Diskusi Khusus: Indonesia Bersiap Kirim Pilot TNI AU untuk Pelatihan Jet Tempur J-10

Quote:

Selamat datang di segmen “diskusi khusus” Gan, seperti biasa kita akan membahas topik pembicaraan yang masih hangat. Buat kalian yang tak sempat buka media sosial lain, semoga segmen ini bisa menjadi pemuas dahaga akan informasi terkait perkembangan dunia militer.

Kali ini kita bahas topik yang ramai dibicarakan di Facebook, yakni wacana pengiriman pilot TNI AU ke China, dalam rangka menjalani pelatihan jet tempur J-10. TS sendiri pertama kali mendapat informasi ini pada tanggal 29 Mei kemarin melalui postingan akun KERIS reborn.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan akun tersebut, memperlihatkan postingan akun Facebook Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, yang menggelar pertemuan dengan duta besar RI untuk China; yakni H.E. Djauhari Oratmangun. Pertemuan dilakukan pada Rabu (28/05/2025).

Pertemuan keduanya membahas isu strategis, mulai dari swasembada pangan, modernisasi alutsista TNI sampi pengembangan industri farmasi pertahanan nasional.

Poin penting pertemuan itu adalah rencana pengiriman pilot TNI Angkatan Udara ke para pilot akan mengikuti pelatihan pengoperasian pesawat tempur J-10. Selain itu, Indonesia dan China bakal melakukan evaluasi pada fasilitas produksi alutsista. Ini juga menjadi bagian dari kerja sama pertahanan kedua negara.

Quote:

Menurut akun Facebook KERIS reborn, postingan terkait J-10 telah dihapus. Tetapi, beberapa media mainstream telah memberitakannya terlebih dahulu. Salah satunya adalah Kumparan News.

Mungkin ada blunder terkait penyebutan J-10 dalam postingan yang dimaksud Gan. Harusnya informasi ini tidak disebutkan dulu, karena hal berbau China pasti bikin panas warganet.

Sejauh ini belum diketahui berapa unit pesawat tempur yang akan dibeli oleh Indonesia. Dari apa yang ane dapat dari diskusi di media sosial lain, ada yang bilang jumlahnya 40 unit. Ketika sudah ada persiapan untuk pengiriman pilot ke China, berarti sudah ada kesepakatan yang dicapai Gan antara kedua belah pihak.

Entah bekas atau baru itu yang masih jadi pertanyaaan. Ada yang bilang bekas, ada yang bilang baru. Kalau langsung pelatihan, biasanya dapat jet tempur bekas. Menurut KERIS reborn, mungkin Indonesia akan dipinjami dulu J-10 oleh China.

Ini tentu mengejutkan kita semua, karena selama ini, negeri kepulauan terssebut sering dikaitkan dengan Mirage 2K bekas Qatar serta F-15EX. Namun, keberlanjutan kesepakatan untuk jet tempur F-15EX tersebut belum jelas. Untuk Mirage kabarnya akan tetap dibeli.

Quote:

J-10 merupakan jet tempur mesin tunggal produksi China, jet tempur ini punya panggilan kesayangan Vigorous Dragon.Jet tempur ini naik daun setelah dipakai Pakistan dalam bentrokan lawan India. Rumor yang beredar, J-10 Pakistan telah menembak jatuh Rafale India memakai rudal P-15E. Puing rudal itu juga telah ditemukan di wilayah India.

Versi terbaru J-10 adalah seri C. Varian J-10C pertama kali terlihat pada akhir Desember 2013. Dan pada tahun 2016 J-10C menggantikan produksi J-10B, versi C disebut telah menggunakan radar AESA. Di tahun 2019, J-10C telah dilengkapi dengan mesin Shenyang WS-10 asli buatan dalam negeri, menjadi mesin turbofan pertama China yang sukses.

