Heater dan Ruang Rahasia di Lorong 9

Heater dan Ruang Rahasia di Lorong 9

Di tengah kota yang berisik dan tak pernah tidur, seorang pria bernama Heater menjalani hidup yang biasa-biasa saja — setidaknya menurut dunia. Ia bekerja di toko retail delapan jam sehari, bergaji dua juta rupiah per bulan, tinggal di kos kecil yang hanya cukup untuk satu tempat tidur, satu kipas angin, dan satu mimpi besar: menciptakan parfum yang bisa dikenang seumur hidup.

Setiap malam, ketika kota mulai tenang dan suara kendaraan menyusut jadi gema di kejauhan, Heater duduk di meja kecilnya. Di hadapannya, botol-botol kecil berisi bibit parfum dari berbagai merek: Luzi, Expression, Chemdex. Ia mencatat setiap tetes, setiap rasio, dan setiap reaksi yang muncul dari hidung dan kulitnya.

Namun malam itu berbeda.

Saat sedang mencampur absolute vanilla dengan sentuhan oud, terdengar ketukan aneh dari dinding belakang kamarnya. Bukan suara tikus, bukan juga suara pipa air. Ini… seolah seperti seseorang mengetuk dengan pola tertentu: *tok-tok… tok tok tok… tok.*

Penasaran, Heater mendekati dinding itu. Ia menggeser rak parfum eksperimen, dan… selembar kertas jatuh dari balik celah. Di atasnya tergambar peta tua, bertuliskan tinta emas yang mulai pudar:

**”Lorong 9. Aroma yang tak tertulis. Hanya mereka yang benar-benar percaya yang bisa menemukannya.”**

Tanpa ragu, Heater membawa peta itu esok malam ke sebuah pasar tua yang sudah lama tutup. Di ujung lorong pasar yang dikenal sebagai Lorong 9 — tempat orang-orang bilang berhantu — Heater menemukan pintu besi kecil dengan simbol bunga lotus di tengahnya. Ia memegang gagangnya… dan pintu itu terbuka sendiri.

Di dalam, sebuah laboratorium kuno terbentang. Di dinding tergantung ratusan resep parfum dari zaman kuno: ada catatan dari Mesir, Persia, dan bahkan formula dari kerajaan Majapahit. Di tengah ruangan berdiri seorang pria tua berambut putih, namun kulitnya bercahaya dan tak ada satu keriput pun di wajahnya.

“Aku sudah menunggumu, Heater,” katanya.

Heater melangkah mundur. “Anda siapa?”

“Aku adalah penjaga aroma abadi. Di antara semua yang datang, hanya kamu yang tidak sekadar mencampur bahan — kamu *mendengar* wangi. Kamu *merasakan* jiwa setiap tetes.”

Penjaga itu membuka satu lemari dan mengeluarkan vial berisi cairan ungu berkilau. “Ini adalah *Esensi Kosong* — tidak memiliki aroma, tapi bisa menyatu dengan siapa pun yang mencintai aroma dengan tulus. Tapi hanya bisa digunakan sekali.”

Heater menggenggam vial itu. Tak ada kebingungan. Tak ada rasa takut.

Ia kembali ke kamarnya malam itu dan mulai meracik. Campuran terakhirnya bukan sekadar hasil rumus, tapi hasil *jiwa.* Ia mencampur absolute musk dari Chemdex, vanilla smoky dari Expression, dan secuil *Esensi Kosong*.

Ketika selesai, ia semprotkan pada kertas blotter.

Hening.

Lalu… aroma itu keluar perlahan. Lembut, dalam, dan… seolah memiliki cerita sendiri. Setiap orang yang mencium aromanya merasakan emosi yang berbeda: bagi seorang wanita tua, itu aroma masa mudanya; bagi anak kecil, itu aroma pelukan ibunya; dan bagi Heater… itu aroma dari mimpi yang akhirnya menjadi nyata.

Beberapa bulan kemudian, parfum racikannya viral tanpa iklan, tanpa endorse. Ia hanya menyebutnya dengan satu nama: **”Lorong 9.”**

Dan dari kamar kos kecilnya, Heater tak hanya membuat parfum. Ia mengubah dunia satu aroma pada satu waktu.

