

Leading global educational institutes have been eclipsed by a university in southwest China, according to the latest Nature Index
China’s Sichuan University has overtaken other leading institutions such as Oxford and MIT in the latest Nature Index. Photo: Shutterstock
Dannie Pengin Beijing Published: 12:00pm, 25 Jan 2025|Updated: 12:47pm, 25 Jan 2025
A regional university in southwest China, little known to the wider world, has eclipsed much more famous Western institutions with its high-quality scientific research output, according to a new ranking of global universities.
Sichuan University (SCU), in Chengdu, the provincial capital, has overtaken Stanford University, the Massachusetts Institute of Technology (MIT), Oxford University and the University of Tokyo in less than two years, according to the latest Nature Index.
The index – maintained by the highly regarded academic journal, Nature – ranks research institutions based on their contributions to articles published in the world’s most influential science journals.
Updated on Monday, the list now shows SCU in 11th place among the world’s leading academic institutions based on research output between October 1, 2023 and September 30, 2024.
Also, while America’s Harvard University has the top spot on the list, the other nine institutions in the top 10 are all in China.
SCU has come far in just two years. Back in 2023, it was ranked 26th in the Nature Index, overshadowed by many Western establishments, such as the University of Michigan and the University of California, San Diego.
https://www.scmp.com/news/china/scie…ality-research
wah gak nyangka, Uni Sichuan aja bisa kalahkan sekelas MIT, Stanford dan Oxford
1. TwelveSky M: W
2. Dungeon of Dreadrock 2
3. Ark Heroes
4. Valhalla Survival
5. Farm Hustle
Jakarta –
Mukesh Ambani hingga saat ini masih menjadi orang terkaya di India sekaligus salah satu deretan orang terkaya di dunia. Gurita bisnisnya mendatangkan cuan yang sangat besar untuk dirinya dan keluarga, termasuk sang istri Nita Ambani.
Bahkan dalam laporan Forbes Real Time Billionaires, Mukesh tercatat berada di posisi ke-17 sebagai orang terkaya di dunia dengan kepemilikan harta ditaksir hingga US$ 103,7 miliar atau setara dengan Rp 1.644,88 triliun (kurs Rp 15.862/dolar AS).
Melansir dari outlet Indiacom, terlepas dari kekayaan sang suami, Nita Ambani, diperkirakan memiliki kekayaan bersih antara US$ 2,8-3 miliar atau setara dengan Rp 44,41-47,59 triliun. Sebagian besar kekayaannya ini berasal dari kepemilikan saham yang cukup besar di perusahaan Mukesh, Reliance Industries Ltd.
Dengan kekayaan sebanyak itu Nita dapat bepergian ke manapun dan membeli barang-barang mewah sesuka hatinya. Bahkan dalam satu kesempatan Nita diketahui pernah terbang ke Sri Lanka menggunakan jet pribadi hanya untuk membeli peralatan dapur.
Tidak tanggung-tanggung, saat itu ia membeli sekitar peralatan dapur dari perusahaan ternama asal Jepang, Noritake.
Pembelian ini disebut-sebut untuk mengisi rumah mewah 27 lantai keluarga Ambani yang ditaksir bernilai hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,6 triliun.
Namun ternyata, Nita secara khusus terbang ke Sri Lanka hanya untuk membeli produk peralatan makan dan dapur sebanyak itu untuk menghemat uang. Sebab produk Noritake diperkirakan 70-80% lebih murah di negara itu daripada di bagian lain dunia, termasuk India.
Keunggulan biaya ini dikarenakan fasilitas manufaktur terbesar merek Jepang tersebut berada di Sri Lanka, yang juga berfungsi sebagai pusat ekspor keramik porselennya ke lebih dari 100 negara.
Menurut laporan The Economic Times pada 2010 lalu, di satu set peralatan makan berisi 50 unit alat makan yang dihiasi dengan hiasan emas atau platinum 22 karat dijual seharga US$ 300-500 (Rp 4,75-7,93 juta) di Sri Lanka. Sebaliknya, satu set yang sama dijual antara US$ 800-2.000 (Rp 12,68-31,72 juta) di India.
Sayang hingga kini tidak diketahui persis alat dapur apa saja yang dibeli atau berapa nilai transaksi pembelian yang dilakukan. Namun yang pasti dalam pembelian itu Nita memesan peralatan makan porselen yang dihiasi dengan emas atau platinum 22 karat.
Terdapat banyak tradisi dan adat yang dilakukan selama perayaan Imlek dilakukan, mulai dari mengunjungi keluarga dan kerabat, menyaksikan berbagai pertunjukan kembang api serta tarian tradisional seperti barongsai, hingga mendekorasi ulang rumah dengan warna-warna yang dapat memberi keberuntungan.