Pakistan sendiri menjadi operator pertama di luar China yang memakai J-10 Gan. Enam pesawat pertama diterima pada Maret 2022. Total Pakistan berencana membeli 25 unit.

Quote:

J-10 yang dibuat Chengdu punya desain unik, memakai konfigurasi sayap delta dengan sepasang canard (sayap kecil) di depan. Pesawat juga memakai desain retractable probe, komponen ini terpasang di sisi kana kokpit untuk proses pengisian bahan bakar di udara (air refueling).Desain sayap delta dan retractable probe, sama seperti jet tempur Prancis. Tapi, saluran udara untuk mendinginkan mesin, desainnya sekilas mirip dengan milik F-16.

Untuk sekarang, informasi terkait J-10 yang akan dibeli Indonesia masih terbatas Gan. Kita harus menunggu konfirmasi resmi dulu dari pemerintah atau Kementerian Pertahanan. Pembelian J-10 ini menunjukkan jika Indonesia adalah kolektor jet tempur sejati, setelah sebelumnya membeli Sukhoi (Su-27 & Su-30), F-16 dan Rafale. Untuk yang terakhir akan datang pada tahun depan sebanyak 6 unit.

Jadi, bagaimana pendapat kalian tentang kabar yang masih hangat ini ? Apakah kalian setuju dengan pembelian J-10 ? Jangan lupa untuk berkomentar di bawah, sampai jumpa emoticon-Cendol (S)

Referensi Tulisan: Kumparan News
Sumber Foto dan Ilustrasi: sudah tertera

Surat yang Tak Pernah Sampai

Surat yang Tak Pernah Sampai

Hujan turun deras sore itu, membasahi gang sempit tempat tinggal Naya di kawasan pinggiran kota. Hujan selalu membawanya pada kenangan lama yang sulit ia hapus—tentang seseorang yang pernah ia tunggu bertahun-tahun, tapi tak pernah kembali.

Naya duduk di ambang jendela rumah kontrakannya. Di tangannya ada sebuah kotak kayu kecil yang sudah mulai lapuk. Ia membuka perlahan dan mengeluarkan tumpukan surat-surat lama yang telah menguning. Semuanya dari satu orang—Raka.

Empat tahun lalu, Naya dan Raka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai dalam diam dan sederhana. Mereka bukan pasangan yang banyak menuntut, tapi mereka punya satu impian bersama: keluar dari kota kecil itu dan hidup di tempat baru yang lebih baik.

Namun takdir berkata lain. Pada malam ulang tahun Naya yang ke-22, Raka tiba-tiba menghilang. Tak ada pesan, tak ada perpisahan. Hanya kabar samar dari teman-teman bahwa ia pergi ke Jakarta mengejar pekerjaan.

Naya hancur. Ia merasa dibuang tanpa penjelasan. Bertahun-tahun ia mencoba melupakan, mencoba memulai hidup baru, namun luka itu seperti tak pernah sembuh sepenuhnya. Hingga suatu hari, seorang kurir datang membawa sebuah kantong besar berisi surat-surat yang ternyata tidak pernah sampai padanya.

Empat tahun lalu, saat Raka sampai di Jakarta, ia langsung mengirimkan surat pada Naya. Ia tak punya telepon pintar kala itu, dan akses sinyal di tempat tinggal Naya juga buruk. Raka bekerja sebagai buruh bangunan sambil menulis surat hampir setiap minggu. Ia bercerita tentang perjuangannya, kerinduannya, dan rencana untuk menjemput Naya setelah ia punya cukup tabungan.

Namun entah mengapa, tak satu pun suratnya sampai. Ternyata, alamat yang ia tulis salah satu huruf: “Gg. Cempaka” menjadi “Gg. Cempuka”. Rumah di alamat itu kosong dan tak berpenghuni, tapi surat-surat terus ditumpuk oleh seorang tetua pos yang tak tega membuangnya. Hingga akhirnya, petugas baru menemukan tumpukan surat itu saat membersihkan kantor pos lama.