Ringworm: Jamur Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Ringworm: Jamur Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Siapa disini yang sudah kenal dengan ringworm? 
Walaupun namanya memiliki cacing di dalamnya (worm=cacing), penyakit ini jauh dari unsur percacingan lho. 
Buat yang belum tahu, ringworm adalah penyakit yang ditularkan dari hewan peliharaan kita, salah satunya kucing. Ringworm, atau dalam istilah medis disebut dermatofitosis, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini bisa menular ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi dengan jamur tersebut, misalnya sisir kucing, lantai, atau tempat tidur hewan peliharaan kita.
Ciri-Ciri Ringworm pada Kucing dan Manusia

Ringworm: Jamur Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Pada kucing, ringworm ditandai dengan munculnya area botak berbentuk bulat pada kulit, biasanya di wajah, telinga, atau kaki. Kulit di area tersebut tampak bersisik, kemerahan, atau berkerak. Beberapa kucing bisa saja tidak menunjukkan gejala diatas, namun tetap menjadi pembawa dan penular jamur ringworm ini.
Sedangkan pada manusia, ringworm tampak sebagai ruam melingkar berwarna merah dengan bagian tengah yang lebih cerah. Biasanya pada bagian ini, kulit terasa gatal, bersisik, dan bisa meradang. Lokasi yang sering terinfeksi adalah tangan, kaki, dan tubuh bagian atas, terutama setelah kontak dengan hewan yang terinfeksi. Bahkan di beberapa kasus bisa di area muka juga lho! Jadi perlu hati-hati banget buat cat lovers yang suka cipika-cipiki muka anabulnya.
Pengobatan dan Pencegahan

Pengobatan ringworm pada kucing meliputi penggunaan obat antijamur topikal seperti salep, sampo khusus, hingga obat oral tergantung tingkat keparahan infeksi. Kandang dan perlengkapan kucing juga harus dibersihkan dan disterilkan secara rutin agar jamur tidak menyebar kembali.
Jika manusia tertular ringworm, yang harus dilakukan adalah segera berkonsultasi ke dokter dan menggunakan salep antijamur yang sesuai. Sebenarnya bisa saja konsultasi dengan dokter secara online, tapi jika kurang yakin lebih baik konsultasi langsung saja ya! 
Perlu diingat, selama masa pengobatan, sangat disarankan untuk membatasi kontak langsung dengan hewan peliharaan. Sehingga meminimalisir terjadi kontaminasi silang kembali.
Mengobati Kucing Meski Tidak Bergejala

Yang paling penting, jika salah satu anggota keluarga terkena ringworm, maka semua kucing dalam rumah harus diperiksa, meskipun tampak sehat ya. Beberapa kucing bisa menjadi carrier tanpa menunjukkan gejala, namun tetap dapat menularkan jamur ke manusia maupun hewan lain.
Jadi buat teman-teman yang punya anabul, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah ya! Karena menjaga kebersihan adalah pencegahan terbaik. Sekian!

Hilal Terlihat ! Pesawat A400M Pertama Pesanan Indonesia Sudah Selesai Dibuat

Quote:

Hilal sudah terlihat Gan, pasalnya satu unit pesawat angkut A400M pesanan Indonesia sudah selesai dibuat ! Pada 11 Juni 2025 alias hari ini, pihak Airbus selaku produsen pesawat telah memposting video yang menunjukkan satu unit pesawat telah dicat dengan warna kamuflase abu-abu serta bendera Indonesia di bagian ekornya.

Pada bagian ekor ada kode A4001, A merupakan akronim angkut, di mana untuk pesawat angkut milik TNI AU semua memakai kode awalan A. Sementara angka 40 adalah kode dari pesawat yang merujuk pada A400M. Angka 01 menunjukkan pesawat pertama yang dibuat. Untuk pesawat pertama oleh Airbus diberi kode MSN150.

Ini tentu jadi kabar gembira, karena akhirnya Indonesia punya pesawat angkut tambun yang bisa membawa muatan lebih banyak dari C-130 Hercules. Pesawat ini nantinya juga dapat dipakai untuk menyusui Su-27/30, Hawk 209 dan Rafale.

Quote:

Mengutip artikel dari indomiliter.comyang mendapat informasi dari perwakilan Airbus di Indonesia, pesawat pertama melewati tahap power-on, dimana untuk pertama kalinya sistem kelistrikan pesawat dihidupkan. Saat ini pesawat sedang melakukan pengujian sistem hidrolik serta simulasi untuk pilot.

Di sisi lain, A400M TNI AU juga akan dilengkapi kit untuk pengisian bahan bakar udara yang dipasang dibawah kedua sayap. Kit tersebut dikenal sebagai air refueling pod, yang bisa dipakai menyusui Rafale, Su-27/30 dan Hawk 209.

A400M TNI AU juga bakal dilengkapi removable firefighting kit, yang bisa dipakai untuk misi pemadam kebakaran hutan. Saat ini sudah ada Letter of Intent (LoI) untuk removable firefighting kit, diharapkan saat tiba di Indonesia, A400M sudah dilengkapi dua kit tersebut.

