Baku Tembak dengan Militer Thailand di Perbatasan, 1 Tentara Kamboja Tewas

Baku Tembak dengan Militer Thailand di Perbatasan, 1 Tentara Kamboja Tewas
Baku tembak tejadi antara tentara Kamboja dan tentara Thailnd​ di wilayah perbatasan yang menjadi sengketa. Satu tentara Kamboja tewas dalam bentrokan militer tersebut.

“Salah satu tentara kami tewas dalam bentrokan itu, dan ada beberapa lainnya yang terluka, tetapi kami belum memiliki angka rincinya,” kata juru bicara militer Kamboja, Mao Phalla, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025).

Bentrokan militer yang terjadi di area perbatasan yang sensitif antara kedua negara ini jarang memakan korban jiwa.

Militer Kerajaan Thailand, dalam pernyataannya, menyebut bentrokan itu terjadi setelah tentara Kamboja mulai melepas tembakan di area dekat Provinsi Ubon Ratchathani, Thailand bagian timur, pada Rabu (28/5).

Menurut militer Thailand, tentara-tentaranya membalas tembakan dari pasukan perbatasan Kamboja, yang kemudian memicu baku tembak yang berlangsung sekitar 10 menit sebelum pihak Kamboja meminta gencatan senjata.

Mao Phalla mengonfirmasi “adanya bentrokan”, namun dia menyebut tentara Thailand yang telah menyerang pasukan Kamboja yang sedang melakukan patroli perbatasan di Provinsi Preah Vihear, yang berbatasan dengan Ubon Ratchathani.

“Tentara kami tewas di parit. Tentara Thailand datang untuk menyerang kami,” sebutnya.

Bentrokan militer berdarah antara Kamboja dan Thailand sebelumnya terjadi pada tahun 2008 lalu, di lokasi kuil kuno Khmer di Preah Vihear yang terletak di dekat perbatasan kedua negara.

Perselisihan atas sebidang tanah di sebelah kuil Preah Vihear yang berusia 900 tahun itu menyebabkan kekerasan sporadis selama beberapa tahun, yang mengakibatkan sedikitnya 28 orang tewas sebelum Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan wilayah sengketa itu adalah milik Kamboja.

Sumber: Detik

Ane melihat sebuah pattern enih, moga aje tak membesar kayak di sebelah emoticon-Takut (S)

Dia Gak Bisa Bicara… Tapi Selalu Tahu Kapan Aku Butuh Teman”

Dia Gak Bisa Bicara… Tapi Selalu Tahu Kapan Aku Butuh Teman”

Dia Gak Bisa Bicara… Tapi Selalu Tahu Kapan Aku Butuh Teman”

Dulu aku pikir hidup cuma tentang kerja keras, hasil, dan ekspektasi. Sampai akhirnya aku bertemu seekor anjing kecil berwarna cokelat kemerahan yang mengubah segalanya. Namanya Archie. Bukan manusia. Bukan motivator. Tapi dia lebih tahu bagaimana membuatku bangkit dari hari-hari tergelapku.

Hari Dimana Semua Terasa Berat

Saat itu aku sedang berada di titik terendah dalam hidupku. Pekerjaan berantakan, hubungan dengan keluarga renggang, dan teman-teman satu per satu mulai menjauh. Aku bangun pagi dengan kepala penuh beban, dan malam terasa makin sunyi. Makan pun tak enak, tidur pun tak nyenyak.

Lalu datanglah Archie—seekor red toy poodle yang awalnya kutitip dari seorang kerabat. “Cuma seminggu ya,” katanya. Tapi minggu itu berubah menjadi bulan. Dan bulan itu berubah menjadi tahun.

Tanpa pernah kuminta, Archie selalu datang saat aku butuh. Dia gak bisa bicara, tapi dia tahu kapan aku menangis diam-diam. Dia akan duduk di pangkuanku, menjilat tanganku, atau sekadar menatap mataku lama-lama. Seolah berkata, “Gak apa-apa, aku di sini kok.”

Anjing Itu Bukan Sekadar Peliharaan

Dulu aku anggap anjing hanyalah hewan. Tapi setelah mengenal Archie, aku sadar: mereka adalah teman, pendengar yang baik, dan penyembuh luka yang tak terlihat.

Ketika semua orang sibuk dengan dunianya, Archie tetap ada. Dia tidak pernah tanya “kenapa kamu sedih?” atau “kapan kamu berubah?”. Dia hanya menemani—setia, tanpa syarat.

Ketika aku kehilangan pekerjaan, Archie tetap menari-nari menyambutku setiap sore. Ketika aku patah hati, Archie tetap membawakan bolanya, berharap aku mau bermain. Baginya, kesedihan manusia tak mengurangi cinta seekor anjing.

Satu-Satunya Yang Tak Pernah Menyalahkan

Kadang kita hanya butuh seseorang yang tidak menghakimi. Tidak menyarankan ini-itu. Tidak berkata, “Harusnya kamu begini.” Archie adalah itu.

Saat aku gagal, dia tetap mencintai. Saat aku marah, dia tidak menjauh. Bahkan saat aku tidak punya energi untuk bermain, dia tetap duduk di sisiku, diam, tapi penuh makna. Diam yang menyembuhkan.

Anjing Bisa Membaca Energi

Penelitian pun sudah membuktikan bahwa anjing bisa membaca emosi manusia. Mereka tahu saat kita sedang sedih, marah, atau stres. Mereka merespons dengan empati—baik lewat sentuhan, tatapan, atau hanya dengan diam yang menenangkan.

Banyak orang bilang, “Anjing itu bisa jadi terapi.” Tapi menurutku, anjing bukan sekadar terapi. Mereka adalah rumah bagi jiwa yang lelah. Mereka tak sekadar menyembuhkan; mereka menghidupkan.

