Di Balik Pintu Kayu Tua

Di Balik Pintu Kayu Tua

Suasana desa itu selalu tenang, seakan waktu berjalan lambat. Daun-daun kering berguguran di sepanjang jalan tanah yang retak-retak, dan suara jangkrik menjadi musik malam yang tak pernah henti. Di ujung desa, berdirilah sebuah rumah tua dengan pagar kayu yang sudah lapuk dimakan usia. Tak banyak orang berani mendekat, kecuali satu orang—**Reza**, pemuda perantau yang kembali ke kampung halaman setelah tujuh tahun bekerja di kota.

Rumah itu dulunya milik **Kakek Harun**, kakeknya Reza yang dikenal tertutup dan penuh misteri. Setelah kematian kakeknya dua bulan lalu, rumah itu kosong. Tapi anehnya, **lampu di ruang tamu kadang menyala sendiri di malam hari**, dan ada suara kursi bergeser padahal tak ada siapa pun di dalamnya.

Reza, yang dikenal rasional dan tidak percaya hal mistis, memutuskan tinggal di rumah itu selama beberapa minggu sambil menyelesaikan naskah novel yang sedang ia tulis.

Malam pertama berjalan tenang. Tapi malam kedua, sekitar pukul dua dini hari, Reza mendengar ketukan lembut di pintu dapur. Ia membuka pintu, namun tak ada siapa-siapa. Ia mengira itu angin. Tapi ketukan itu kembali malam berikutnya. Kali ini lebih keras. Dan disertai bisikan:
*”Kunci itu… di belakang lukisan.”*

Reza terbangun dengan keringat dingin. Ia merasa itu hanya mimpi. Tapi saat pagi tiba, entah mengapa ia terdorong membuka lukisan besar kakeknya yang tergantung di ruang kerja. Di baliknya, benar saja—terdapat celah kecil dan di dalamnya ada **sebuah kunci besi tua** berwarna hitam keperakan.

Rasa penasaran mulai menggantikan rasa takut. Ia menyusuri seluruh rumah, mencari pintu yang cocok dengan kunci tersebut, hingga akhirnya ia menemukan sebuah **pintu kecil di balik lemari tua di ruang belakang**, tertutup debu tebal dan sarang laba-laba.

Dengan tangan gemetar, Reza memasukkan kunci. Bunyi *klik* terdengar, pintu pun terbuka, menguak ruang bawah tanah yang gelap dan lembap. Ia menyalakan senter ponselnya dan perlahan turun.

Ruang itu seperti perpustakaan rahasia. Tumpukan buku, catatan tangan, dan peta-peta tua berserakan. Di tengah ruangan, ada satu meja dengan buku besar yang terbuka. Tinta hitam pekat menuliskan sesuatu dalam bahasa kuno, namun di bagian bawah halaman ada tulisan latin:

> *”Siapa yang menemukan ruang ini, adalah penjaga berikutnya. Ilmu ini bukan untuk kekayaan, tapi untuk kebenaran.”*

Reza mulai membaca. Ia menemukan fakta bahwa kakeknya selama puluhan tahun meneliti sejarah leluhur mereka—tentang penjaga desa yang menyegel kekuatan gelap di dalam hutan. Ada perjanjian kuno, mantra-mantra, dan petunjuk yang membawa Reza ke satu titik penting:

**Ada sesuatu yang akan bangkit kembali, dan hanya garis darah Harun yang bisa menahannya.**

Semua ini terasa mustahil. Tapi keesokan malamnya, suara ketukan itu kembali. Tapi kali ini bukan dari dapur, melainkan dari **dalam lemari** tempat pintu rahasia itu berada.

Profesor Ramalkan Kekacauan Amerika: Ini Baru Awal

Profesor Ramalkan Kekacauan Amerika: Ini Baru Awal

Jakarta, CNBC Indonesia– Lima belas tahun lalu, di tengah masa jabatan pertama Presiden Barack Obama, seorang profesor Universitas Connecticut, Peter Turchin, mengeluarkan peringatan yang kini terasa sangat relevan. Menurutnya “Amerika Serikat sedang menuju dekade ketidakstabilan politik”.

Hal ini sepertinya bukan bualan belaka. Kini, di masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump, ramalan itu tampaknya jadi kenyataan, di mana ada  polarisasi yang kian dalam dan kepercayaan publik anjlok.

Bagaimana ceritanya?