Quote:

Sistem pemadam kebakaran yang dibuat untuk A400M berupa kit roll-on/roll-off (RORO) yang tidak memerlukan modifikasi pada pesawat. Dengan kemampuan terbang rendah dan manuver juga di kecepatan rendah, A400M dapat menjatuhkan muatan air pada ketinggian yang sangat rendah, sekitar 45 meter.

Sebagai pengingat bagi Agan, untuk pengembangan prototype removable firefighting demonstrator kitdan pengujiannya berhasil dilakukan pada tahun 2022. Kegiatan itu melibatkan Grup ke-43 Angkatan Udara Spanyol dan otoritas Eropa dalam operasi Pemadam Kebakaran serta Ministry for Ecological Transition and Demographic Challenge (MITECO).

Dani Adriananta, Airbus Chief Representative Indonesia, saat acara Media Briefing Pra-Indo Defence 2024 (2025) di Jakarta (10/6/2025) dalam pernyataan kepada indomiliter.com menyebut; jika A400M pertama akan tiba pada November 2025. Sementara A400M kedua akan dikirim pada kuartal pertama 2026.

Quote:

Kilas balik sedikit Gan, kontrak efektiv untuk pesanan dua A400M ditandatangani pada 12 Desember 2022. Selanjutnya pihak Airbus menyiapkan jalur produksi untuk pesanan tersebut. Dan kurang lebih 3 tahun kemudian pesawat pertama selesai dibuat.

Yang dipesan adalah varian multole tanker transport, selain dipakai mengangkut kargo dengan kapasitas maksimal 37 ton, pesawat juga dipakai untuk pengisian bahan bakar di udara. Guna mendukung operasi linud (lintas udara) ruang kabin A400M bisa dimuati hingga 116 personel. Sementara untuk misi medical evacuation (Medevac), A400M bisa memuat 66 usungan serta 25 tenaga medis.

Kehadiran A400M akan menjadi aset nasional serta digunakan untuk mendukung misi bantuan kemanusiaan serta penanggulangan bencana.

Referensi Tulisan: indomiliter.com
Sumber Foto: Airbus Defence

Raja Ampat, Surga yang Dikoyak Tambang

Raja Ampat, Surga yang Dikoyak Tambang

“Human greed truly has no bounds”
Sebuah kalimat yang saya rasa paling cocok menggambarkan kondisi yang terjadi di Raja Ampat.
Hamparan lautan indah dengan kekayaan flora, fauna, dan budaya yang selama ratusan tahun dijaga oleh ketat oleh masyarakat adat Papua, kini terancam hancur karena keserakahan para pemimpin. 
Entah siapa yang memberi izin, tapi bagaimana mungkin ada aktivitas penambangan besar yang terjadi di surga dunia tersebut tanpa ada izin dari pemerintah. Atau, setidak-tidaknya, apabila memang belum memiliki izin, bagaimana mungkin pemerintah setempat sampai tidak tahu menahu tentang aktivitas tersebut hingga berjalan hingga semasif sekarang? Aneh jika mereka mengelak dan ingin cuci tangan. 
Mengapa harus selalu tambang? Padahal lndonesia ini begitu kaya, sangat kaya budayanya!
Raja Ampat, Surga yang Dikoyak Tambang

Lihat Korea, meskipun mereka juga memiliki tambang, salah satu penghasilan terbesar mereka berasal dari industri K-pop! Walaupun terlihat modern, dalam industri tersebut tidak jarang juga mereka memamerkan kesenian tradisional yang mereka miliki, baik pakaian, sejarah kerajaan, hingga makanan. 
Atau Australia yang meskipun memiliki beragam hewan mematikan yang menjadi penghuni wilayahnya, malah merubah hal tersebut jadi salah satu atraksi utama.
Padahal, Indonesia sebenarnya punya budaya dan keanekaragaman alam yang jauh lebih kaya. Tapi mereka yang memimpin lebih memilih jalan pintas. 
Siapa yang menikmati? Yang jelas bukan kita. 
Padahal, di Raja Ampat terdapat aturan khusus yang melarang penangkapan ikan atau aktivitas lain yang dapat merusak terumbu karang. Aturan yang dijaga sangat ketat oleh masyarakat adat di sana namun dengan mudahnya dilanggar oleh mereka yang berkuasa. 
Lalu sampai kapan? Ketika negara sudah tidak terasa seperti rumah bagi sebagian besar warganya. 
Terakhir, saya ingin mengutip kata-kata indah dari Darius Sinathrya yang sangat menggambarkan situasi negara kita saat ini:

Raja Ampat, Surga yang Dikoyak Tambang

“Dikeruk sampai habis, yang tersisa gunungan hutang.”

Sekian!

