Ukraina harus kembali menelan pil pahit Gan, pasalnya pada Jumat dini hari, satu F-16 terkonfirmasi rontok alias jatuh. Dalam insiden tersebut, pilot berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar. Informasi mengani rontoknya F-16 disampaikan oleh Angkatan Udara Ukraina pada Jumat pagi.
Dalam keterangan di Telegram, Angkatan Udara Ukraina mengatakan; sebelum jatuh F-16 telah menghancurkan tiga target udara. Dan sedang mencoba menembak target keempat menggunakan kanon pesawat. Namun, situasi darurat muncul di dalam pesawat. Pilot kemudian membawa pesawat menjauh dari pemukiman penduduk dan berhasil melontarkan diri. Insiden ini terjadi pukul 03.30 pagi pada hari Jumat (16/05/2025).
Pilot kemudian dievakuasi oleh tim SAR, kondisinya sehat dan tidak alami cedera serius. Belum jelas target udara apa yang ditembak F-16 ? Drone atau rudal jelajah ? Situasi darurat yang dimaksud juga tidak dijelaskan secara rinci.
Ini adalah kehilangan F-16 yang ketiga bagi Ukraina, tapi kali ini pilotnya selamat. Sementara dua F-16 yang jatuh sebelumnya, kedua pilot meninggal dunia. Sebenarnya pada bulan April 2025, pilot F-16 Ukraina bernama Pavlo Ivanov dan berusia 26 tahun dilaporkan meninggal saat pesawatnya jatuh. Tidak ada rincian lengkap yang diberikan Ukraina waktu itu.
Sementara sebuah laporan di media sosial yang sampai sekarang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya mengatakan bahwa, F-16 tersebut ditembak sistem pertahanan udara S-400 di wilayah Sumy Oblast saat hendak mengirim paket bom ke wilayah Kursk.
Ukrainaa kehilangan F-16 pertamanya pada Agustus 2024, tak lama setelah peeawat tersebut resmi bertugas. Pada bulan Agustus 2024, pilot F-16 Oleksiy Mes tewas dalam serangan udara terbesar Rusia selama perang. Sebelum F-16 miliknya jatuh, Mes yang punya tanda panggilan “Moonfish,” menembak jatuh tiga rudal jelajah Rusia dan satu pesawat nirawak serang satu arah. Diduga F-16 jatuh terkena rudal jelajah Rusia.
Menurut informasi yang diterima oleh The War Zone, secara keseluruhan, Ukraina akan mendapat donasi sekitar 85 unit F-16 operasional. Jumlah tersebut termasuk 24 dari Belanda, 19 dari Denmark, dan 12 dari Norwegia (dengan negara yang sama menyediakan 10 lagi yang akan digunakan untuk suku cadang), sementara Belgia mengatakan akan memasok 30 unit.
Dalam jumlah tersebut, perlu dicatat bahwa setidaknya beberapa jet tidak dikirim ke Ukraina tetapi malah digunakan untuk melatih pilot Ukraina, terutama di Pusat Pelatihan F-16 Eropa di Rumania. Amerika beberapa minggu jalu juga ikut menyumbangkan 3 rangka pesawat yang tidak laik terbang, serta akan dipakai sebagai suku bahan kanibalan (stok suku cadang).
F-16 di Ukraina kebanyakan dipakai untuk misi pertahanan udara, tugasnya menembak jatuh drone dan rudal jelajah yang mendekati wilayah ibu kota atau tempat strategis lainnya. Akan tetapi, misi tersebut tidak mudah bagi para pilotnya.
Pasalnya pilot menembakkan senjata berupa kanon ke sasaran yang kecil seperti drone dan sasaran yang bergerak lambat seperti rudal jelajah. Untuk mengani sasaran, pilot harus membawa F-16 terbang mendekati sasaran. Ini merupakan risiko nyata, apalagi jika dilakukan di malam hari atau saat langit masih gelap.
Sampai saat ini juga tidak jelas jumlah F-16 yang telah diterima Ukraina, perkiraan jumlahnya tak sampai 20 unit. Dengan 3 F-16 telah rontok, pilot Ukraina harus berhati-hati dalam menerbangkan F-16, sehingga tidak sampai alami kerugian lagi.
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera