
AUCKLAND – Auckland – Istilah work – life balance atau ‘Keseimbangan’ kehidupan pribadi dengan pekerjaan, sepertinya benar-benar diterapkan warga negaraSelandia Baru di kota Auckland. Mereka masuk pagi, petang sudah pulang.
Bahkan bukan hanya itu pemahaman work – life balance diartikan sangat luas, selain kerja fleksibel juga kemampuan memilah urusan pekerjaan dan kehudupan pribadi serta kesenangan hidup. Dengan kata lain Hidup Asik tetap Produktif.
Meski tergolong kota modern dengan fasilitas canggih dihiasi gedung-gedung megah, dan pendapatan perkapita $54,018. Namun sangat jarang kita temui pekerja atau warga yang berlari-lari menuju kantor, desak-desakan naik bus atau train dan berjalan cepat menyebrang menuju gedung tertentu.
Pagi hari di kota Auckland, cukup tenang. Kantor-kantor, Kedai, Kafe, Pusat Belanja buka sekitar pukul 09.00 – 10.00. Bank di Auckland buka pukul 09.30 sedangkan kedai, kafe, toko-toko biasanya buka pukul 10.00.
Di malam hari Auckland seperti kota tanpa penghuni, sepi karena gedung perkantoran, toko, kafe tutup antara pukul 15.00 sampai 17.00. Hanya beberapa resto yang buka hingga pukul 22.00 malam dan supermarket.
Informasi yang kami terima dari Fandi (40), salah seorang pekerja warga negara Indonesia di Auckland. Waktu jam kerja yang sebentar di Kota Auckland sesuai himbauan pemerintah setempat agar warganya lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga. “Soal keseimbangan hidup menjadi prioritas warga Auckland.
Mereka tidak ngoyo tapi disiplin, semua pekerjaan atau tatap muka dengan perjanjian dan ditentukan waktu-waktu tertentu. Mereka kerja secukupnya tapi all done. Jangan heran kalau di jam kerja justru kafe-kafe penuh dan pas hari libur banyak yang tutup di Kawasan CBD,” ujarnya.
Auckland memang masuk sebagai salah satu kota dengan harga-harga termahal di dunia. Untuk makan siang paling murah sejenis kebab, bryani, kentang ayam saja kita bisa menghabiskan biaya NZ$15-20 atau setara 150 ribu rupiah. Beberapa barang lain juga relatif mahal.
Namun hal itu tidak masalah buat warga Auckland karena rata-rata gaji mereka sangat tinggi. Sebagai gambaran, sarjana fresh graduate rata-rata digaji sebesar NZ$61.000 atau setara 555 juta per tahun. Jumlah ini tergantung dengan profesi yang dijalani. Untuk bidang IT bisa bergaji 900 juta per tahun.
Rata-rata gaji ini pun disesuaikan dengan pengalaman kerja. Semakin pengalaman semakin besar gaji yang didapat. Akuntan juga menjadi salah satu pekerjaan dengan harga fantastis, gajinya antara NZ$65.00-120.000 per tahun. Bahkan seorang manajer menengah bergaji antara NZ$85.000-150.000 per tahun. Asik kan?
Di pagi hari sebelum masuk kerja banyak pekerja di Auckland mampir ke kafe untuk membeli kopi take away atau ngopi di tempat. Mencari kafe di kota khususnya kawasan CBD layaknya mencari warung madura alias banyak. Bedanya kafe di Auckland dengan di Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya.
Di sini kafe ya kafe tempat untuk ngopi, ngemil, santai dan ngobrol. Hampir tidak ada colokan listrik untuk ngetik atau charge handphone. Warga atau mahasiswa yang ingin kerja atau ngerjain tugas biasanya di perpustakaan umum, kampus dan tempat lain.
Transportasi umum di Auckland termasuk yang cukup baik. Terintegrasi, serba digital dengan pelayanan prima. Namun pagi yang sibuk di Auckland hanya menyisakan kursi kosong di transpotasi umum.
Karena rata-rata warga Auckland berangkat kerja dengan berjalan kaki, naik scooter atau mobil pribadi. Jalanan lengang dengan trotoar lebar membuat banyak pekerja, mahasiswa dan pekerja memilih berjalan kaki.
Mau tinggal di Auckland? Yuk, Haere mai ki Ākarana…