Timnas Indonesia Dikalahkan Jepang, Simon Tahamata: 0-6 Mau Bikin Apa?

Timnas Indonesia Dikalahkan Jepang, Simon Tahamata: 0-6 Mau Bikin Apa?
Kepala Pemandu Bakat Tim Nasional Indonesia Simon Tahamata buka suara setelah Jay Idzes dan kawan-kawan dikalahkan Timnas Jepang dengan skor 0-6. Foto: Antara/HO/PSSI

jakarta.jpnn.com – Kepala Pemandu Bakat Tim Nasional Indonesia Simon Tahamata buka suara setelah Jay Idzes dan kawan-kawan dikalahkan Timnas Jepang dengan skor 0-6 pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Panasonic Suita, Osaka, Jepang, Selasa (10/6).

Timnas Jepang menang berkat gol Daichi Kamada pada menit ke-15 dan 45+5, Takefusa Kubo (19), Ryoya Morishita (55), Shuto Machino (58), dan Mao Hosoya (80).

Baca Juga:
Brasil Lulus ke Piala Dunia 2026, Uruguay Tinggal Selangkah Lagi

Simon Tahamata tidak bisa menyembunyikan kesedihannya setelah Timnas Indonesia kalah telak. Baca Juga: Jay Idzes Bersyukur Timnas Indonesia Diundang Prabowo, Siap Tempur Lawan Jepang Dia pun tidak bisa berkata banyak setelah menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia.

“Ini sepak bola. Kalau kalah 6-0, mau bikin apa?” kata Simon Tahamata. Simon Tahamata juga menilai kekalahan telak yang diterima Timnas Indonesia sangat menyakitkan.

“Ini tidak bagus. Six-zero, 6-0, tidak baik,” kata Simon Tahamata. Meskipun demikian, Simon Tahamata meminta semua pihak terus menjaga kekompakan.

Baca Juga:
Prediksi Ranking Timnas Indonesia Setelah Dilumat Jepang

“Kekalahan itu merupakan kesedihan bersama,” ucap Simon Tahamata.

Meskipun kalah, Timnas Indonesia tetap berhak melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. (ant/jos/jpnn)

Sumber:
Timnas Indonesia Dikalahkan Jepang, Simon Tahamata: 0-6 Mau Bikin Apa?

Kursi Kosong di Ujung Meja

Kursi Kosong di Ujung Meja

Setiap pagi, meja makan itu selalu rapi. Ada empat kursi di sana, tiga terisi, satu kosong—selalu kosong sejak tiga tahun lalu. Namanya **Alma**, seorang ibu rumah tangga berusia 45 tahun. Ia tinggal bersama suaminya, Damar, dan anak sulungnya, Rega. Tapi tak ada pagi yang benar-benar lengkap tanpa **Rani**, anak bungsunya yang menghilang sejak umur 17 tahun.

Tak ada surat. Tak ada pesan. Hanya jejak jejak sunyi yang ditinggalkan di kamar kecilnya—lukisan setengah jadi, novel yang belum selesai, dan kalimat terakhir yang tertinggal di dinding, ditulis dengan spidol hitam:

> “Aku harus pergi, karena aku tak bisa bernapas di sini.”

Alma menyalahkan dirinya sendiri. Setiap hari. Setiap jam. Setiap detik. Ia bertanya dalam hati, *”Apakah aku terlalu menekan dia? Apakah aku tak mendengar cukup baik? Apakah aku terlalu sibuk menuntut dia jadi anak yang ‘sempurna’ seperti kakaknya?”*

Rega, sang kakak, adalah anak kebanggaan. Rangking satu, kuliah kedokteran, berprestasi, bertanggung jawab. Tapi terlalu sempurna untuk Rani yang sensitif, penuh imajinasi, dan suka menyendiri. Rani lebih suka menggambar, mendengarkan musik, dan menulis puisi. Tapi Alma tak pernah menganggap itu sebagai “masa depan.”

> “Mau jadi apa kamu kalau cuma bisa gambar dan nulis-nulis galau?”
> “Lihat Rega, dia tahu apa yang dia mau. Kamu harus kayak gitu.”

Kata-kata itu menghantui Alma. Mungkin itulah yang membuat Rani pergi.

Tiga tahun berlalu. Alma masih menyiapkan sarapan untuk empat orang. Ia masih meletakkan piring keempat di depan kursi kosong. Damar sudah lelah menasihati.

> “Sudahlah, Ma. Kita sudah cari ke mana-mana. Polisi pun tidak dapat petunjuk. Kita harus menerima…”
> “Bagaimana aku bisa menerima kalau hatiku bilang dia masih hidup?”