Naya membaca satu per satu surat itu sambil menangis. Raka tak pernah meninggalkannya. Ia hanya salah menulis satu huruf.

Sementara itu, di sudut Jakarta, Raka duduk termenung di warung kopi tempat ia biasa istirahat usai bekerja. Wajahnya lebih dewasa sekarang, ada sedikit garis kelelahan di matanya. Di sakunya, selalu ada satu foto kecil: Naya, dengan senyum malu-malu di bawah pohon flamboyan.

Ia masih menunggu. Tapi kini ia tak lagi menulis surat. Ia hanya diam dan berharap suatu hari takdir akan mempertemukan mereka lagi.

Dua bulan kemudian, Naya memberanikan diri pergi ke Jakarta. Berbekal alamat yang disebut dalam salah satu surat terakhir, ia menyusuri jalan-jalan di daerah Kalideres. Ia gugup, takut jika Raka sudah tidak di sana. Tapi langkahnya terus bergerak, didorong harapan dan penyesalan yang menumpuk terlalu lama.

Dan di sanalah ia melihatnya—di bangku kayu dekat warung kopi. Lelaki yang dulu ia kenal, kini duduk sendiri sambil menatap hujan.

“Raka…” bisik Naya pelan.

Raka menoleh. Matanya membelalak, dan sesaat waktu seolah berhenti.

“Aku dapat semua suratmu… Tapi mereka tak pernah sampai dulu,” kata Naya sambil menahan tangis.

Raka berdiri. “Jadi… kamu tahu aku nggak pernah ninggalin kamu?”

Naya mengangguk. Mereka tak bicara banyak lagi. Tak perlu. Hujan sore itu menjadi saksi bahwa salah paham bisa menghancurkan banyak hal, tapi juga bisa mempertemukan dua hati yang masih utuh meski lama terpisah.

Pesan Moral:

Kadang, satu huruf yang salah bisa mengubah takdir. Tapi cinta sejati, selalu menemukan jalannya kembali.

Banding Diterima, Tarif Trump Tetap Berlaku

Banding Diterima, Tarif Trump Tetap Berlaku
Pemerintahan Trump berpendapat defisit perdagangan dengan negara lain menimbulkan risiko keamanan nasional, sehingga menimbulkan keadaan darurat nasionalFoto: Mark Schiefelbein/AP Photo/picture alliance

Pengadilan banding federal pada Kamis (29/05) mengizinkan Presiden Trump untuk sementara waktu melanjutkan penerapan tarif berdasarkan Undang-Undang Kekuasaan Darurat. Pengadilan mengizinkan kebijakan itu berlaku sembari pemerintahan Trump mengajukan banding atas putusan yang membatalkan sebagian besar kebijakan ekonomi kontroversialnya tersebut.

Pengadilan Banding untuk Wilayah Federal mengabulkan permintaan darurat dari pemerintahan Trump yang beralasan penghentian kebijakan tersebut dapat berdampak serius terhadap “keamanan nasional negara.”

Putusan ini menangguhkan keputusan sebelumnya dari Pengadilan Perdagangan Internasional AS yang keluar sehari sebelumnya.

Menangguhkan putusan pengadilan sebelumnya
Pada Rabu (28/05), Pengadilan Perdagangan Internasional menyatakan bahwa Trump telah melampaui wewenangnya dalam menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA) untuk menetapkan tarif terhadap sebagian besar mitra dagang Amerika Serikat.

Dalam keputusan mengejutkan itu, tiga hakim menyatakan bahwa menurut Konstitusi AS, wewenang menetapkan tarif berada di tangan Kongres, bukan presiden. Mereka menilai Trump menyalahgunakan IEEPA, yang seharusnya digunakan untuk merespons ancaman darurat nasional, untuk kepentingan politik dagang.