Kini Aku Lebih Baik… Tapi Bukan Karena Manusia

Perlahan hidupku membaik. Aku mendapat pekerjaan baru. Hubungan keluargaku mulai hangat lagi. Aku punya semangat baru tiap pagi. Tapi aku tahu, semua itu dimulai karena kehadiran Archie.

Dia mengajarkanku untuk sabar. Untuk menerima. Untuk hidup di momen sekarang.

Lucunya, setiap kali aku merasa sukses, aku tetap pulang dengan perasaan ingin memeluk dia dulu. Bukan orang tua, bukan pasangan, tapi Archie. Karena dia yang percaya padaku saat aku bahkan tak percaya diri.

Cerita Seperti Ini Banyak… Tapi Tak Semua Tersuarakan

Saat aku cerita ke komunitas pecinta anjing, aku terkejut. Ternyata bukan aku saja yang merasa “diselamatkan” oleh anjing.

Ada ibu yang bisa kembali tersenyum setelah kehilangan anak karena ditemani anjing rescue. Ada remaja yang keluar dari depresi karena anjing shelter yang dia adopsi. Ada lansia yang tetap sehat dan bahagia karena punya alasan bangun pagi: memberi makan anjingnya.

Anjing mengajarkan kita arti komitmen, kasih sayang, dan kesetiaan—dalam wujud yang paling tulus.

Dogtopia Gading Serpong: Bukan Sekadar Tempat, Tapi Komunitas

Aku beruntung bisa bergabung di komunitas pecinta anjing seperti Dogtopia Gading Serpong. Di sana, bukan hanya Archie yang bermain, tapi aku juga bertemu orang-orang yang paham betul makna cinta tanpa kata.

Dogtopia bukan sekadar daycare atau grooming. Di sana aku menemukan keluarga kedua. Tempat di mana kita bisa berbagi cerita, menangis sambil memeluk anjing, dan tertawa tanpa takut dihakimi.

Kegiatan seperti dog yoga, sharing session dengan dog behaviorist, hingga sesi grooming yang penuh kasih… semuanya menambah kedekatan antara manusia dan anjing.

Karena Kita Juga Butuh Diselamatkan

Kalau kamu pernah merasa sendiri, terpuruk, atau hampa, mungkin jawabannya bukan sekadar terapi atau obat. Mungkin, kamu hanya butuh satu teman kecil berbulu yang akan duduk diam di sisimu tanpa banyak tanya.

Bukan untuk menghakimi. Bukan untuk memberi solusi. Tapi untuk berkata, “Aku di sini. Aku sayang kamu. Kamu tidak sendiri.”

Sang Penjaga Warung

Sang Penjaga Warung

Di sebuah gang sempit di pinggiran kota Jakarta, berdirilah sebuah warung kecil bernama “Warung Bu Endah.” Tidak ada yang istimewa dari warung itu jika dilihat dari luar—atap seng tua, etalase kaca dengan kerupuk yang sudah melempem, serta kursi kayu yang warnanya mulai pudar. Tapi bagi warga sekitar, warung itu adalah pusat kehidupan kecil yang menyimpan begitu banyak kisah.

Warung itu dijaga oleh seorang pria berusia sekitar 30-an bernama Ardi. Ia bukan anak Bu Endah, melainkan keponakan jauh yang datang dari kampung setelah ibunya meninggal dan ayahnya menghilang entah ke mana. Bu Endah, yang tidak punya anak, menerima Ardi dengan tangan terbuka. Sejak itu, Ardi membantu menjaga warung, melayani pelanggan, mencatat utang warga, dan kadang-kadang menjadi pendengar setia curhatan ibu-ibu yang mampir belanja.

Ardi dikenal sebagai sosok yang ramah, sabar, dan selalu murah senyum. Ia hafal nama hampir semua orang di gang itu, bahkan tahu siapa saja yang suka nyicil mie instan atau yang selalu beli rokok satu batang karena belum gajian. Tapi di balik senyum itu, Ardi menyimpan beban berat.

Setiap malam, ketika warung tutup dan Bu Endah sudah tidur, Ardi duduk di lantai kamar sempitnya, memandangi ponsel tuanya yang layar retaknya belum diganti. Ia membuka pesan-pesan lama dari ibunya, satu-satunya orang yang selalu percaya padanya. Ia rindu, tapi tak pernah menunjukkan. Di mata orang lain, Ardi hanyalah penjaga warung… tapi di dalam dirinya, ia sedang mencari jati diri dan tempat di dunia ini.

Suatu hari, datanglah seorang gadis muda bernama Lani ke warung itu. Ia adalah mahasiswa baru yang ngekos di ujung gang. Lani sering mampir beli kopi sachet dan mie gelas. Lambat laun, ia mulai memperhatikan Ardi yang selalu tampak tenang, bahkan saat ibu-ibu marah karena utangnya dicatat lebih.

“Mas Ardi ini nggak pernah marah ya?” tanya Lani suatu sore.

Ardi hanya tersenyum. “Kalau marah, nanti roti tawar bisa ngambek nggak laku.”

Lani tertawa, dan sejak itu mereka sering mengobrol. Obrolan ringan berubah menjadi percakapan mendalam. Lani tahu bahwa Ardi suka menulis puisi, bahwa ia pernah bermimpi menjadi guru, bahwa ia berhenti sekolah karena harus merawat ibunya yang sakit.

“Kamu bisa jadi apapun, Mas,” ujar Lani suatu hari. “Jangan merasa kecil karena kamu jaga warung.”