Selain tradisi perayaan Imlek diatas, ada juga hal-hal tentang perayaan Tahun Baru China yang masih jarang diketahui. dibawah ini adalah 10 fakta menarik yang mungkin belum lo ketahui tentang Tahun Baru Imlek :
Apa lagi yang tabu saat Tahun Baru Imlek?
– Pemotongan rambut
– Menggunakan gunting, pisau dan benda tajam lainnya
– Berdebat, bersumpah
– Mengucapkan kata-kata sial (seperti “kematian” dan “sakit”)
– Melanggar hal-hal lainnya
– dll
Orang Cina akan menggantung lentera merah dan untaian cabai), menempelkan kertas merah ke pintu dan jendela dan banyak lagi! Baju baru juga dipercaya membawa keberuntungan dan memulai dari awal. Orang-orang juga akan menambahkan pakaian merah baru ke lemari pakaian Festival Musim Semi mereka.
Agan Sista yang ikut merayakan CNY coba dong ceritain pengalaman nya disini
Antok Nyesel telah Membunuh dengan Sadis Uswatun Hasanah, Gara-gara Merasa Ceweknya Itu pernah Bawa Pria Lain di Kos-kosan!
Penyesalan sering kali muncul setelah seseorang mengalami suatu peristiwa yang dianggap mengancam dirinya. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang terlibat dalam tindakan kriminal.
Salah satu contoh nyata adalah kasus pembunuhan brutal yang dilakukan terhadap seorang janda yang bekerja sebagai sales kosmetik di Ngawi. Tindakan kejam ini meninggalkan banyak pertanyaan dan rasa duka di masyarakat.
Dalam pernyataan terakhirnya, pelaku mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam atas tindakan yang telah dilakukannya. Ia menyadari bahwa keputusan tersebut telah mengubah hidup dan orang-orang di sekitarnya selamanya.
“Saya minta maaf,” kata Antok singkat saat ditanyai awak media terkait penyesalannya usai konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (27/1).
Farman pun kembali mengungkapkan bahwa Rochmat Tri Hartanto, yang lebih dikenal dengan nama Antok, berusia 32 tahun, adalah ketua ranting dari perguruan silat di Tulungagung. Selain itu, Antok juga terlibat sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Melalui keterlibatannya di LSM, Antok sering kali berinteraksi dan menjalin hubungan dengan pihak kepolisian. Hal ini menunjukkan bahwa dia memiliki koneksi yang cukup dekat dengan aparat penegak hukum. Informasi tersebut menambah kompleksitas kasus yang melibatkan Antok.
Setiap pelaku kejahatan sering kali bisa dengan mudah mengungkapkan rasa penyesalan atas tindakan yang telah mereka lakukan. Mereka mungkin merasa bersalah, namun tidak mengubah kenyataan bahwa kejahatan tersebut sudah terjadi.
Penyesalan yang diucapkan tidak akan menghapus dampak dari perbuatan mereka. Apa yang sudah dilakukan tetap akan meninggalkan bekas, baik bagi korban maupun masyarakat sekitar.
Harapannya, para pelaku kejahatan ini mendapatkan hukuman yang setimpal dengan tindakan jahat yang mereka lakukan, agar ada efek jera dan keadilan dapat ditegakkan.
Sumber Tulisan dan Gambar:
Hi sobat kaskus,
Kawasan wisata ketika liburan yang dekat dari Jakarta, pastinya banyak orang akan berbondong-bondong menuju daerah Puncak.
Salah satu lokasi wisata yang disukai oleh warga Jakarta yang ingin melepaskan penat dengan melihat keindahan alam yang terhampar, tak diragukan lagi daerah puncak Bogor menjadi tujuan para wisatawan ketika liburan.
Tetapi, karena semakin padatnya jumlah kendaraan. Semakin banyaknya warga yang ekonominya bergerak maju, tak heran baik itu kendaraan roda dua maupun empat akan bergerak menuju tujuan yang sama.
Sudah terlihat endingnya adalah macet yang luar biasa, bahkan walau sudah direkayasa dengan jalur buka tutup dan satu arah kemacetan yang terjadi bisa berjam-jam.
Tentu bagi para wisatawan hal ini justru akan menjengkelkan, waktu akan terbuang percuma karena kepadatan jalan, belum lagi boros bensin sebab mesin kendaraan tetap menyala.
Maka, tak heran bagi kamu yang suka travellers akan mencari alternatif lain untuk sekedar melepas lelah dan penat setelah berjibaku dengan banyaknya rutinitas pekerjaan yang monoton.
Banyak rekomendasi wisata sebenarnya namun yang dekat dari Jakarta untuk menikmati wisata alam sangat terbatas, apalagi untuk daerah pegunungan. Maka, puncak dua memberikan rasa yang cukup berbeda.