“Putusan dari Pengadilan Perdagangan Internasional sangat keliru dan politis! Semoga Mahkamah Agung membatalkan keputusan yang mengancam negara ini, DENGAN CEPAT dan TEGAS,” tulis Trump lewat media sosialnya.

Usaha kecil terdampak, sempat ajukan gugatan kebijakan tarif
Di luar putusan besar dari pengadilan dagang tersebut, seorang hakim federal lainnya, Rudolph Contreras, juga memutuskan bahwa Trump telah melampaui wewenangnya saat memberlakukan tarif terhadap dua perusahaan mainan edukatif asal Illinois. Menurut AP, kedua perusahaan mengklaim harus menaikkan harga hingga 70% agar bisa bertahan.

Jeffrey Schwab dari Liberty Justice Center—yang mewakili lima usaha kecil dalam gugatan terpisah—mengatakan bahwa kliennya menghadapi “ancaman langsung terhadap kelangsungan bisnis mereka.”

Namun dengan keputusan pengadilan banding terbaru, tarif akan tetap diberlakukan sembari proses hukum berlanjut. Secara agenda, tanggapan dari penggugat dijadwalkan paling lambat 5 Juni 2025, sementara pemerintah akan menyampaikan balasannya pada 9 Juni 2025.

Bagaimana negara-negara(sic) merespons?
Keputusan pengadilan ini disambut dengan hati-hati oleh berbagai negara. Pemerintah Inggris menyatakan bahwa ini adalah “urusan dalam negeri AS” dan memilih menunggu hingga proses hukum selesai. Jerman dan Komisi Eropa juga belum memberi komentar.

Namun, Perdana Menteri Kanada Mark Carney sempat merespons. “Ini sesuai dengan posisi lama Kanada bahwa tarif Trump tidak sah,” ujarnya kepada AFP.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa proses hukum belum mempengaruhi jadwal negosiasi dagang. “Mitra dagang kami datang dengan itikad baik,” katanya kepada Fox News.

Memperpanjang ketidakpastian ekonomi
Ketidakpastian hukum ini juga memicu reaksi hati-hati di pasar keuangan. Meskipun saham naik pada Kamis (29/05), investor masih menahan diri akibat potensi proses hukum yang panjang.

“Tarif saat ini tetap sekitar 15 persen,” tulis Oxford Research dalam laporan yang dikutip Reuters, “jauh di atas rata-rata 2–3 persen sebelum Trump kembali menjabat.” Biaya tambahan ini berdampak pada berbagai sektor, dari otomotif hingga barang konsumsi.

Beberapa perusahaan besar seperti General Motors dan Ford bahkan membatalkan proyeksi bisnis mereka. Sementara perusahaan multinasional seperti Honda dan Campari mempertimbangkan relokasi operasional guna menghindari beban tarif yang terus berlanjut.

Proses hukum ini “menambah ketidakpastian terhadap arah kebijakan perdagangan AS ke depan,” terutama karena proses banding masih berlangsung, ujar kepala ekonom EY, Gregory Daco, dikutip dari AFP.

“Perkembangan hukum ini memperbesar ketidakpastian jangka panjang bagi bisnis yang bergantung pada rantai pasok lintas negara,” tambahnya.

Sumber: DW

Pertemuan

Pertemuan

Sore, 10 April 2025
Aku pulang kerja, seperti biasa memarkirkan motor di teras rumah. Masuk, rebahan sebentar di sofa ruang tamu. Masih bingung, mau mandi dulu atau nyiram tanaman dulu ya. Scroll medsos aja dulu. Eh, enggak lama scroll medsos masjid-masjid udah stel ngaji. Tandanya sebentar lagi magrib. Hmm ternyata begitu cara kerja gawai, membuat orang lupa waktu.