Kalimat itu menghantam Ardi seperti petir. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu fokus pada masa lalu, pada kehilangan, hingga lupa bahwa ia masih bisa punya masa depan.

Dengan dorongan Lani, Ardi mulai menulis lagi. Ia mengirim puisinya ke blog, bahkan sekali waktu ke lomba menulis kecil-kecilan. Salah satu puisinya yang berjudul “Senja di Balik Etalase” masuk lima besar lomba puisi nasional. Warung kecil itu mendadak ramai karena nama Ardi muncul di media lokal.

Namun tak semua senang. Beberapa orang mulai meremehkan.

“Ah, cuma puisi… tetep aja dia tukang jaga warung,” kata salah satu tetangga.

Tapi Ardi tidak peduli. Ia kini punya tujuan. Ia menabung, membeli laptop bekas, dan ikut kursus daring menulis fiksi. Ia juga mengajari anak-anak gang menulis dan membaca di warung setiap Minggu pagi, memberi nama kegiatan itu “Warung Kata.”

Bu Endah, yang mulai sakit-sakitan, menatap Ardi dengan bangga. “Warung ini dulu hanya jual kebutuhan harian. Tapi sekarang, kamu menjadikannya tempat harapan.”

Beberapa tahun kemudian, Ardi menerbitkan kumpulan cerpen berjudul **“Lelaki Penjaga Warung”**. Buku itu sederhana, tapi isinya menyentuh banyak hati. Ia diundang berbicara di komunitas literasi dan mulai dikenal sebagai “penulis dari gang sempit.”

Tapi Ardi tetap menjaga warung. Ia bilang, “Tempat ini bukan hanya tempat jualan… tapi tempat saya menemukan diri saya sendiri.”

First Time: Drone Evakuasi Drone ? Ilmu Baru dari Ukraina

Quote:

Sebuah video menarik diunggah oleh blogger militer dan Kementerian Pertahanan Ukraina melalui platform X pada 27 Mei lalu Gan, disebut menarik karena dalam video menampilkan evakuasi terhadap dua drone intai memakai drone lain yang dioperasikan oleh Brigade Mekanik ke-63.

Tidak disebutkan kapan dan di mana evakuasi dilakukan, yang dipakai untuk evakuasi adalah drone qaudcopter berukuran besar bernama Nemesis. Untuk kedua drone yang dievakuasi masing-masing bernama Leleka dan Mara. Merupakan jenis drone intai yang dipakai oleh Ukraina. Kemungkinan drone terkena jammingoleh pasukan Rusia. Dalam video yang beredar, menunjukkan kondisi drone tampak masih utuh.

Untuk evakuasi drone digunakan tali atau kabel yang dilengkapi pencapit yang akan mencengkeram badan atau bagian ekor drone. Kalau Agan pernah menggunakan mesin pencapit boneka di toko mainan atau pusat perbelanjaan, desain capitnya mirip seperti itu.

Quote:

Dalam keterangan kepada Kyiv Post, salah satu personel Brigade Mekanik ke-63 mengatakan bahwa; proses evakuasi drone disebut penuh risiko dan berbahaya. Karena ada potensi drone yang melakukan evakuasi ditembak jatuh atau ditabrak oleh drone musuh.

Seorang operator drone Ukraina, yang berbicara secara anonim kepada Kyiv Post, mengkonfirmasi bahwa mengambil drone yang jatuh dengan drone lain bukanlah hal yang aneh dan baru. Terutama di area yang ditebari ranjau serta aksesnya tidak mungkin dilalui oleh personel di garis depan.

Menurut operator tersebut, cara yang sama dilakukan untuk menyelamatkan drone Mavic buatan China, jika drone itu mendarat di atap atau di area yang dekat dengan posisi musuh. Menurutnya, selalu ada risiko kehilangan drone penyelamat juga.

Dalam kasus ini, operator tersebut mengatakan risikonya dianggap sepadan. Meski cuma sekelas drone intai, tapi harganya masih mahal karena jalur produksinya tidak dapat memenuhi permintaan pasukan di garis depan. Sehingga semua orang mengantre untuk mendapatkannya.

Quote:

Drone intai Mara pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014, Mara singkatan dari Modular Advanced Robotic Aircraftadalah sistem drone intai buatan Ukraina. Drone ringan ini dapat dimasukkan ke dalam ransel, bisa terbang sampai jangkauan 45 kilometer. Drone ini menggunakan dua kamera untuk mengambil foto dan video secara bersamaan.

Sekalipun koneksinya ke operator terputus, Mara dapat menyelesaikan misinya secara otomatis dan kembali. Menurut klaim militer Ukraina, jika ditangkap; musuh tidak akan tahu dari mana asal drone, ke mana tujuannya, atau siapa yang mengendalikannya.

Quote:

Drone lain yang dievakuasi dari medan perang adalah Leleka atau di Ukraina dikenal juga sebagai Leleka-100. Drone intai ini mampu melakukan misi puluhan kilometer di belakang garis musuh, menurut. Leleka-100 dapat beroperasi siang dan malam langsung. Juga tahan terhadap kondisi cuaca buruk, berfungsi dalam kondisi awan tebal dan hujan ringan. Dengan catatan asalkan drone tetap berada di udara tidak lebih dari 20 menit saat hujan.

Leleka-100 adalah salah satu drone pengintai yang paling populer dan efektiv yang digunakan pasukan di tingkat brigade. Drone ini umumnya digunakan untuk mengoreksi tembakan artileri pada jarak 50 kilometer. Angka 100 yang disandangnya merupakan jangkauan drone yang bisa terbang sejauh 100 km.