Damar terdiam. Dia ingin berkata bahwa Alma hanya berpegang pada harapan kosong, tapi ia tak tega. Sebab di dalam dirinya pun ada bagian kecil yang juga belum bisa melepaskan.

Suatu sore, saat Alma membuka email lamanya yang jarang dibuka, ia melihat satu pesan yang masuk, dikirim dua hari sebelumnya. Pengirimnya tak dikenal, tapi judulnya membuat dadanya sesak:

**“Untuk Mama, dari Rani.”**

Dengan tangan gemetar, ia membuka pesan itu.

> *Ma, aku butuh waktu untuk sembuh. Aku tidak pergi karena benci, tapi karena aku ingin menyelamatkan diriku. Aku merasa tenggelam di rumah. Semua orang menuntut aku jadi orang lain. Aku tahu Mama sayang aku, tapi cara Mama mencintai terlalu sempit buat aku bernafas. Tapi aku nggak hilang. Aku hidup. Aku melukis sekarang, aku ikut komunitas seni. Kadang aku jual hasil karyaku. Aku belajar mengasihi diriku. Mungkin suatu hari nanti aku akan pulang. Tapi bukan sekarang. Peluk Rega buat aku. Maaf karena aku masih belum sanggup bicara langsung. Tapi aku sedang menuju ke sana. Terima kasih sudah tetap menaruh piring keempat di meja. Aku tahu itu.*
> *- Rani*

Air mata Alma jatuh membasahi layar ponselnya. Untuk pertama kalinya setelah tiga tahun, ia menangis bukan karena kehilangan, tapi karena sebuah harapan.

Malam itu, Alma duduk di kursi kosong itu. Ia menatap piring yang masih kosong, lalu berkata lirih:

> “Terima kasih masih hidup, Nak… Mama akan belajar mencintaimu seperti kamu apa adanya.”

Sejak malam itu, meja makan itu tak lagi sunyi. Bukan karena Rani sudah pulang, tapi karena luka yang lama membeku mulai mencair perlahan. Alma belajar tersenyum lebih lembut, berbicara lebih pelan, dan mencintai dengan cara yang lebih luas.

Ia tahu, suatu hari nanti, kursi itu akan terisi kembali. Tapi sebelum itu terjadi, ia harus menyembuhkan rumah mereka lebih dulu.

### Pesan Cerita:

> Kadang yang kita butuhkan bukan rumah yang megah, bukan orang tua yang sempurna, tapi **tempat untuk bernapas dan didengar apa adanya**.
> Cinta tanpa pengertian bisa terasa seperti penjara. Tapi cinta yang tumbuh dari pengakuan luka, bisa menjadi jembatan untuk pulang.

Kekalahan Bahasa Indonesia di Tengah Dominasi Bahasa Asing: Dampak dan Solusi

Di era globalisasi seperti sekarang, bahasa asing—terutama Inggris—semakin mendominasi percakapan sehari-hari di Indonesia. Banyak anak muda menganggap penggunaan bahasa Indonesia kurang “keren” dibandingkan bahasa asing, sehingga mereka lebih bangga mencampurkannya dengan istilah-istilah Inggris atau bahkan beralih sepenuhnya ke bahasa asing. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara berkomunikasi, tetapi juga mengancam eksistensi bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
Lalu, mengapa bahasa Indonesia dianggap kalah prestise dibandingkan bahasa asing? Salah satu penyebab utamanya adalah persepsi bahwa bahasa asing lebih modern dan berkelas, terutama di kalangan generasi muda yang terpapar budaya populer Barat melalui media sosial dan hiburan (Alwasilah, 2012). Selain itu, sistem pendidikan dan lingkungan kerja seringkali lebih menghargai kemampuan berbahasa Inggris daripada penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dampak dari fenomena ini tidak bisa dianggap sepele. Jika terus dibiarkan, lambat laun bahasa Indonesia bisa kehilangan fungsinya sebagai pemersatu bangsa dan menjadi sekadar bahasa kedua di negeri sendiri. Artikel ini akan membahas dampak serius dari melemahnya penggunaan bahasa Indonesia serta strategi untuk mengembalikan martabatnya di mata generasi muda.