Dengan keindahan yang sama, tapi tidak terlalu macet bila kamu hanya ingin sekedar melihat pemandangan alam hijau di depan mata. Ada beberapa spot yang menarik di sekitar puncak dua yang bisa kamu nikmati, seperti Granada Land, Gunung Batu di desa Sukajarha, Villa Khayangan camping ground, Situ Rawa Gede, dan juga ada Curug Ciherang.
Lengkapnya seperti ini, tempat wisata di Puncak Dua yang bisa kamu kunjungi:
Granada LandTempat camping dengan panorama alam indah dan spot foto yang Instagramable. Harga tiket masuknya hanya Rp10.000 per orang.
Gunung Batu Menawarkan pemandangan cantik dari atas gunung setinggi 875 mdpl lebih. Harga tiket masuknya Rp15.000 per orang.
Villa Khayangan Wisata yang cocok untuk keluarga, dengan spot foto yang indah dan wahana permainan. Harga tiket masuknya Rp35.000 untuk hari biasa dan Rp40.000 untuk akhir pekan.
Situ Rawa Gede Danau alami dengan wahana air yang menarik, seperti perahu dan sepeda air. Harga tiket masuknya hanya Rp5.000 per orang.
Curug Ciherang Air terjun yang indah dengan wahana permainan dan spot foto yang Instagramable. Harga tiket masuknya Rp40.000 per orang.
Tempat wisata tersebut tentunya terletak di perbukitan yang indah, tentu saja akan memanjakan mata bagi kamu yang ingin rehat sejenak dari kesibukan kota.
Perjalanan dari Jakarta ke Puncak Dua memakan waktu sekitar 2-3 jam, tergantung pada kondisi lalu lintas dan rute yang diambil. Berikut beberapa rute alternatif yang bisa kamu pilih.
Jalur Citeureup Melalui Desa Tajur, Sukamakmur, Sukawangi, Batulawang, dan Cianjur, dengan jarak sekitar 50 km dan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Citeureup.
Jalur Jonggol Melalui Puncak II, Sukamakmur, Batulawang, dan Cianjur, dengan jarak sekitar 45 km dan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Alun-alun Jonggol.
Pastikan untuk memeriksa kondisi lalu lintas dan cuaca sebelum berangkat, serta mengikuti rute yang paling efektif untuk menghindari kemacetan.
Dan ini sedikit kenangan ketika ane dan temen-temen sedang menuju puncak dua, happy touring dan sehat selalu ya gan.
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.
“Nikmati Membaca Dengan Santuy”
————————————–
Tulisan : c4punk@2025
referensi : klik, klik
Pic : google
Apa Itu Kelereng/Gundu?
Kelereng atau gundu adalah bola kecil yang biasanya terbuat dari kaca, plastik, atau keramik, yang digunakan dalam permainan tradisional Indonesia. Permainan ini bisa dimainkan secara individu atau kelompok, dan tujuannya dapat bervariasi, tergantung pada aturan yang disepakati oleh para pemain. Pada umumnya, permainan ini melibatkan keterampilan melempar, menggulirkan, atau memukul bola kelereng dengan tangan untuk mencapai target tertentu, seperti memasukkan bola ke dalam lubang atau menggulingkan bola lawan.
Kelereng/gundu memiliki berbagai nama di berbagai daerah di Indonesia. Di beberapa tempat, permainan ini dikenal dengan nama gundu, sedangkan di daerah lain seperti Jawa, sebutan yang lebih umum adalah kelereng. Permainan ini bisa dimainkan di berbagai tempat, mulai dari halaman rumah, lapangan, hingga halaman sekolah.
Sejarah dan Asal Usul Kelereng/Gundu
Permainan kelereng/gundu diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno, bahkan sebelum era kolonial. Asal-usul permainan ini sulit dipastikan, namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa permainan bola kecil ini sudah dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia dan Eropa. Di Indonesia, permainan kelereng menjadi sangat populer di kalangan anak-anak pada abad ke-20, terutama di kalangan generasi yang tumbuh pada masa-masa setelah kemerdekaan.
Pada awalnya, bola kelereng terbuat dari bahan alami, seperti batu atau tanah liat yang dibentuk secara manual. Namun, dengan berkembangnya teknologi, bola kelereng kemudian diproduksi massal dengan bahan kaca atau plastik yang lebih ringan dan tahan lama. Kelereng yang terbuat dari kaca umumnya memiliki warna dan corak yang menarik, sehingga semakin diminati oleh para pemain.
Cara Bermain Kelereng/Gundu
Permainan kelereng/gundu dapat dimainkan dalam berbagai bentuk, tergantung pada tradisi daerah atau kesepakatan antar pemain. Berikut adalah beberapa cara bermain kelereng/gundu yang umum di Indonesia:
1. Permainan Kelereng Tradisional
Dalam permainan tradisional ini, beberapa lubang kecil digali di tanah, yang masing-masing mewakili poin tertentu. Pemain akan melemparkan bola kelereng ke arah lubang-lubang tersebut dengan menggunakan jari tangan atau telapak tangan. Semakin dekat bola kelereng dengan lubang yang diinginkan, semakin banyak poin yang diperoleh.