Drone tersebut mampu lepas landas dan mendarat dalam mode senyap radio. Selama penerbangan, operator dapat memilih untuk mengaktifkan atau menonaktifkan siaran video, sehingga sistem ini lebih siluman dan fleksibel.

Quote:

Untuk evakuasi dua drone intai, Brigade Mekanik ke-63 memakai drone bernama Nemesis, yang populer dengan sebutan “Baba Yaga.” Ini termasuk drone quadcopter kelas berat karena ukurannya yang besar Gan. Drone biasanya dibekali bom untuk menyerang posisi pasukan Rusia.

Yang mengesankan dari Baba Yaga adalah, drone telah dilengkapi dengan komunikasi Starlink, secara teori drone dapat terbang sejauh ribuan kilometer. Operator dapat ditempatkan di Kyiv, sementara pasukan lain cukup menyiapkan amunisi dan meluncurkan drone kembali.

Meskipun banyak rinciannya yang dirahasiakan, media berita Ukraina melaporkan Baba Yaga bisa membawa payload lebih dari 15 kg. Drone bisa membawa amunisi anti-tank, mortar dan amunisi anti-personel.

Baba Yaga dapat dioperasikan siang dan malam di berbagai kondisi cuaca. Selain digunakan dalam misi ofensif, Baba Yaga juga dipakai untuk mengirim suplai makanan, obat-obatan serta air ke pasukan infantri di garis depan.

Quote:

Publikasi pertama terkait evakuasi drone ini tentu menarik untuk dicermati Gan, apalagi dalam doktrin drone warfare, setiap drone sangat berharga dalam mendukung pertempuran di garis depan. Terlebih lagi, seandainya drone terkena jammingatau alami masalah teknis dan membuatnya jatuh. Evakuasi drone ini tentu wajib dilakukan, dengan catatan drone masih dalam keadaan utuh.

Dengan kemampuan produksi yang masih terbatas, Ukraina berupaya menyelamatkan setiap drone yang masih dalam kondisi utuh. Ini membuktikan bahwa, segala hal yang berkaitan dengan drone selalu dinamis. Selalu ada hal baru yang bisa dieksploitasi.

Referensi Tulisan: Kyiv Post
Sumber Foto: sudah tertera

Pelaku Bug Kaveh Genshin Impact Akhirnya Ditangkap

Pelaku Bug Kaveh Genshin Impact Akhirnya Ditangkap

by Sofie Diana – 28 Mei 2025

Pelaku Bug Kaveh Genshin Impact Akhirnya Ditangkap

Bug Kaveh Genshin Impact – Masih ingat dengan insiden bug Kaveh yang bisa menghilangkan aset in-game seperti bangunan, patung The Seven, bahkan Weekly Boss yang ramai pada tahun 2023 lalu? Belum lama ini, dikabarkan bahwa pelaku dari bug tersebut berhasil ditangkap oleh developer dan pihak kepolisian.

Quote:

Dilaporkan melalui Bilibili yang diteruskan ke forum Reddit oleh pengguna Wizifer123. Belakangan ini, miHoYo bekerja sama dengan Biro Kepolisian Distrik Xuhui di Shanghai.

Mereka baru aja berhasil mengungkap kasus penyebaran ilegal cheat plugin bernama “Open World Erasure“, sebuah plugin yang bikin kerusakan besar dalam sistem ekonomi game dan bikin pengalaman main pemain lain jadi berantakan.

Bisa ngilangin struktur penting di dunia game orang lain, ngehapus item, bahkan nge-crash atau freeze game mereka. 

Cheat Genshin ini memakan korban setidaknya 20.000 pemain dan buat banyak pemain jadi takut buat co-op, khususnya dengan Kaveh mains.

Quote:

Dengan ini, miHoYo langsung ambil tindakan. Akun-akun yang ketahuan pakai cheat langsung dibanned, korban dibantu mengembalikan akun mereka, dan kasus ini dilaporkan ke pihak berwenang.

Dan pada Mei 2025, polisi bergerak ke beberapa kota seperti Shanghai, Nanning, dan Guangzhou.

Kemudian berhasil menangkap tiga pelaku utamanya; dua orang si pembuat plugin dan satu lagi merupakan admin grup QQ yang nyebarin cheat-nya.

Quote:

Setelah diinterogasi, ketiganya mengaku sudah menyebarkan dan bikin plugin secara ilegal melalui sebuah grup QQ dengan total 360 anggota.

Mereka mengaku telah menyebarkan cara pakai cheat, mengembangkannya, bahkan ngajarin orang lain buat mengutak-atiknya juga.

Sekarang mereka ditahan atas dugaan tindak pidana “menyediakan program dan alat untuk menyusup dan mengontrol sistem informasi komputer secara ilegal”.

Dan kasus ini masih terus dikembangkan.

Kejadian ini buat developer makin kerja keras buat memerangi pelaku cheat.

Mereka punya strategi tiga lapis di antaranya mengadakan perlindungan teknis, bekerjasama dengan hukum, dan pastinya pengawasan dari pemain juga berperan baik dalam memerangi kecurangan.

Gimana menurut kalian, brott?

sumber

Kembali Pecahkan Rekor ! Ukraina Menyerang Gudang Militer Rusia dari Jarak 42 Km

Quote:

Drone fiber optik telah menjadi idola baru di medan perang Gan, Rusia dan Ukraina kini telah mengeksploitasi kemampuan baru dari drone yang dikendalikan lewat kabel fiber optik yang halus seperti rambut tersebut.

Beberapa waktu lalu, Unit Rubicon dari Rusia berhasil menghajar Himars memakai drone fiber optik. Seakan tak mau kalah, kini giliran Ukraina lakukan hal serupa. Targetnya berupa tempat penyimpanan kendaraan tempur Rusia.

