Pada 13 Mei 2025 lalu, Lantamal III Jakarta kedatangan tamu jauh dari Negeri Pizza, yakni kapal perang ITS Antonio Marceglia (F597). Menurut informasi Koarmada RI, kapal singgah mulai tanggal 13 Mei sampai 16 Mei 2025. Selama di Jakarta, kru ITS Antonio Marceglia melaksanakan berbagai kegiatan untuk memperkuat kerja sama angkatan laut kedua negara sekaligus meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia.
Kapal ini merupakan bagian dari keluarga kapal frigat Bergamini Class atau kondang dengan nama panggilan FREMM. Sebelumnya pada 2017 salah satu kapal Bergamini Class juga singgah di Jakarta. Kapal tersebut adalah ITS Carabiniere yang merupakan varian Anti‑submarine warfare (ASW). Sementara kapal perang yang berkunjung ke Jakarta pada 2025 kali ini adalah varian GP (General Purpose).
Untuk ITS Antonio Mareglia merupakan frigat kedelapan dari Bergamini class, sekaligus kapal terakhir dari empat frigat Bargamini Class varian GP. Meski terlihat sama, tapi dari segi persenjataan ada perbedaan Gan. Terutama pada bagian meriam.
Bergamini varian ASW menggunakan meriam utama OTO Melara 76 mm Super Rapid. Varian GP memakai meriam utama OTO Melara 127 mm Vulcano yang mampu menembakkan amunisi berpemandu Vulcano GLR dengan jangkauan hingga 120 km. Untuk sonar, varian GP memakai sonar lambung (hull-mounted), sementara varian ASW dilengkapi sonar lambung dan sonar towed array (CAPTAS-4).
Sementara untuk misi yang diemban varian GP merupakan misi umum yang dijalankan kapal perang seperti patroli maritim, operasi permukaan-ke-permukaan, operasi anti-udara serta dukungan pasukan di darat. Satu lagi perbedaan mencolok antara varian GP dan ASW adalah desain stern ramp.
Stern ramp ini bisa disebut juga sebagai ramp door, posisinya ada di bawah helipad. Stern ramp terhubung ke dek kendaraan serta ruang logistik. Stern ramp ini desainnya tidak terlalu besar, sehingga hanya bisa dipakai untuk penyimpanan sekaligus penurunan perahu kecil dan kendaraan ringan seperti misalnya RHIB (Rigid-Hull Inflatable Boats).
Pada varian ASW, tidak ada fasilitas stern ramp di buritan. Karena ruangan yang terdapat di buritan dipakai untuk tempat sonar towed array (CAPTAS-4) dan perangkat anti-kapal selam lainnya.
Punya bobot kisaran 6.000 sampai 6.700 ton, Bergamini Class termasuk jenis frigat kelas berat (heavy frigate), dari segi spesfikasinya setara dengan frigat Iver Huitfeldt Class buatan Denmark. Dulu ada gosip jika Indonesia akan membeli Bergamini Class, tapi negeri kepulauan itu justru membeli PPA Paolo Thaon di Revel Class. Merupakan kapal jenis frigat yang juga dibuat Italia.
ITS Antonio Marceglia sendiri berangkat dari Italia pada Januari 2025, kapal akan berlayar selama 6 bulan di kawasan Indo-Pasifik untuk singgah di beberapa negara. Sebelum ke Indonesia, kapal tersebut sebelumnya singgah di Jepang. Kunjungan kapal perang asing tak cuma mengusung misi silaturahmi, tetapi juga promosi. Dengan memperlihatkan kapal kepada pejabat angkatan laut negara mitra yang disinggahi, harapannya akan ada ketertarikan untuk membeli kapal tersebut.
Cara tersebut terbukti cukup efektiv, karena Indonesia pada akhirnya mempertimbangkan membeli kapal perang Italai setelah beberapa kali kapal tersebut singgah di negeri kepulauan itu.
Referensi Tulisan: Koarmada RI| Naval News
Sumber Foto: sudah tertera