Dampak Melemahnya Penggunaan Bahasa Indonesia
Dominasi bahasa asing tidak hanya sekadar menggeser kebiasaan berbahasa, tetapi juga membawa dampak serius terhadap identitas budaya dan daya saing bangsa. Pertama, hilangnya kecintaan terhadap bahasa Indonesia dapat melemahkan rasa nasionalisme, terutama pada generasi muda. Bahasa adalah salah satu pilar utama identitas suatu bangsa (Fishman, 1972), dan ketika bahasa Indonesia semakin jarang digunakan dalam percakapan formal maupun informal, ikatan kebangsaan pun bisa terkikis.
Kedua, kesenjangan sosial dan linguistik semakin melebar. Masyarakat yang fasih berbahasa asing seringkali dianggap lebih terpelajar, sementara mereka yang hanya menguasai bahasa Indonesia terkadang dipandang kurang kompeten. Hal ini menciptakan ketimpangan dalam dunia pendidikan dan pekerjaan, di mana kemampuan berbahasa Inggris menjadi syarat utama, meskipun pekerjaan tersebut sebenarnya tidak memerlukannya (Lauder, 2008).
Terakhir, ancaman terhadap bahasa daerah juga semakin nyata. Jika bahasa Indonesia saja kalah bersaing dengan bahasa asing, bagaimana dengan ratusan bahasa daerah yang sudah terancam punah? UNESCO mencatat bahwa Indonesia termasuk negara dengan tingkat kepunahan bahasa daerah yang tinggi, dan melemahnya posisi bahasa Indonesia hanya akan memperburuk situasi ini (UNESCO Atlas of the World’s Languages in Danger, 2010).

Upaya Mengembalikan Martabat Bahasa Indonesia
Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini? 
Pertama, pendidikan bahasa Indonesia harus diperkuat sejak dini. Kurikulum sekolah perlu menekankan pentingnya menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebelum mempelajari bahasa asing. Menurut penelitian Mustakim (2015), pembelajaran bahasa Indonesia yang kreatif dan kontekstual—seperti melalui diskusi, debat, atau penulisan kreatif—dapat meningkatkan minat siswa terhadap bahasa nasional. Guru juga berperan penting dalam menanamkan kebanggaan berbahasa Indonesia tanpa mengesampingkan pentingnya bahasa asing.
Kedua, pemerintah dan media massa harus aktif mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia. Kebijakan seperti wajib berbahasa Indonesia di ruang publik, acara televisi, dan iklan dapat membantu mengembalikan kewibawaan bahasa nasional. Media sosial juga bisa menjadi alat ampuh untuk kampanye kreatif, misalnya dengan tantangan #BanggaBerbahasaIndonesia atau konten edukatif yang menunjukkan keunikan dan kekayaan kosakata bahasa Indonesia (Kemdikbud, 2021).
Ketiga, meningkatkan literasi masyarakat. Rendahnya minat baca dan kurangnya apresiasi terhadap sastra Indonesia turut memperparah masalah ini. Membiasakan diri membaca buku, cerpen, atau puisi dalam bahasa Indonesia dapat memperkaya kosa kata dan menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa sendiri. Perpustakaan dan komunitas literasi perlu didorong untuk menyelenggarakan kegiatan yang mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara kreatif (Sugono, 2009).

Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Bahasa Indonesia
Generasi muda sebagai ujung tombak perubahan memiliki peran krusial dalam mengembalikan kejayaan bahasa Indonesia. Pertama, mereka bisa menjadi trendsetter dengan menggunakan bahasa Indonesia secara kreatif di media sosial. Konten-konten menarik seperti meme, thread Twitter, atau video TikTok yang memadukan bahasa Indonesia dengan gaya kekinian justru bisa membuat bahasa nasional terlihat lebih “keren” tanpa harus tergusur oleh bahasa asing. Studi dari Nurudin (2020) menunjukkan bahwa bahasa gaul anak muda sebenarnya bisa menjadi jembatan untuk mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia, asalkan digunakan dalam konteks yang tepat.
Kedua, generasi muda perlu kritis terhadap penggunaan bahasa asing yang berlebihan. Misalnya, menolak anggapan bahwa produk atau layanan berlabel bahasa Inggris selalu lebih berkualitas. Gerakan semacam #PakaiBahasaIndonesia yang diusung komunitas muda di berbagai kampus telah membuktikan bahwa kesadaran akan pentingnya bahasa nasional bisa tumbuh melalui aksi-aksi sederhana namun konsisten (Firmansyah, 2022).
Terakhir, kolaborasi antara anak muda, akademisi, dan praktisi bahasa harus diperkuat. Pembentukan komunitas-komunitas pecinta bahasa Indonesia, workshop penulisan kreatif, atau even kompetisi debat dalam bahasa Indonesia bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan kebanggaan berbahasa nasional. Seperti dikemukakan oleh Kushartanti (2018), revitalisasi bahasa membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama generasi muda yang paling banyak berinteraksi di dunia digital.