Tak tanggung-tanggung, serangan yang dilakukan Ukraina kali ini menembus jarak 42 km. Sebuah jarak yang cukup jauh untuk serangan memakai drone fiber optik. Video yang menampilkan serangan jarak jauh itu telah diposting di platform X. Dalam video sekitar 5 unit kendaraan tempur Rusia disimpan dalam gudang dan tampak tidak ada personel yang berjaga disana.

Untuk lokasi serangan tersebut tidak disebutkan Gan, sementara unit yang melaksanakan serangan adalah 414th Separate Unmanned Sytems “Brigade Birds of Maygar.”

Quote:

Sejuah ini belum ditemukan penangkal yang efektiv untuk drone fiber optik, pasalnya drone jenis ini kebal terhadap gangguan elektronik alias jammingserta tidak memancarkan sinyal radio. Alasan inilah yang membuat Rusia dan Ukraina beralih memakai drone dengan kendali fiber optik. Untuk drone yang digunakan biasanya adalah jenis quadcopter.

Sebelumnya pada April 2025, Oleksandr Syrsky yang menjabat sebagai panglima tertinggi militer Ukraina mengatakan bahwa; pihaknya telah berhasil melakukan uji coba drone fiber optik dengan jangkauan 20 km serta payload 5 kg. Drone tersebut telah berhasil melewati fase uji coba yang disebut sebagai Brave 1. Pembuatan drone ini melibatkan 15 manufaktur lokal Ukraina.

Drone fiber optik milik Ukraina sendiri ada banyak banget jenisnya Gan, yang paling banyak adalah drone dengan jangkauan sekitar 5 sampai 10 km. Di kelas jarak pendek ini ada drone yang disebut Khizank yang bisa membawa hulu ledak (warhead) seberat 2,3 kg. Untuk jarak jauh di atas 10 km, hulu ledak yang dibawa sekitar 1,2 kg.

Quote:

Pada Januari 2025, 414th Separate Unmanned Sytems memperlihatkan foto drone fiber optik yang bisa menempuh jarak maksimal 40 km. Kemungkinan drone tersebut yang dipakai dalam serangan baru-baru ini.

Keberhasilan ini tentu akan membuat Ukraina terus belajar mengembangkan drone fiberi optik. Meski berhasil menggasak target dari jarak 42 km, sejatinya tidak semua drone fiber optik Ukraina bekerja optimal Gan. Hal itu bahkan disampaikan langsung oleh Alexey Babenko, orang yang ikut membuat drone fiber optik.

Alexey mengakui keunggulan drone fiber optik Rusia, pada jarak 20 km contohnya, tingkat keberhasilan drone Rusia mencapai target ada di angka 80%. Sementara tingkat keberhasilan drone fiber optik Ukraina menyerang target pada jarak 15 km hanya 30% saja. Drone Ukraina seringkali kehilangan kendali sebelum mencapai target.

Rusia memakai frekuensi 1550nm untuk kontrol drone, sementara Ukraina memakai frekuensi 1310nm, yang menyebabkan drone mereka sering hilang kontrol dan gagal mencapai target. Perbedaan lainnya adalah, drone Rusia sudah pakai kamera digital. Sementara drone Ukraina memakai kamera analog, di mana video harus dikonversi dulu ke digital, menyebabkan resolusi video tidak bagus.

Untuk komponen spool, Ukraina masih memakai produk impor China, di mana mereka mengakui produk itu kurang maksimal di medan perang. Pada April 2025, perusahaan 3DTech asli Ukraina, berencana memproduksi massal spoolbuatan lokal agar bisa digunakan dalam jarak 30 km.

Quote:

Selain masalah teknis, Alexey mengatakan jika operator drone fiber optik Ukraina belum berpengalaman dan belum terbiasa dengan drone jenis itu. Dengan keberhasilan baru-baru ini yang memecahkan rekor serangan jarak jauh, mungkin bisa menjadi pemantik semangat para operator drone.

Perang drone semakin dinamis serta selalu menghadirkan beragam inovasi dalam waktu singkat, jadi seluruh operator drone di kedua kubu harus cepat beradaptasi. Karena faktanya saat ini, mereka telah ikut mengambil peran penting untuk menghentikan laju pergerakan pasukan infantri lawan.

Referensi Tulisan: Defense Express
Sumber Foto: sudah tertera

Beast Mode: F-15E Membawa 42 Roket Berpemandu Laser, Ideal Buat Berburu Drone

Quote:

Sebuah foto yang dibagikan media The Merge pada 23 Mei lalu lewat X, menampilkan F-15E yang membawa 6 pod roket Hydra kaliber 70 mm yang masing-masing berada di bawah sayap kiri dan kanan. Namun, dalam foto hanya ditampilkan pod yang berada di sisi kiri. Total ada 42 roket berpemandu laser yang dibawa pesawat tempur tersebut Gan.

Bukan untuk digunakan dalam misi serangan udara ke darat, tapi roket dipakai untuk serangan udara ke udara, fungsi utamanya untuk menggasak drone. Tidak diketahui secara pasti kapan foto F-15E tersebut diambil. Pod roket APKWS II berpemandu laser relatif mudah dikenali karena senjatanya lebih panjang daripada jenis roket 70 mm yang tidak berpemandu. Penambahan sistem pemandu membuat moncong roket menonjol ke depan.

Selain membawa roket 70 mm, F-15E juga membawa Strike Eagle rudal AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) tanpa sirip kendali san pod data uji terbang di sayap kirinya. Jet tempur juga membawa pod Penargetan Canggih AN/AAQ-33 Sniper (ATP) dan pod navigasi AN/AAQ-13 (dilengkapi sensor inframerah yang menghadap ke depan dan radar pelacak medan) terlihat dipasang di bawah saluran masuk udara kiri dan kanan jet.