Aku ambil ember dan kuisi air di kran depan rumah, niatnya mau nyiram tanaman, tapi sampai di pohon belimbing ada anak kucing sedang berteduh di pohon yang masih ramping. Ia diam, tapi matanya mengisyaratkan sedih. Ke mana induknya? Atau saudaranya? Terus gimana cara ngambilnya, aku felinofebia. Didekati kucing saja ngerinya minta ampun apalagi pegang. Kalau dibiarkan, kena siram donk. Ah, siram yang lain aja dulu.

Setelah aku ninggalin pohon belimbing untuk menyiram pohon lemon, kucingnya berbunyi. Kaya bayi nangis. Meow meow… Ya, mungkin pengin bunyi kali, tapi kasihan juga ya kalau ternyata ditinggal induknya gimana? Akhirnya aku balik, pelan-pelan ambil kucingnya, pelan-pelan juga membuang semua ketakutan.

Ternyata diam seketika …

5 Rekomendasi Menu Olahan Daging Kurban 2025, Bukan Cuma Sate!

5 Rekomendasi Menu Olahan Daging Kurban 2025, Bukan Cuma Sate!

Lebaran Idul Adha identik dengan daging kurban, dan biasanya sate jadi menu andalan di hampir setiap rumah. Tapi… kalau mulai bosan dengan sate, tenang aja! Masih banyak menu lain yang bisa dicoba dari olahan daging kurban, baik sapi maupun kambing.

Yuk, intip rekomendasi menu yang bisa jadi inspirasi masakan di Idul Adha 2025!

1. Tongseng Daging Kambing

Pengen yang berkuah tapi tetap kaya rempah? Tongseng jawabannya! Cita rasa gurih dengan sentuhan manis dan pedas bikin menu ini cocok disantap hangat-hangat bareng keluarga. Gunakan bagian daging yang ada sedikit lemaknya biar makin sedap.

2. Rendang Daging Sapi

Kalau punya waktu lebih untuk masak, rendang bisa jadi pilihan tepat. Meski prosesnya lama, hasilnya bikin semua orang di rumah nambah nasi! Daging kurban yang dimasak lama dengan santan dan bumbu kaya rempah ini bisa tahan berhari-hari juga, lho.

3. Gulai Kambing

Menu klasik yang satu ini selalu sukses menggoyang lidah. Daging kambing dimasak dengan santan dan bumbu khas Padang ini cocok dinikmati dengan nasi hangat atau ketupat. Tambahkan kentang atau tomat biar lebih segar.

4. Daging Tumis Lada Hitam

Kalau cari menu praktis yang tetap menggugah selera, coba tumis daging dengan lada hitam. Pilih bagian daging yang empuk, tumis dengan bawang bombay, paprika, dan saus lada hitam. Cocok untuk makan siang cepat tapi lezat!

5. Empal Gepuk

Empal alias daging sapi yang dimasak dengan cara direbus dan digeprek lalu digoreng ini juga bisa jadi alternatif olahan daging kurban. Manis, gurih, dan empuk! Cocok buat lauk harian dan bisa dibekukan untuk stok juga.

Jadi, jangan cuma sate terus ya tiap Idul Adha. Dengan sedikit kreativitas, daging kurban bisa diolah jadi aneka masakan yang lezat dan nggak ngebosenin. Selamat memasak dan merayakan Idul Adha 2025 dengan penuh cita rasa!

Bukan Nggak Mampu, Tapi Nggak Butuh: Refleksi Tentang Utang Konsumtif

Bukan Nggak Mampu, Tapi Nggak Butuh: Refleksi Tentang Utang Konsumtif
“Hidup tanpa hutang itu tenang banget.” 

Itu adalah opini dan juga fakta yang sedari lama telah saya rasakan dan jalani. Herannya, saya masih sering menemukan orang-orang yang hobi berhutang untuk tujuan yang, maaf, bagi saya tidak penting.

Beberapa tahun lalu saya pernah kerja di sebuah pabrik, dan menemukan banyak rekan kerja saya yang hobi berhutang. Entah itu berhutang ke teman, atau langsung ke perusahaan dengan sistem potong gaji. 

