

5. Adegan Dewasa yang Ekspresif
Buat lo yang suka adegan dewasa di game, tenang aja, Cultural Exchange juga punya adegan yang digarap secara sinematik dan terasa “hidup”.

Ngurusin Dua Cewek Imut di Swiss? Siap-Siap Baper di Cultural Exchange! 
sumber

Kenapa Harus Main Cultural Exchange?
Kalau lo penggemar berat visual novel dengan cerita yang dalem, karakter memorable, dan visual ciamik, game ini wajib banget masuk daftar main lo. Apalagi kalau lo suka cerita yang nggak cuma sekedar romansa, tapi juga ada elemen pertukaran budaya dan hubungan yang rumit.

Ngurusin Dua Cewek Imut di Swiss? Siap-Siap Baper di Cultural Exchange! 
sumber

Jadi, siap nggak buat ngejalanin pengalaman baru bareng Lera dan Nia di Swiss? Kalau penasaran, langsung aja pantengin update terbaru dari AL Studio dan coba mainin gamenya! Jangan lupa share pengalaman lo di kolom komentar nanti ya, gan!
Thanks and see you next thread GanSist.

sumber
emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
Instagram l Facebook