Quote:

Menurut The War Zoneyang mendapat informasi dari Gabriel Myers, juru bicara 96th Test Wing; jet tempur difoto saat terbang di Pangkalan Udara Eglin di Florida. Kode ET di ekor pesawat merupakan tanda jika F-15E ditugaskan di Eglin. Namun, Gabriel Myers menolak memberi keterangan terkait uji coba yang dilakukan F-15E.

Sejauh ini belum diketahui kapan tepatnya roket 70 mm yang memakai kit APKWS II diizinkan secara operasional dibawa oleh F-15E. Sementara itu, penambahan roket yang dilengkapi APKWS II akan membantu Strike Eagle menghajar target darat seperti kendaraan lapis baja ringan, menjadi lebih efektiv.

Namun, potensi Strike Eagle dan APKWS II dalam peran udara-ke-udara mungkin yang paling menarik. Sebelumnya, F-16 Angkatan Udara AS adalah yang pertama mulai menggunakan roket berpemandu laser dalam konfigurasi anti-udara yang dioptimalkan untuk menembak jatuh drone Houthi selama operasi di atas dan di sekitar Laut Merah pada akhir tahun 2024 lalu.

Angkatan Udara AS sendiri telah mengumumkan pada tahun 2019 bahwa, mereka telah menunjukkan kemampuan APKWS II untuk digunakan sebagai senjata udara-ke-udara dalam sebuah uji coba di mana sebuah F-16 menjatuhkan tiruan rudal jelajah subsonik.

Quote:

APKWS II merupakan akonim dari Advanced Kill Precision Weapon System II, selain pemandu laser, versi terbaru juga telah dilengkapi infrared (IR). Varian terbaru dihadirkan oleh BAE Systems dalam acara Sea Air Space di Maryland awal tahun ini.

Penambahan pemandu infrared (IR) akan menghindarkan pilot dari kebutuhan untuk terus-menerus membidik target udara seperti drone kamikaze murah yang digunakan oleh Houthi, sehingga mereka dapat dengan cepat bergerak ke target lain.

Keberhasilan F-16 menggunakan APKWS II dalam peran udara-ke-udara melawan drone Houthi di atas Laut Merah sejak tahun 2024 menjadikan senjata ini kedepannya akan semakin diminati Gan. Di sisi lain, APKWS II berpemandu laser merupakan solusi atas kerugian biaya yang ditimbulkan oleh penggunaan AIM-9 Sidewinder yang lebih besar dan AIM-120 AMRAAM, yang menghabiskan biaya jutaan dolar. Sementara drone yang dijatuhkan nilainya tidak lebih dari US$15.000.

Quote:

APKWS II, yang diberi nama AGR-20 oleh Departemen Pertahanan AS, terdiri dari roket Hydra 70 mm dengan tambahan bagian pemandu laser serta hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 4,5 kg di bagian depan dan motor roket Mk66 Mod 4 di bagian belakang. Skuadron Uji dan Evaluasi ke-85 Angkatan Udara AS pertama kali menguji APKWS II dalam peran udara-ke-udara pada 19 Desember 2019, dengan menembak jatuh drone. Dalam uji coba ini, memperlihatkan F-16 menembakkan roket dan mengarahkannya ke sasaran dengan pod penargetan.

Memasangkan F-15E dengan APKWS II, akan memberikan keuntungan tambahan dalam peran udara-ke-udara mengingat jangkauan dan daya tahan Strike Eagle, serta kapasitas muatan yang bisa dibawa cukup besar. F-15E juga merupakan pesawat dengan dua tempat duduk, yang memungkinkan pilot untuk tetap fokus sepenuhnya dalam menerbangkan pesawat, sementara kru di kursi belakang menangani tugas penargetan sasaran.

Secara khusus, APKWS II akan bermanfaat bagi F-15E kedepannya. Contoh kasus pada April 2024, F-15E ditugaskan melindungi Israel dari serangan rudal dan drone Iran. Pesawat sempat kehabisan rudal serta harus kembali ke darat untuk isi ulang amunisi. Satu pilot Strike Eagle kemudian menembakkan kanon M61 Vulcan 20 mm karena kehabisan rudal, tapi kanon itu gagal total menembak sasaran.

Pada akhirnya, ancaman yang murah seperti drone, juga harus dilawan dengan senjata murah juga Gan. Penambahan APKWS II ke dalam inventaris F-15E Strike Eagle tentu akan disukai oleh para pilotnya.

Referensi Tulisan: The War Zone& The Aviationist
Sumber Foto: sudah tertera

Trump Akan Menyesal, China Soroti Larangan Penerimaan Mahasiswa Asing di Harvard

Home / News / Megapolitan Trump Akan Menyesal, China Soroti Larangan Penerimaan Mahasiswa Asing di Harvard Senin, 26 Mei 2025, 00:00 WIB

Warta Ekonomi, Jakarta –
China mengeluarkan kritikan pedas terkait dengan pelarangan penerimaan hingga pengusiran mahasiswa internasional dari Universitas Harvard. Adapun kebijakan tersebut merupakan kehendak dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Senin (26/5),  Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menegaskan bahwa pihaknya  akan melindungi hak dan kepentingan sah para mahasiswa dan akademisinya dari manuver Trump.

Ning juga mengatakan bahwa langkah  pelarangan hingga pengusiran mahasiswa internasional dari kampus terkemuka itu akan merusak citra dan kredibilitas dari AS.