Saya sebenarnya tidak masalah dengan yang namanya berutang. Menurut saya, hidup ini penuh ketidakpastian, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bisa saja hari ini kita hidup nyaman, tenang, dan merasa sudah berhati-hati dalam mengelola keuangan, tapi tiba-tiba semuanya berubah 180 derajat karena hal-hal yang tak terduga.

Entah itu karena tertipu orang, terkena musibah, atau mengalami sakit berkepanjangan. Kita tidak akan pernah bisa benar-benar memprediksi semua kemungkinan itu. Maka dari itu, saya pribadi memandang utang sebagai sesuatu yang bisa dimaklumi, selama ada alasan yang jelas dan bukan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif atau berlebihan.

Yang jadi masalah adalah, banyak rekan saya di perusahaan itu yang berhutang untuk beli barang baru. Entah itu motor atau smartphone baru yang mereka suka, dengan sistem cicilan. Bayangkan, sudah berhutang beli barangnya dengan sistem cicilan. Padahal sistem tersebut bisa bikin harga barang naik hingga 150%. Padahal barang mereka sebelumnya masih dalam kondisi yang bagus dan tidak ada urgensi untuk ganti. 

Belum lagi ada 1-2 rekan kerja yang tipenya suka ganti smartphone hampir setahun sekali. Buat apa coba?

Sekali lagi, saya nggak masalah dengan pilihan hidup orang. Mau mereka melakukan apa dengan uang mereka, itu urusan mereka sendiri. Selama, tidak merugikan orang lain. 

Sayangnya, modelan begitu sering banget jadi benalu (maaf jika kata-kata saya agak kasar)

Baru saja saya dapat gaji, hari itu sudah diminta untuk hutang. Belum lagi kerjaannya sambat, hidup nggak tenang. Tiap bulan bingung gali lobang tutup lobang, tapi kebiasaan belanja nggak stop. 

Padahal barang yang mereka beli pun orang tidak peduli. 

Jujur, bagi saya:

Kesadaran hidup tanpa utang adalah berkah. 
Kebiasaan bersyukur adalah akar dari ketenangan.
Dan kemampuan menahan diri adalah kunci kestabilan finansial. 

Semoga tulisan ini bisa jadi refleksi diri bagi kita semua. Sekian!

Pengadilan Perdagangan AS Blokir Tarif Trump, Sebut Presiden Melampaui Wewenangnya

NEW YORK. KOMPAS.com – Pengadilan perdagangan AS memblokir sebagian besar kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump. Pengadilan menyatakan bahwa sang presiden telah melampaui wewenangnya dengan memberlakukan tarif menyeluruh terhadap barang-barang impor dari mitra dagang AS.

Pengadilan Perdagangan Internasional AS Rabu (28/5/2025) waktu setempat, menyatakan bahwa Konstitusi AS memberikan wewenang eksklusif kepada Kongres untuk mengatur perdagangan dengan negara lain, dan wewenang ini tidak dapat digantikan oleh kekuasaan darurat presiden untuk melindungi ekonomi AS.

“Pengadilan tidak menilai kebijaksanaan atau efektivitas penggunaan tarif oleh Presiden sebagai alat tawar-menawar,” tulis panel tiga hakim dalam putusan yang mengeluarkan perintah penghentian permanen terhadap seluruh tarif menyeluruh yang dikeluarkan Trump sejak Januari 2025.

“Penggunaan tersebut dilarang bukan karena tidak bijak atau tidak efektif, tetapi karena undang-undang federal tidak mengizinkannya,” tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/5/2025).

Para hakim juga memerintahkan pemerintahan Trump untuk mengeluarkan perintah baru yang mencerminkan penghentian permanen tersebut dalam waktu 10 hari. Beberapa menit kemudian, pemerintahan Trump mengajukan banding dan mempertanyakan kewenangan pengadilan.