Ini dimulai dari jurnal Nature tahun 2010. Turchin menggunakan pendekatan kuantitatif untuk meramalkan lonjakan kerusuhan di sekitar tahun 2020-an.

Hal ini didorong oleh kesenjangan ekonomi, “kelebihan elit”, dan utang negara yang menumpuk. Analisis itu menggunakan teori Struktural-Demografi (SDT), yang memetakan hubungan antara ketimpangan sosial, perebutan kekuasaan elite, dan kapasitas negara dalam menjaga stabilitas.
“Model ini bukan ramalan, melainkan analisis siklus historis yang berulang secara teratur,” kata Turchin dalam wawancara dengan Newsweek, dikutip Selasa (10/6/2025).
Turchin mencatat bahwa kekerasan politik cenderung muncul setiap 50 tahun, yakni tahun 1870, 1920, 1970, dan 2020. Alasannya, karena “generasi baru melupakan pelajaran masa lalu”.

Elit Bertambah, Peluang Menyempit
Salah satu fokus Turchin adalah “kelebihan produksi elit”. Ini ditujukkan ke mereka terutama yang terdidik, ambisius, tapi tidak mendapat tempat di lingkaran kekuasaan.
Ia menyoroti dampak kecerdasan buatan yang mulai menggantikan pekerjaan profesional. Pemangkasan besar-besaran di lembaga pemerintah juga diperlihatkan seperti pemecatan staf-staf di lembaga AS yang memberikan bantuan luar negeri sipil dan bantuan pembangunan, USAID.
Fenomena ini juga diamini oleh sosiolog Jukka Savolainen dari Wayne State University. Ia menyebut AS tengah menciptakan “kelas pengetahuan” yang frustrasi dan berpotensi radikal.

“Mereka terlatih berpikir kritis, tetapi tidak mendapat tempat di sistem. Mereka mulai menantangnya,” tulis Savolainen di Wall Street Journal (WSJ).

Amerika dalam ‘Situasi Revolusioner’
Turchin menyebut AS kini berada dalam “situasi revolusioner”. kondisi AS, tegasnya, rapuh dan tidak bisa lagi ditahan oleh lembaga formal.

Dalam buletin Cliodynamica, ia menulis bahwa sejarah “melaju cepat” setelah 2020, ditandai oleh pandemi, protes George Floyd, hingga kerusuhan Capitol. Meski banyak yang berharap situasi membaik setelah kekalahan Trump pada 2020, Turchin tidak sependapat.
“Penyebab struktural kekacauan masih ada: pompa kekayaan, kemiskinan massa, dan konflik antarelite,” ujarnya.

“Amerika akan memilih antara revolusi besar atau perbaikan struktural oleh elite. Sejauh ini, arah perbaikannya belum terlihat,” tegasnya.

ramal

Quote:
Quote:
Quote:

polarisasi lagi emoticon-Matabelo

iPhone Penumpang Hilang di Kabin Garuda, Terlacak di Hotel Kru lalu Dibuang

iPhone Penumpang Hilang di Kabin Garuda, Terlacak di Hotel Kru lalu Dibuang

Tim detikTravel – detikBali

Senin, 09 Jun 2025 20:30 WIB

Quote:

Denpasar – Seorang penumpang mengaku kehilangan handphone (HP) di kabin penerbangan Garuda Indonesia GA 716 rute Jakarta-Melbourne pada 6 Juni 2025.

HP tersebut sempat dicari-cari oleh kru kabin di kursi pesawat, namun tidak ditemukan.

Setelah kejadian, penumpang melacak HP miliknya melalui fitur ‘Find My iPhone’. Berdasarkan hasil pelacakan, HP itu sempat terdeteksi berada di sebuah hotel di Melbourne yang hanya dihuni kru Garuda. Setelah itu, HP diduga dibuang ke sungai.

Menanggapi viralnya laporan ini, pihak Garuda Indonesia menyatakan penyesalan atas insiden tersebut dan meminta maaf kepada penumpang yang bersangkutan.

“Garuda Indonesia saat ini melakukan investigasi secara menyeluruh bersama pemangku kepentingan terkait untuk mendukung proses pelaporan tersebut. Hal ini termasuk dengan melakukan identifikasi kronologis kejadian terhadap awak kabin yang bertugas. Demi kelancaran proses investigasi, seluruh awak kabin yang bertugas telah dibebastugaskan untuk sementara waktu dari tugas penerbangan,” ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi, dilansir dari detikTravel, Senin (9/6/2025).

