


Hingga ini teror ketuk pintu di sejumlah perumahan di Karawang, Jawa Barat belum terungkap.
Apakah pelakunya orang atau makhluk astral.
Teror ketuk pintu tersebut membuat resah warga di Perumahan Duri Kosambi, Karawang, Jawa Barat.
Kemudian D’Kraton, Kecamatan Klari dan Dapur Areng Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
Ternyata teror ketuk pintu tersebut sudah merambah ke wilayah Pasir Jengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.
Kemudian juga wilayah Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat.
Fakta terbaru pun terungkap sebelum teror ketuk pintu tersebut menjadi viral di media sosial.
Hal itu disampaikan Fitri, warga Perumahan Duri Kosambi, Karawang.
Fitir menyampaikan bahwa pada tahun 2019 ada teror makhluk tak kasat mata yang membuat warga resah.
Baca Selengkapnya DISINI
Pada menit 63’ Vitinha memberi umpan assist yang disempurnakan menjadi gol oleh Doue. Kecepatan lari pemain asal Georgia, Kvaratskhelia tak terkejar oleh bek Inter lalu menendang bola dengan keras mampu merobek gawang Inter menit ke-73. Selanjutnya Senny Mayulu sebagai pemain pengganti baru masuk 2 menit membuat gol pamungkas untuk PSG pada menit ke-86.
Skor 5-0 keunggulan PSG bertahan sampai sang wasit, Istvan Kovacs (Rumania) meniup peluit panjang tanda pertandingan final berakhir.
Secara statistik PSG sangat unggul di segala lini. Tercatat total 59 persen penguasaan bola dan mampu melesakkan 23 tembakan ke arah gawang lawan. Berbanding terbalik dengan Inter yang menguasai bola sebanyak 41 persen dan hanya melakukan 8 kali shot on target.
Source
Writer: I am a football lover
Data & Picture: Sofascore, UEFA
Nah, ternyata bukan lo doang yang ngerasain itu, Gan! Beberapa gamer dari Indonesia (iya, negeri tom yum itu) juga ngalamin hal yang sama. Setelah ngumpulin opini dari berbagai penjuru maya, berikut 5 alasan logis (dan sedikit melankolis) kenapa main game lama sekarang malah terasa… meh.
1. Hidup udah nggak sesantai bocah SD
2. Nggak ada lagi temen satu tongkrongan
3. Imajinasi udah nggak liar kayak dulu
4. Selera udah upgrade, Gan!
5. Kenangan itu indah, tapi kadang menipu
Mau nostalgia? Boleh. Tapi kalau nggak seseru dulu, ya nggak apa-apa juga. Namanya juga hidup.
Thanks and see you next thread GanSist.
Akhir-akhir ini jet tempur buatan China jadi buah bibir dimana-mana, terlebih setelah jet tempur J-10 disebut pihak Pakistan berhasil menghajar Rafale India dari jarak jauh. Setelah Indonesia disebut berminat membeli sekitar 40 unit J-10. Ada berita lain yang menyebut bahwa Azerbaijan berkomitmen untuk menambah pesanan JF-17 Thunder di angka 40 unit.
Menurut informasi yang dihimpun pihak bulgarianmilitary.com, Azerbaijan ingin menambah pesanan 24 unit JF-17 Thunder. Sebelumnya negara ini telah memesan 16 unit. Dengan begitu, total ada 40 unit yang akan dibeli. Sebagai pengingat untuk Agan, yang dibeli Azerbaijan adalah JF-17 Block III varian terbaru.
Perjanjian tahap pertama adalah untuk pembelian 16 jet tempur JF-17 Thunder Block III pada Februari 2024, dengan Azerbaijan mengkonfirmasi integrasi pesawat ke dalam angkatan udaranya pada Oktober di tahun yang sama. Kontrak senilai US$1,6 miliar (sekitar Rp 24 triliun) ditandatangani untuk kesepakatan itu. Sementara kesepakatan untuk 40 unit secara keseluruhan akan mencapai angka US$4,2 miliar atau sekitar Rp 68 triliun.