“Tindakan Amerika Serikat tersebut, tidak diragukan lagi akan berdampak negatif terhadap citra dan kredibilitasnya sendiri,” tegas Ning.

Ning juga menekankan bahwa manuver kontroversial tersebut tidak hanya merugikan mahasiswa, tapi juga mencederai semangat pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan.

Ia menyebut bahwa selama ini, hubungan pendidikan antara kedua negara tersebut membawa manfaat besar untuk Chin dan AS.

Sebelumny, Trump memutuskan untuk mencabut hak pendaftaran mahasiswa internasional di Harvard University. Ia juga mengancam akan memperluas kebijakan tersebut terhadap sejumlah institusi lainnya.

Trump dalam melakukan hal ini juga memaksa mahasiswa asing yang terdaftar dalam universitas tersebut untuk pindah ke kampus lain, atau kehilangan status hukum mereka di AS.

https://wartaekonomi.co.id/read56853…ing-di-harvard

Padahal antek-antek PKC cabang Kaskus riang gembira dengan keputusan Trump.
Trump Akan Menyesal, China Soroti Larangan Penerimaan Mahasiswa Asing di Harvard

Trump Akan Menyesal, China Soroti Larangan Penerimaan Mahasiswa Asing di Harvard

Trump Akan Menyesal, China Soroti Larangan Penerimaan Mahasiswa Asing di Harvard

Yang Ketujuh, Kapal Frigat JS Niyodo Resmi Ditugaskan Menjaga Wilayah Laut Jepang

Quote:

Pada 21 Mei 2025, Pasukan Beladiri Maritim Jepang (JMSDF) resmi menugaskan kapal JS Niyodo. Ini adalah kapal keujuh dari Kelas Mogami. Yang istimewa nih Gan, kapal ini sudah dipasang sistem peluncur vertikal (VLS), padahal keenam saudaranya yang lain belum dilengkapi VLS.

Menurut informasi dari Naval News, JS Niyodo ditugaskan ke Divisi Pengawal 12, yang berkantor pusat di pangkalan angkatan laut Kure di Prefektur Hiroshima. Ini adalah penugasan pertama frigat Kelas Mogami ke Kure. 

Yang paling menonjol,  Niyodo  menjadi frigat Kelas Mogami pertama yang dilengkapi dengan sistem peluncur vertikal (VLS) Mk 41 yang punya 16 cells. Enam kapal pertama dari kelas tersebut dijadwalkan akan dilengkapi dengan VLS di kemudian hari.

Dalam anggaran tambahan tahun fiskal 2021, Kementerian Pertahanan Jepang mengalokasikan 8,4 miliar yen (US$58 juta) untuk akuisisi dua VLS pertamanya yang akan dipasang pada JS  Niyodo dan JS  Yubetsu, kapal kedelapan dari kelas Mogami. Kementerian Pertahanan juga telah mengamankan 78,7 miliar yen (U$544 juta) untuk akuisisi VLS Mk 41 dan peralatan lainnya untuk 10 kapal Kelas Mogami yang tersisa dalam anggaran tahun fiskal 2023.

Dari 10 VLS ini, tiga dijadwalkan akan dikirim ke Kementerian Pertahanan pada tahun fiskal 2025, empat pada tahun fiskal 2027, dan tiga pada tahun fiskal 2028.

Quote:

Nama Niyodo (によど) diambil dari nama Sungai Niyodo (仁淀川, Niyodo-gawa) yang terletak di wilayah Shikoku di barat daya Jepang. Kapal ketujuh ini diluncurkan oleh Mitsubishi Heavy Industries (MHI) di Nagasaki pada  26 September 2023. Awalnya, kapal dijadwalkan akan mulai dioperasikan pada tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2025. Akan tetapi, penugasan Niyodo ditunda karena pandemi virus corona dan keterlambatan pengiriman semikonduktor.

Buat Agan yang belum tahu atau baru tertarik dengan dunia militer, Kelas Mogami ini merupakan kapal frigat rancangan Jepang. Total ada 12 kapal yang akan dibuat. Mogami Class juga dikenal sebagai 30FFM dan sebelumnya dikenal sebagai 30DX untuk kode desainnya.

Dua galangan kapal yang bertugas membangun kelas tersebut adalah MHI (Mitsubishi Heavy Industries) di Nagasaki dan anak perusahaannya Mitsubishi Heavy Industries Maritime Systems Co., Ltd di Okayama. Kapal dilengkapi dengan bentuk lambung yang ringkas dan tersembunyi,  JS  Niyodo  dibangun dengan biaya sekitar 47,4 miliar yen (US$327 juta) berdasarkan kontrak yang diberikan pada Maret 2022.

Kelas Mogami punya berat 3.900 ton ini akan diawaki sekitar 90 orang. Kapal punya panjang 133 meter, lebarnya 16,3 m, dan draft lambung 9 m. Didukung oleh sistem propulsi gabungan diesel dan gas (CODAG) yang dilengkapi dua mesin diesel MAN 12V28/33D STC dan satu turbin gas Rolls-Royce MT30, Kelas Mogami mampu digeber sampai kecepatan tertinggi 30 knots. Fakta menarik, Kelas Mogami merupakan kapal perang pertama Jepang yang memakai sistem CODAG.

Selain VLS, senjata lain yang akan teepasang pada Kelas Mogami terdiri satu meriam 127 mm Mk 45 Mod 4, 2x Japan Steel Works 12.7mm Remote Weapon System, 1x Raytheon SeaRAM ×1, 8x MHI Type 17 (SSM-2) anti-ship missiles.