Pengadilan segera membatalkan seluruh perintah tarif Trump sejak Januari yang didasarkan pada *International Emergency Economic Powers Act* (IEEPA), undang-undang yang dimaksudkan untuk menangani ancaman yang “tidak biasa dan luar biasa” dalam keadaan darurat nasional.

Pengadilan tidak diminta untuk meninjau tarif khusus sektor tertentu yang diberlakukan Trump terhadap mobil, baja, dan aluminium, karena menggunakan undang-undang yang berbeda.

Keputusan dari Pengadilan Perdagangan Internasional yang berbasis di Manhattan, yang menangani sengketa perdagangan dan bea cukai internasional, dapat diajukan banding ke Pengadilan Banding Federal AS di Washington, D.C., dan pada akhirnya ke Mahkamah Agung AS.

Dampak putusan

Putusan ini, jika tetap berlaku, akan menghantam strategi Trump yang mengandalkan tarif tinggi untuk memaksa konsesi dari mitra dagang.

Ini menciptakan ketidakpastian besar terhadap berbagai negosiasi yang sedang berlangsung dengan Uni Eropa, Tiongkok, dan banyak negara lain.

Namun, analis Goldman Sachs mencatat bahwa putusan tersebut tidak memblokir tarif sektor-spesifik dan masih ada jalur hukum lain yang bisa digunakan Trump untuk memberlakukan tarif menyeluruh maupun spesifik terhadap negara tertentu.

“Putusan ini merupakan kemunduran bagi rencana tarif pemerintahan Trump dan meningkatkan ketidakpastian, tetapi mungkin tidak mengubah hasil akhir bagi sebagian besar mitra dagang utama AS,” tulis analis Alec Phillips dalam rekomendasinya.

Trump menjanjikan kepada rakyat AS bahwa tarif akan membawa kembali pekerjaan manufaktur ke AS dan mengurangi defisit perdagangan barang sebesar 1,2 triliun dollar AS, yang merupakan janji utama dalam kampanye presidennya.

Tanpa alat tawar instan berupa tarif, pemerintahan Trump harus mencari bentuk tekanan baru atau mengambil pendekatan yang lebih lambat dalam negosiasi perdagangan. Reaksi awal dari para pembuat kebijakan Asia cukup tenang.

Menteri Ekonomi Jepang mengatakan akan mempelajari rincian putusan tersebut, sementara Bank of Korea memperkirakan tarif efektif atas ekspor Korea Selatan ke AS akan turun dari 13,3 persen menjadi 9,7 persen. Menteri Keuangan Hong Kong mengatakan keputusan pengadilan tersebut akan setidaknya membuat Presiden Trump lebih masuk akal.


Ts comment:

Tuntutan ke pengadilan federal ini atas 2 gugatan terpisah dari 5 pengusaha kecil, dan ada gugatan dari 13 negara Bagian.

Sudah di bilangin dari sejak keluar “Tarif Trump” kita Indonesia tidak usah buru buru menyatakan statment dan berunding juga tidak perlu terburu buru,

Sudah di kata mending biar “Asean” saja yang beraksi dan mengeluarkan pernyataan.

Ini adalah sebuah cara mundur atau celah mundur dari kegagalan kebijakan “Tariff Trump” ke mama rica

Sudah di bilang Trump ini “Drama Queen” / “Mad Man” lagi sedang gigit sana sini menyebar “Rabies” dan juga sedang “Tantrum” seperti anak kecil.


Trump dapet julukan baru dari Wallstreet Traders yaitu “TACO => TRUMP ALWAYS CHICKEN OUT”, TACO Trade.

Menurut prakiraan tidak usah heran dan kaget bila permainan “Trump Tariffs” ini akan membuat Mama Rika kedatangan “The Great Depression” Era untuk kedua kalinya.

Inflasi tentu akan naik ke 10% sampai 30% (sesuai Tarif [duty import TAX], universal tarif 10% dan 30% tarif ke china).