JF-17 tidak dimaksudkan untuk menggantikan armada yang sudah ada, melainkan untuk menambah kekuatan angkatan udara Azerbaijan, yang secara historis mengandalkan pesawat-pesawat tua era Soviet seperti MiG-29 dan Su-25. Platform-platform yang lebih tua ini, meskipun masih dapat digunakan, tidak memiliki avionik, persenjataan, dan fleksibilitas multiperan canggih yang ditawarkan oleh JF-17 Block III.
Menurut beberapa analis militer, keputusan Azerbaijan untuk membeli JF-17 mencerminkan strategi yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan tempurnya, khususnya dalam konteks ketegangan yang dengan negara tetangga Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh. Konflik tahun 2020, menyoroti pentingnya keunggulan udara dan kemampuan serangan presisi, area-area yang menjadi keunggulan JF-17.
Pilihan Azerbaijan terhadap JF-17 Thunder Block III dibandingkan opsi lain yang tersedia, seperti jet tempur Barat atau Rusia, berasal dari kombinasi biaya, kinerja, dan geopolitik. JF-17, yang dikembangkan oleh Pakistan Aeronautical Complex dan Chengdu Aircraft Industry Group dari China, menawarkan alternatif yang murah.
Biaya akuisisi dan perawatannya yang relatif rendah menjadikannya pilihan menarik bagi negara-negara yang mencari kemampuan canggih tanpa terbebani pengeluaran anggaran yang berlebihan.
Selain terjangkau, JF-17 juga bosa dipasangi rudal buatan Turki seperti rudal udara-ke-udara Gökdoğan dan Bozdoğan. Ini meningkatkan daya tariknya bagi Azerbaijan, yang terus mempertahankan hubungan pertahanan yang kuat dengan Ankara.
Sebagai tambahan informasi bagi Agan, satu unit JF-17 dihargai sekitar US$23 sampai US$30 juta per unit, ini sekitar Rp 407 sampai Rp 488 miliar. Sementara harga satu unit F-16 produksi terbaru diperkirakan US$60 juta atau sekitar Rp 976 miliar per unitnya.
Penambahan pesanan jet tempur JF-17 oleh Azerbaijan mungkin juga karena klaim jika jet tempur ini berhasil menghancurkan sistem S-400 di Punjab, sementara India dengan tegas menolak klaim Pakistan tersebut. Meski belum bisa diverifikasi, kemungkinan klaim itu berhasil mendongkrak reputasi JF-17.
Dipilihnya JF-17 oleh Azerbaijan juga jadi kekalahan telak bagi Tejas, jet tempur ringan buatan India itu sebelumnya juga sempat ditawarkan ke Baku. India sendiri masih belum menemkan pelanggan ekspor untuk Tejas. Di sisi lain, produksi dan pengembangannya terus alami penundaan.
Dalam kasus Azerbaijan, kesepakatan JF-17 memperkuat posisi China di kawasan tempat mereka bersaing dengan Rusia, Turki, dan negara-negara Barat untuk memperebutkan pengaruh di Kaukasus Selatan.
Referensi Tulisan: bulgarianmilitary.com
Sumber Foto: sudah tertera
Thailand sudah mendekriminalisasi ganja pada 2022. Namun, hal itu dilakukan tanpa undang-undang komprehensif yang mengatur penjualan, produksi, atau penggunaannya.
Sejak saat itu, puluhan ribu toko dan pengecer berlisensi yang menjual ganja dan ekstraknya bermunculan di seluruh negeri, terutama di kawasan wisata.
Tiga tahun kemudian, Thailand berencana memperketat pengawasan penggunaan ganja. Memastikan ganja hanya digunakan untuk tujuan pengobatan dan bukan lagi untuk rekreasi.
Dalam rancangan undang-undang medis yang rencananya akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan, toko ganja hanya diizinkan menjual produk mereka kepada toko berlisensi lainnya atau kepada pelanggan yang memiliki resep dari tenaga medis profesional.
Chokwan “Kitty” Chopaka, seorang aktivis ganja di Thailand, mengatakan bahwa undang-undang medis baru tersebut bisa menyebabkan 90% toko ganja berlisensi di Thailand tutup.