 Bahasa Indonesia adalah Identitas yang Harus Dipertahankan
Dominasi bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari memang tidak bisa dihindari di era globalisasi, tetapi bukan berarti kita harus menyerah dan membiarkan bahasa Indonesia tergusur. Sebagai bahasa pemersatu bangsa, bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan warisan budaya yang mencerminkan jati diri bangsa (Halim, 2016). Jika kita kehilangan bahasa nasional, kita juga kehilangan sebagian identitas kebangsaan kita.
Upaya melestarikan bahasa Indonesia harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, mulai dari pendidikan formal, kebijakan pemerintah, peran media, hingga kesadaran individu. Setiap warga negara, terutama generasi muda, perlu bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar tanpa merasa ketinggalan zaman. Seperti yang dikemukakan oleh Alisjahbana (1984), “Bahasa yang kuat mencerminkan bangsa yang kuat”—artinya, mempertahankan bahasa Indonesia sama dengan mempertahankan kedaulatan bangsa di tengah arus globalisasi.
Mari kita mulai dari hal sederhana: gunakan bahasa Indonesia secara kreatif di media sosial, biasakan membaca karya sastra Indonesia, dan kritis terhadap pemakaian bahasa asing yang tidak perlu. Dengan begitu, kita bukan hanya menjadi penonton, tetapi pelaku aktif dalam melestarikan bahasa nasional. Bagaimana pendapat Anda? Yuk, share pengalaman Anda dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia di kolom komentar!
Artikel selesai. Terima kasih telah membaca! Jangan lupa share untuk menyebarkan semangat cinta bahasa Indonesia.

REFERENSI:
Alisjahbana, S. T. (1984). Perjuangan dan Perkembangan Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
Alwasilah, A. C. (2012). Pokoknya Sunda: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Firmansyah, R. (2022). Gerakan Literasi Digital: Strategi Anak Muda Mempertahankan Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Fishman, J. A. (1972). The Sociology of Language: An Interdisciplinary Social Science Approach to Language in Society. Rowley, MA: Newbury House.
Halim, A. (2016). Bahasa Indonesia: Pemersatu Bangsa. Jakarta: Balai Pustaka.
Kemdikbud. (2019). Survei Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Muda. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya.
Kemdikbud. (2021). Pedoman Pelindungan dan Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik. Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.
Kushartanti. (2018). Pemertahanan Bahasa dalam Era Globalisasi. Jakarta: UI Publishing.
Lauder, A. (2008). The Status and Function of English in Indonesia: A Review of Key Factors. Makara, Sosial Humaniora, 12(1), 9-20.
Mustakim, B. (2015). Efektivitas Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Pembinaan Bahasa.
Nurudin. (2020). Bahasa Gaul dan Eksistensi Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Z. Jurnal Linguistik Indonesia, 38(1), 45-60.
Sugono, D. (2009). Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
UNESCO. (2010). Atlas of the World’s Languages in Danger. Paris: UNESCO Publishing.

Berlayar di Pasifik Barat, Dua Kapal Induk China Pertama Kali Main Jauh dari Rumah

Quote:

Untuk pertama kalinya nih Gan dua kapal induk China berlayar bersama di kawasan yang disebut Rantai Pulau Pertama di kawasan Pasifik barat. Karena biasanya kapal induk mereka mainnya cuma di sekitar Laut China Selatan saja, yang nggak jauh dari rumah. Perkembangan terbaru ini menunjukkan kekuatan kapal induk China yang terus tumbuh serta ambisinya untuk menantang AS dalam pertahanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.

Foto kapal induk diunggah oleh akun resmi Angkatan Laut China (PLA Navy) di X pada 10 Juni 2025 lalu, Kapten Senior Wang Xuemeng, yang mengkonfirmasi bahwa kedua kapal induk dan kelompok tugas mereka telah berlatih di perairan Pasifik barat untuk menguji kemampuan mereka dalam perlindungan laut lepas dan operasi gabungan.

Menurut pernyataan tambahan yang dieberikan Wang, pelatihan rutin diselenggarakan sesuai dengan rencana tahunan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan PLA Navy dalam memenuhi misi. Pelatihan ini telah mematuhi hukum dan praktik internasional yang relevan dan tidak ditujukan terhadap negara atau target tertentu.

Quote:

Menariknya, pesawat tempur yang terlihat disusun di dek Liaoning dalam salah satu foto menunjukkan bahwa semuanya adalah versi J-15T yang lebih modern. J-15T terutama dibedakan dari J-15 asli karena dilengkapi fitur catapult takeoff but assisted recovery (CATOBAR) bukan dilengkapi fitur short takeoff but assisted recovery (STOBAR). Meski Liaoning maupun Shandong tidak memiliki peralatan CATOBAR, tetapi peralatan ini akan ditampilkan pada kapal induk ketiga yang akan datang.