2. Perang Kelereng
Permainan ini dimainkan dengan dua kelompok yang saling berhadapan. Setiap kelompok memiliki bola kelereng, dan tujuannya adalah untuk menggulirkan bola kelereng ke arah bola lawan dengan kekuatan tertentu. Jika bola lawan terjatuh atau keluar dari area permainan, kelompok tersebut memperoleh poin.
3. Kelereng Kejar
Dalam permainan ini, pemain akan mencoba menggulirkan bola kelerengnya sejauh mungkin, sementara pemain lain mencoba menangkap bola tersebut. Pemenang adalah pemain yang berhasil menggulirkan bola kelereng ke titik yang lebih jauh atau menangkap bola lawan.
4. Permainan Gundu Masukkan Lubang
Di beberapa daerah, permainan ini melibatkan sebuah lubang kecil di tanah sebagai target. Pemain harus melempar bola kelereng ke dalam lubang tersebut dari jarak tertentu. Jika berhasil, pemain akan mendapat giliran lagi, dan permainan berlanjut dengan memasukkan bola ke dalam lubang-lubang lainnya.
5. Menghitung Gundu
Pada varian permainan lainnya, setiap pemain memiliki sejumlah bola kelereng. Permainan dimulai dengan melempar bola kelereng ke dalam sebuah lingkaran yang digambar di tanah. Pemain yang berhasil memasukkan bola kelereng ke dalam lingkaran tersebut akan mendapatkan bola kelereng lawan sebagai hadiah. Permainan ini mengandalkan keterampilan melempar dan ketepatan.
Manfaat Bermain Kelereng/Gundu
Selain menjadi permainan yang menyenangkan, permainan kelereng/gundu juga membawa sejumlah manfaat, baik untuk perkembangan fisik maupun sosial anak-anak. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari permainan ini:
1. Mengasah Keterampilan Motorik Halus
Bermain kelereng/gundu melibatkan keterampilan tangan dan jari yang cukup baik. Anak-anak akan terlatih dalam mengontrol gerakan tangan saat melempar bola kelereng, yang dapat membantu mengembangkan koordinasi tangan-mata mereka.
2. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus
Permainan ini membutuhkan perhatian yang tinggi agar bola dapat mengenai target atau lawan dengan tepat. Hal ini melatih konsentrasi dan fokus anak-anak untuk mencapai tujuan dalam permainan.
3. Mengembangkan Kemampuan Sosial
Dalam permainan kelereng/gundu yang dimainkan bersama teman-teman, anak-anak belajar untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik yang mungkin muncul saat bermain. Ini membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan Ketangkasan dan Kecepatan
Permainan kelereng juga melatih kelincahan tubuh dan reaksi cepat, karena pemain harus siap untuk memanipulasi bola dan beradaptasi dengan gerakan bola lawan.
5. Menumbuhkan Rasa Sportivitas
Selain mengembangkan keterampilan fisik dan mental, permainan kelereng/gundu juga mengajarkan nilai sportivitas, seperti menerima kekalahan dengan lapang dada dan merayakan kemenangan dengan penuh rasa syukur.
Kelereng/Gundu di Era Modern
Meskipun permainan kelereng/gundu mulai terpinggirkan oleh perkembangan teknologi dan media sosial, permainan ini masih bisa ditemukan di beberapa daerah, terutama di desa-desa. Namun, seiring dengan pergeseran budaya dan perkembangan zaman, anak-anak saat ini lebih tertarik pada permainan video game atau aplikasi digital. Untuk itu, beberapa komunitas, sekolah, dan organisasi masyarakat mulai berupaya menghidupkan kembali permainan tradisional ini dengan mengadakan turnamen atau kegiatan yang melibatkan permainan kelereng/gundu.
Selain itu, produsen kelereng juga mulai berinovasi dengan menciptakan bola kelereng dalam berbagai warna dan desain yang lebih menarik, dengan harapan dapat menarik minat generasi muda untuk kembali mengenal permainan ini.
BACA BERITA OLAHRAGA BASKET : FitPlay Journal
Permainan kelereng/gundu merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Meskipun dunia digital semakin mendominasi, permainan ini tetap memiliki tempat di hati masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin melestarikan permainan tradisional. Dengan manfaatnya yang beragam untuk perkembangan anak-anak, baik dari sisi fisik, sosial, maupun emosional, permainan kelereng/gundu tetap relevan untuk dimainkan di masa depan.
Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan permainan ini agar bisa terus diwariskan kepada generasi mendatang, serta tetap menjadi sarana hiburan yang mendidik bagi anak-anak Indonesia.