Ade menjelaskan bahwa seluruh awak pesawat saat itu telah menjalankan prosedur standar operasional dan keamanan penerbangan ketika menerima laporan kehilangan.

Langkah yang diambil termasuk merespons laporan secara cepat dan berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat, dilanjutkan dengan proses pencarian bersama petugas terkait di bandara tersebut.

“Selain itu, sebagai bentuk komitmen kami terhadap kenyamanan penumpang, perwakilan Garuda Indonesia di Melbourne turut mendampingi penumpang yang bersangkutan dalam menangani kejadian ini, termasuk saat melakukan pelaporan resmi kepada pihak kepolisian setempat. Saat ini kami terus berkomunikasi dengan penumpang tersebut dan berkomitmen untuk tetap mendampingi beliau dalam menindaklanjuti kejadian ini, dengan tujuan untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang kami,” imbuhnya.

Garuda Indonesia menegaskan komitmennya dalam menjaga kepercayaan penumpang dengan tetap mematuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan internasional.

Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!

sumber

Bos Toko Ban yang Terbakar di Pondok Gede Sempat Dimintai Rp 8 Juta oleh Oknum Warga

Bos Toko Ban yang Terbakar di Pondok Gede Sempat Dimintai Rp 8 Juta oleh Oknum Warga

Kompas.com, 9 Juni 2025, 17:21 WIB

Achmad Nasrudin Yahya, Abdul Haris Maulana
Tim Redaksi

Quote:

BEKASI, KOMPAS.com– Oscar Fernando, pemilik Toko Gudang Ban yang terbakar di Pondok Gede, Kota Bekasi, mengaku sempat dimintai uang oleh oknum warga sebesar Rp 8 juta.

“Iya dimintain uang Rp 8 juta,” kata Oscar kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).

Oscar menjelaskan, dugaan pemerasan berawal ketika dirinya dihubungi oknum warga pada Sabtu (7/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, oknum warga tersebut meminta uang Rp 8 juta dengan alasan untuk keperluan operasional petugas pemadam kebakaran (damkar) yang tengah berjibaku melaksanakan proses pendinginan lokasi.

Selanjutnya, oknum warga tersebut meminta Oscar untuk segera menemuinya di lokasi kebakaran.

Sesampainya di lokasi, Oscar langsung menemui oknum warga yang kala itu mengenakan kemeja biru pendek.

Namun, ia tak langsung memberikan begitu saja uang yang diminta kepada oknum tersebut.

Ia meminta izin terlebih dahulu kepada petugas damkar untuk mencari dompetnya yang tertinggal di lantai tiga.

Saat itu juga Oscar mengonfirmasi mengenai permintaan uang sebagaimana yang diminta oknum warga tersebut.

Mendengar penjelasan Oscar, petugas damkar mengatakan bahwa mereka tidak pernah meminta uang dalam penanganan kebakaran toko milik Oscar.

“Petugas justru malah kaget, ‘kita enggak pernah meminta duit’,” ungkap Oscar.

Setelah mendengar jawaban tersebut, Oscar bilang, oknum warga tersebut kemudian berdalih bahwa dirinya merupakan penengah antar damkar dan dirinya.

“Jadi dalih oknum bahwa damkar butuh operasional, butuh makan,” tutur Oscar.

Oscar menyayangkan sikap oknum warga yang tak melihat dirinya tengah tertimpa bencana dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

“Bayangin lagi rugi Rp 8 miliar, masih dimintain uang,” imbuh dia.

Terpisah, seorang petugas damkar menegaskan bahwa oknum warga tersebut bukan bagian dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi.

Ia juga memastikan bahwa petugas tidak pernah meminta uang atau imbalan dalam penanganan kasus kebakaran.

“Boro-boro minta duit, dikasih makan saja sudah bersyukur banget,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda gudang dan toko ban di Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Kamis (5/6/2035) sekitar pukul 23.35 WIB. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.

sumber


Trauma Serangan 1 Juni, Rusia Pindahkan Tu-160 ke Lokasi Terpencil di Dekat Amerika

Quote:

Setelah serangan 1 Juni 2025 yang dilakukan Ukraina merusak pesawat bomber seperti Tu-95MS dan Tu-22M3, Rusia bergerak cepat dengan memindahkan salah satu pesawat pembom mereka yang paling canggih menjauh dari garis depan Gan.