Hal menarik lain dari J-15T adalah dilengkapi mesin WS-10 buatan dalam negeri, menggantilkan mesin AL-31F buatan Rusia. Radar sudah memakai AESA dengan desain kokpit yang baru. Sementara itu, untuk saat ini J-15T yang dibawa kapal induk Liaoning masih membawa rudal udara ke udara jarak menengah PL-12, bukan rudal PL-15 versi terbaru.

Yang menarik lagi Gan, China secara terbuka melaporkan operasi dua kapal induk di perairan yang sangat strategis ini, suatu hal yang juga baru pertama kali terjadi. Sebagai tambahan informasi bagi Agan, Rantai Pulau Pertama adalah batas yang ditentukan oleh kepulauan di seberang daratan Asia Timur, membentang dari ujung selatan pulau-pulau di Jepang sampai ke Laut China Selatan.

Membentang lebih jauh ke Pasifik barat adalah Rantai Pulau Kedua, yang menghubungkan Jepang ke Nugini dan mencakup Guam serta wilayah kepulauan AS lainnya di Kepulauan Mariana. Ini artinya, dua kapal induk tersebut berlayar dekat dengan tempat tongkrongan Amerika di Guam. Ini merupakan pesan jelas, jika bukan hanya Amerika yang punya kapal induk di kawasan itu.

Quote:

Konfirmasi bahwa Liaoning berlayar di perairan di luar Rantai Pulau Pertama muncul pada hari Sabtu (07/06/2025), ketika keberadaannya di sana dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang. Liaoning telah beroperasi sejak setidaknya akhir Mei 2025. Kapal itu telah beroperasi di Laut China Timur sebelum melewati Selat Miyako dan menuju Laut Filipina.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa Shandong, bersama dengan empat kapal PLA Navy lainnya, tengah dilacak di Laut Filipina, sekitar 340 mil di tenggara Pulau Miyako, barat daya Jepang. Untuk sampai ke sana, Shandong dan kelompok tugasnya kemungkinan melewati Selat Luzon, yang membentang diantara Taiwan dan Filipina.

Yang termasuk dalam gugus tugas bersama kapal induk Shandong adalah kapal perusak super Type 055 Zunyi , dua frigat Type 054A Yuncheng dan Hengshui , serta sebuah kapal pengisian bahan bakar Type 905, menurut foto yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang.

Quote:

Pada 10 Juni, Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa gugus tugas kapal induk Shandong bergerak ke arah timur laut, mencapai titik di utara Pulau Okinotorishima, wilayah paling selatan Jepang. Dalam pelayaran tersebut, Shandong telah melakukan operasi penerbangan, termasuk menerbangkan J-15 dan helikopter di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang di sekitar pulau tersebut. ZEE tersebut meluas hingga jarak 230 mil di sekitar Okinotorishima.

Operasi angkatan laut di ZEE negara lain diizinkan berdasarkan hukum internasional, sebagai bagian dari kebebasan navigasi dan penerbangan. PLA Navy juga sepenuhnya berhak untuk beroperasi di dalam dan di sekitar serta di luar berbagai gugus pulau.

Bagaimanapun, gugusan pulau itu diciptakan oleh Amerika Serikat sebagai alat kebijakan luar negeri, yang terutama berfungsi sebagai garis pertahanan strategis untuk mengendalikan kekuatan laut China. Dengan memproyeksikan kekuatan angkatan lautnya yang terus berkembang, Beijing menunjukkan bagaimana dalam skenario konflik, mereka bisa melawan kemampuan militer AS dan sekutunya untuk mengakses wilayah-wilayah kritis ini dan Pasifik yang lebih luas.

Quote:

Kekuatan kapal induk PLA Navy yang tumbuh pesat merupakan alat yang semakin penting. Karena China secara umum ingin memperluas jangkauannya lebih jauh ke perairan internasional, termasuk di luar Pasifik.

Dalam waktu dekat Gan, kelompok tugas kapal induk China dilaporkan akan bermain di sekitar Guam, dan menjelajah lebih jauh ke timur, menuju Wake, Midway, dan akhirnya Hawaii. Hal ini sejalan dengan doktrin baru PLA Navy yang ingin menjangkau wilayah lain di luar wilayah aktivitas tradisionalnya. Salah satu fokus mereka adalah penempatan kapal di sekitar Alaska dan di High North.

Sebelumnya dua kapal induk itu telah melakukan operasi gabungan Oktober 2024 lalu, tetapi pada kesempatan itu keduanya hanya berlayar di kawasan Laut Cina Selatan. Sementara itu, hadirnya dua kapal induk di perairan yang menegangkan ini juga merupakan simbol kuat ambisi militer dan teritorial Beijing.

Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto & Ilustrasi: sudah tertera