
Jakarta, CNBC Indonesia– Sebanyak ribuan demonstran berkumpul di berbagai kota di AS pada Rabu (5/2/2025) untuk memprotes manuver Presiden Donald Trump. Sejumlah kebijakan Trump yang diprotes yakni tindakan keras pada imigran, pencabutan hak transgender, dan usulan untuk memindahkan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Trump telah menandatangani serangkaian perintah eksekutif dalam beberapa minggu pertama masa jabatan barunya mengenai segala hal mulai dari perdagangan dan imigrasi hingga perubahan iklim. Ketika Partai Demokrat mulai menyuarakan penolakan mereka terhadap agenda Trump, protes pun semakin banyak.
Para demonstran di Philadelphia dan di ibu kota di California, Minnesota, Michigan, Texas, Wisconsin, Indiana, dan sekitarnya melambaikan spanduk yang mengecam Presiden Donald Trump dan buku pedoman sayap kanannya, Proyek 2025. Tak luput dari sasaran demonstrasi yakni Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah, Elon Musk.
“Saya terkejut dengan perubahan demokrasi dalam dua minggu terakhir, khususnya, tetapi itu sudah dimulai sejak lama,” kata Margaret Wilmeth dalam sebuah protes di luar Balai Kota di Columbus, Ohio, dilansir The Associated Press.
“Jadi saya hanya mencoba untuk menunjukkan kehadiran dalam perlawanan.”
Protes tersebut merupakan hasil dari gerakan yang diorganisir secara daring dengan tagar #buildtheresistance dan #50501, yang merupakan singkatan dari 50 protes, 50 negara bagian, dalam satu hari. Situs web dan akun di seluruh media sosial menyerukan aksi, dengan pesan-pesan seperti ‘tolak fasisme’ dan ‘pertahankan demokrasi kita’.
Seorang demonstran bernama Catie Miglietti, dari daerah Ann Arbor, mengatakan akses Musk ke data Departemen Keuangan sangat memprihatinkan. Ia juga melukis sebuah tanda yang menggambarkan Musk sedang mengendalikan Trump dari lengannya.
“Jika kita tidak menghentikannya dan membuat Kongres melakukan sesuatu, itu adalah serangan terhadap demokrasi,” kata Miglietti.
Demonstrasi di beberapa kota menumpuk kritik terhadap Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Ini disebabkan akses Musk terhadap para warga yang terdaftar dalam informasi jaminan sosial.
“DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah) tidak sah,” tulis salah satu poster di tangga gedung DPR negara bagian di Jefferson City, Missouri, tempat puluhan pengunjuk rasa berkumpul. “Mengapa Elon memiliki info Jaminan Sosialmu???”
[table][tr][td]Di Alabama, ratusan orang berkumpul di luar Statehouse untuk memprotes tindakan yang menargetkan orang-orang LGBTQ+. Para demonstran mempertanyakan hak Trump untuk menetapkan jenis kelamin seseorang.
“Presiden merasa dia punya banyak kekuasaan. Ia tidak punya kekuasaan untuk menentukan jenis kelamin Anda. Ia tidak punya kekuasaan untuk mendefinisikan identitas Anda,” kata seorang pendeta Unitarian Universalist, Pendeta Julie Conrady.
demo[/td]
[/tr]
[/table]
president musk