Akibat nya akan banyak PHK (pengangguran),
Harga Rumah naik drastis,
UST bond naik tinggi,
Dst

Pengangguran yg nyata saat ini di mama rika dari :

Design interior banyak proyek yg batal karena bahan baku seperti “Wall paper” naik drastis.

Driver Truk, karena barang2 berkurang datang ke “warehouse/ Gudang” hingga pengiriman berkurang drastis.

Pekerja pelabuhan karena kapal berkurang datang ke pelabuhan Mamarica.

Tukang yg membuat Rumah karena timber (kayu) dari Kanada harga naik 10% dst

Karena harga Aluminium naik kena Tarif maka harga “Coca Cola Kaleng” tentunya akan ikut Naik, ini tentu nya tidak hanya ke “Coca cola kaleng” saja tapi harga minuman yg menggunakan kaleng terbuat dari Aluminium dan makanan kaleng terbuat dari aluminium yang di buat manufaktur di Mama Rika akan ikut naik.

Kisah Haru Mariyati: Guru Honorer 22 Tahun Mengabdi Kini Diangkat ASN

Kisah Haru Mariyati: Guru Honorer 22 Tahun Mengabdi Kini Diangkat ASN
Kebahagiaan terpancar jelas dari wajah Mariyati, guru honorer asal Desa Widoro, Kecamatan Pacitan, Jawa Timur. Setelah lebih dari dua dekade mengabdi di dunia pendidikan, penantian panjangnya akhirnya berakhir manis. Perempuan berusia 41 tahun ini resmi diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Saya sangat bersyukur. Ini penantian panjang yang penuh perjuangan,” ucap Mariyati dengan mata berkaca-kaca usai menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Bupati Pacitan, di Pendopo Kabupaten, Senin (27/5/2025).

Perjuangan Mariyati tidaklah mudah. Sejak 2003, ia memulai karier sebagai guru bantu di SMP Ma’arif Kalikuning, Kecamatan Tulakan. Kemudian, ia melanjutkan pengabdiannya di SDN 1 Gangsang. Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan sejauh 60 kilometer pulang-pergi dari rumahnya di Dusun Ngetol demi menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Bahkan di awal masa mengajarnya, Mariyati belum memiliki kendaraan pribadi. Ia harus naik angkutan umum dua kali hanya untuk sampai ke sekolah. Namun, semua keterbatasan itu tak pernah menghalanginya untuk mendidik anak-anak pelosok dengan sepenuh hati.

Tahun 2007 menjadi salah satu momen paling menyesakkan bagi Mariyati. Saat banyak guru seangkatannya diangkat sebagai Honorer Daerah, namanya tidak tercantum dalam daftar. Lebih menyedihkan lagi, formasi guru Bahasa Inggris — mata pelajaran yang ia ampu — selalu terbatas. Bahkan dua mantan siswanya sudah lebih dulu menjadi ASN pada tahun 2022 dan 2023.

“Ya, saya sempat merasa sedih. Tapi saya percaya, setiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing,” tuturnya penuh makna.

Meskipun berkali-kali dikecewakan, Mariyati tak pernah menyerah. Ia tetap setia mendidik siswa di pelosok dengan penuh dedikasi. Kini, status PPPK yang ia sandang menjadi bukti bahwa kesabaran dan pengabdian tak pernah sia-sia.

“Semoga ini jadi penyemangat untuk teman-teman guru lainnya. Jangan pernah menyerah. Tuhan pasti melihat,” pungkas ibu tiga anak ini.

Kisah Mariyati menjadi cerminan nyata dari perjuangan para guru honorer di pelosok Indonesia. Mereka bekerja dalam sunyi, menjadi tulang punggung pendidikan tanpa pamrih. Kini, pengabdian itu mulai mendapat pengakuan yang layak dari negara.

INFO LENGKAPNYA DI SINI