“Saya mengerti apa yang dilakukan pemerintah. Tapi saya tidak setuju,” katanya kepada DW.
“Saya rasa toko-toko yang akan bertahan adalah toko besar yang punya modal besar, mereka akan melayani turis, sementara warga lokal mungkin akan menanam sendiri, karena mendapatkan surat keterangan dokter akan terlalu menyulitkan.”
“(Mungkin nantinya) hanya akan tersisa sekitar 1.000 toko,” tambah Kitty.
Apa masalah yang dihadapi Thailand soal ganja?
Pemerintah sempat berharap bahwa dekriminalisasi ganja akan menjadikannya komoditas unggulan baru bagi Thailand, mendorong sektor pariwisata dan pertanian. Kamar Dagang Thailand memperkirakan potensi nilai pasar ganja bisa mencapai USD 1,2 miliar (sekitar Rp19,5 triliun) per tahun.
Namun, ketiadaan hukum yang mengatur penggunaannya menciptakan celah hukum yang menyebabkan maraknya penggunaan rekreasional, distribusi ilegal, dan pasar yang ketat. Penggunaan ganja yang terlalu bebas juga memicu penolakan dari sejumlah kelompok aktivis yang menentang legalisasi.
Peraturan yang lebih ketat terhadap penggunaan ganja juga muncul di tengah meningkatnya peringatan bagi wisatawan agar tidak membawa produk ganja keluar Thailand. Dalam beberapa pekan terakhir, dua perempuan asal Inggris ditangkap masing-masing di Georgia dan Sri Lanka karena diduga menyelundupkan ganja.
Penyelundupan ganja dari Thailand juga memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Thailand mengenai betapa mudahnya mendapat ganja dalam jumlah besar saat ini.
Masa depan ganja di Thailand masih abu-abu
Gloria Lai, Direktur Regional Asia untuk International Drug Policy Consortium (IDPC), mengatakan keputusan untuk mengajukan rancangan undang-undang baru ini terasa terburu-buru.
“Pernyataan menteri kesehatan tampak seperti reaksi spontan terhadap kekhawatiran soal penyelundupan ganja dari Thailand, dan masih jadi pertanyaan apakah pembatasan penjualan ganja hanya untuk yang memiliki resep medis ini bisa menyelesaikan masalah,” katanya kepada DW.
“Melihat adanya wacana penyusunan undang-undang yang lebih komprehensif untuk mengatur ganja, akan lebih bijak jika dimulai dengan konsultasi yang inklusif terhadap usulan itu, sehingga memberi cukup waktu bagi komunitas yang terdampak untuk memberikan masukan, daripada langsung mengeluarkan aturan baru yang justru bisa menimbulkan kebingungan lebih besar.”
Rattapon Sanrak, pendiri dan presiden Highland Network, sebuah organisasi yang fokus pasa isu ganja di Thailand, mengatakan bahwa rancangan undang-undang baru ini berpotensi menimbulkan masalah bagi industri.
“RUU ini hanya berupa regulasi menteri, yang ditentukan oleh satu orang menteri saja. Kalau menterinya ganti, aturannya bisa berubah lagi. Ini berisiko untuk industri yang sudah melibatkan investasi besar dan ribuan lapangan kerja,” katanya.
Sumber: DW
Pengen jdi komoditas unggulan malah bikin insiden internasional dengan negara yg melarang ganja
1. Zombie Food Bar
2. Brainzot Drop – Sort & Merge
3. Last Origin
4. Project A
5. VTuber RPG
Jepang adalah negeri penuh pesona dengan budaya unik, lanskap indah, dan kota-kota modern yang memukau. Tak heran banyak game open world berlatar Jepang yang mengajak kita menjelajah dari kota-kota futuristik hingga desa-desa tradisional yang tenang. Berikut 5 game open world paling seru yang membawa kamu berpetualang di Jepang lewat dunia virtual:
1. Ghost of Tsushima
Developer:Sucker Punch Productions
Platform: PlayStation 4 & 5
Game ini membawa kamu ke era feodal Jepang, tepatnya di Pulau Tsushima saat invasi Mongol terjadi. Dunia open world-nya luas dan detail, mulai dari hutan bambu, ladang bunga sakura, hingga desa-desa tradisional.