Quote:

Sejauh ini sudah ada sepuluh kapal yang sudah dibuat Gan, kapal kesepuluh diluncurkan pada 19 Desember 2024 lalu. Kapal tersebut diberi nama JS Nagara. Kapal ini diberi nama sesuai dengan Sungai Nagara (長良川, Nagara-gawa) yang mengalir melalui Prefektur Gifu dan mengalir ke Teluk Ise.

FYI, semua kapal di Kelas Mogami diberi nama sesuai dengan sungai-sungai terkenal di Jepang, yang ditetapkan sebagai “sungai Kelas A.” Untuk kapal kesepuluh adalah kapal perang Jepang kedua yang diberi nama Nagara, dulu nama itu dipakai oleh kapal penjelajah ringan Kelas Nagara yang bertugas di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Saat negara tetangga China memperluas ukuran dan kemampuan angkatan lautnya, Jepang berencana untuk mempertahankan gugus pulau Nansei di barat daya, yang membentang sekitar 1.200 km dari Kagoshima hingga Okinawa, membentang ke barat daya menuju Taiwan dengan meningkatkan misi pengawasan di perairan pesisir Jepang. Salah satu upaya mereka pertahankan gugusan pulau itu dengan menambah armada kapal perang.

Gugus pulau tersebut mencakup Kepulauan Senkaku/Diaoyu yang disengketakan, yang dikendalikan oleh Jepang tetapi juga diklaim oleh China dan Taiwan. Selain itu, militer Rusia semakin banyak mengirim angkatan laut dan udara untuk bergabung dalam latihan yang diadakan oleh China di Laut Jepang dan tempat lainnya. Maka dari itu, kehadiran keluarga Mogami diharapkan bisa membantu mempertahankan kedaulatan wilayah Jepang.

Referensi Tulisan: Naval News
Sumber Foto: sudah tertera

Seruan Ombak di Danau Limboto

Seruan Ombak di Danau Limboto

Sore itu, langit Gorontalo berwarna jingga keemasan. Angin bertiup lembut, menyapu permukaan Danau Limboto yang tenang. Di tepi danau, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun duduk sendirian sambil memandangi perahu kayu kecil milik kakeknya yang terikat di batang pohon. Namanya Aldi.

Aldi bukan anak kota. Ia dibesarkan di sebuah desa kecil bernama Pentadio, tak jauh dari danau yang luas itu. Sejak kecil, ia akrab dengan cerita-cerita rakyat yang dituturkan kakeknya sebelum tidur. Cerita tentang putri-putri dari kayangan, ikan raksasa penunggu danau, hingga legenda Hulondalo, sang pahlawan dari tanah Gorontalo.

Namun hari itu berbeda. Kakeknya baru saja dibawa ke rumah sakit karena penyakit yang sudah lama menggerogoti tubuh tuanya. Aldi takut. Ia belum siap kehilangan satu-satunya orang yang ia anggap sebagai ayah, sahabat, dan guru kehidupan.

Ia menatap danau dan mengingat pesan terakhir sang kakek:

*”Kalau kau rindu, dengarkan saja suara ombak Limboto. Di sana, aku akan selalu bersamamu.”*

Aldi menangis pelan. Namun tiba-tiba, angin meniup daun-daun kering dari pohon di belakangnya, dan ombak kecil mulai menggulung di permukaan danau. Suaranya lembut, seperti bisikan.

“Li… Aldi…”

Anak itu terdiam. Ia tahu itu hanya suara angin dan air. Tapi entah mengapa, ia merasa seperti benar-benar mendengar suara kakeknya. Ia berdiri, berjalan mendekati air, dan menatap bayangannya di permukaan danau. Di sana, ia melihat sosok kakeknya, tersenyum, sebelum bayangan itu hilang tertiup angin.

Malamnya, hujan turun deras. Dan kabar duka datang. Sang kakek meninggal dunia di rumah sakit kota. Aldi tidak menangis. Ia hanya diam, menggenggam erat kain sarung peninggalan kakeknya, dan memandangi langit dari jendela rumahnya.

Hari-hari berlalu. Aldi mulai sering mengunjungi Danau Limboto, duduk di tempat biasa, dan mendengarkan bisikan ombak. Ia mulai mencatat cerita-cerita yang dulu hanya didengar di mulut kakeknya. Ia menulis semuanya di buku bekas sekolah, dengan tulisan tangan yang belum rapi tapi penuh semangat.

Cerita itu ia kumpulkan: tentang Lumoli, roh penunggu hutan; tentang Boki Botu, wanita berkulit batu; dan tentang Huyula, filosofi gotong royong khas Gorontalo yang diwariskan sejak zaman kerajaan.

Saat usianya menginjak 18 tahun, Aldi membawa semua cerita itu ke kota. Ia ingin mengenalkan Gorontalo pada dunia. Ia tampil di forum-forum pemuda, membacakan kisah-kisahnya. Ia membuat video sederhana yang menampilkan keindahan Danau Limboto, Benteng Otanaha, hingga pantai Botubarani tempat hiu paus sering muncul.

Lambat laun, kisahnya menyebar. Orang-orang mulai tertarik kembali pada budaya Gorontalo yang nyaris terlupakan. Anak-anak mulai bertanya tentang legenda, dan sekolah-sekolah mulai mengundang Aldi untuk bercerita.

Kini, sepuluh tahun telah berlalu. Aldi menjadi penulis muda yang dikenal luas di Sulawesi. Tapi ia tetap kembali ke desa, duduk di tepi Danau Limboto, dan berbicara pada ombak. Karena ia tahu, suara itu tetap ada.

“Terima kasih, Kek. Kau tidak pernah benar-benar pergi.”

Dan ombak pun menjawab, lembut—seolah menyambut cucu kesayangan yang telah tumbuh menjadi penjaga cerita-cerita tua Gorontalo.