Fitur utama:
[ul][li]Eksplorasi bebas dengan pemandangan epik ala Jepang kuno[/li][li]Sistem pertarungan samurai yang menantang dan estetis[/li][li]Cerita yang kuat penuh drama dan kehormatan[/li][li]Mode foto untuk mengabadikan pemandangan indah[/li][/ul]
2. Yakuza: Like a Dragon
Developer:Ryu Ga Gotoku Studio
Platform: PS4, PS5, Xbox, PC
Meskipun lebih fokus ke RPG dan cerita, Yakuza: Like a Dragon punya dunia terbuka di kota fiksi Kamurocho yang sangat terinspirasi dari distrik nyata Kabukicho, Tokyo. Kamu bisa menjelajahi gang-gang kota, restoran, arcade, hingga klub malam dengan bebas.
Keunggulan:
[ul][li]Kota yang hidup penuh dengan NPC dan kegiatan sampingan[/li][li]Mini games unik khas Jepang seperti pachinko dan karaoke[/li][li]Campuran antara humor, drama, dan aksi kriminal[/li][li]Sistem pertarungan turn-based yang segar di seri ini[/li][/ul]
3. Ghostwire: Tokyo
Developer:Tango Gameworks
Platform: PS5, PC
Game ini membawa kita ke Tokyo yang penuh dengan makhluk supernatural dan mistis. Dunia open world Tokyo digambarkan dengan atmosfer gelap dan misterius, lengkap dengan landmark ikonik seperti Shibuya Crossing dan menara Tokyo.
Daya tarik:
[ul][li]Eksplorasi kota Tokyo yang detail dan atmosferik[/li][li]Kombinasi aksi dan elemen supranatural ala cerita urban legend Jepang[/li][li]Visual efek yang memukau untuk kekuatan magis karakter utama[/li][li]Cerita penuh misteri yang membuat penasaran[/li][/ul]
4. Sleeping Dogs: Definitive Edition
Developer:United Front Games
Platform: PS4, Xbox One, PC
Meski aslinya berlatar di Hong Kong, game ini punya mod dan map tambahan bertema Jepang di versi modifikasi fan-made. Tapi versi orisinalnya menawarkan gameplay open world aksi yang seru dan bisa jadi pengantar buat penggemar game dengan atmosfer Asia Timur.
Highlight:
[ul][li]Kombat tangan kosong dan parkour yang intens[/li][li]Dunia open world yang hidup dan penuh misi[/li][li]Cerita kriminal yang mendalam dan menarik[/li][li]Visual dan gameplay yang fluid[/li][/ul]
5. Nioh 2
Developer:Team Ninja
Platform: PS4, PS5, PC
Game ini menggabungkan open world dengan elemen RPG dan action di Jepang era Sengoku yang penuh perang dan makhluk yokai. Meskipun bukan open world murni seperti game lain, Nioh 2 menawarkan dunia semi-terbuka yang bisa kamu eksplorasi dengan bebas dalam area-area besar.
Keunggulan:
[ul][li]Setting Jepang historis dengan sentuhan fantasi gelap[/li][li]Pertarungan kompleks yang membutuhkan strategi[/li][li]Koleksi senjata dan gear yang banyak[/li][li]Cerita mitos dan legenda Jepang yang mendalam[/li][/ul]
Kesimpulan
Game open world berlatar Jepang menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan budaya, sejarah, dan modernitas Negeri Sakura. Dari samurai di Tsushima, dunia kriminal Kamurocho, hingga Tokyo yang penuh misteri, kamu bisa menemukan berbagai petualangan seru sesuai selera.
Kalau kamu tertarik dengan game Jepang mana yang paling cocok untukmu, aku bisa bantu buat rekomendasi lebih spesifik!
Baca Artikel Bola Voli Terlengkap disini