Berdasarkan foto satelit yang dirilis AviVector pada 7 Juni 2025 lalu di X, memperlihatkan dua pesawat bomber Tu-160 parkir di pangakalan udara Anadyr yang juga dikenal sebagai Bandara Ugolny, yang terletak 6.750 km dari Ukraina tetapi hanya sekitar 660 km dari Amerika Serikat.

Jelas Rusia berusaha menyembunyikan pesawat pembomnya yang sangat berharga dengan cara ini dari kemungkinan serangan drone Ukraina. Ini bisa menjadi tempat yang sangat bagus untuk menyembunyikan pesawat tersebut, karena pangkalan udara Anadyr memiliki akses jalan yang sulit. Untuk kebutuhan logistik di Anadyr biasanya dikirim memakai pesawat atau pengiriman melalui laut.

Quote:

Karena lokasinya yang jauh, tidak mungkin Rusia memakai pangkalan ini untuk menyerang Ukraina, banyak analis percaya bahwa; pemindahan Tu-160 ke wilayah terpencil tersebut untuk menghindari serangan drone Ukraina.

Menurut informasi dari Defense Express, Rusia mulai sering menggunakan pesawat Tu-160 untuk menyerang Ukrain. Mulai tahun 2023 hingga awal Mei tahun ini, hanya dua kasus yang diketahui ketika pembom strategis Tu-160 Rusia terlibat dalam melakukan serangan teroris di Ukraina.

Pada saat yang sama, sejak akhir Mei tahun ini, Rusia telah menerbangkan Tu-160 mereka ke udara dua kali untuk melakukan serangan terhadap Ukraina, khususnya pada tanggal 25 Mei dan 6 Juni tahun ini. Pada serangan 6 Juni 2025, Rusia menluncurkan 36 rudal jelajah Kh-101 memakai Tu-95 dan Tu-160.

Ini jarang terjadi, menurut Angkatan Udara Ukraina, biasanya Rusia memakai Tu-95 untuk meluncurkan Kh-101. Penggunaan Tu-160 menunjukkan bahwa, Rusia mulai kekurangan pesawat Tu-95 yang biasanya dipakai dalam operasi tersebut.

Quote:

Meski usianya sudah sepuh, Tu-95 lebih disukai untuk meluncurkan rudal jelajah karena rangka pesawat dan usia mesin yang panjang. Hal tersebut dipengaruhi oleh konstruksi pesawat yang sederhana, beban terbang yang kecil serta pemakaian mesin turboprop.

Pesawat juga cocok dipakai untuk misi penerbangan jarak jauh dengan kecepatan jelajah 750 km/jam pada ketinggian 8 sampai 10 km. Ini menyebabkan tingkat keausan yang rendah pada mesin dan rangka pesawat.

Sementara Tu-160 memang lebih cepat dan bertenaga dari Tu-95, namun pesawat bomber berwarna putih ini memiliki tingkat keausan mesin dan rangka yang tinggi. Tu-160 bisa terbang di kecepatan supersonik yang menyebabkan beban struktural berat pada rangka dan mesin.

Selain itu, Tu-160 memakai desain sayap variabel menyapu yang memerlukan mekanisme tambahan. Hal ini menjadikan perawatan Tu-160 jauh lebih rumit dibandingkan Tu-95 yang lebih tua.

Quote:

Dari 18 Tu-160 yang masih diterbangkan, 5 diantaranya sedang menjalani perbaikan, sementara itu dua unit Tu-160 produksi baru masih dalam proses perakitan di pabrik Kazan. Dengan begitu, total hanya ada 13 unit Tu-160 yang saat ini aktif bertugas.

Sejauh ini masih belum diketahui apakah kelak seluruh Tu-160 akan dipindahkan menuju Anadyr atau tidak ? Namun, dengan ancaman drone Ukraina yang berhasil menembus masuk ke dalam wilayah Rusia, memindahkannya lebih jauh untuk sementara akan menjadi pilihan yang masuk akal.

Referensi Tulisan: Defense Express
Sumber Foto: sudah tertera

Daungroup Media: Timnas Indonesia Hadapi Jepang, Cek Jadwal Lengkapnya!

Daungroup Media: Timnas Indonesia Hadapi Jepang, Cek Jadwal Lengkapnya!

Daungroup Media: Jadwal Timnas Indonesia vs Jepang, 10 Juni 2025

Buat yang ngikutin perjuangan [url=/]Timnas Indonesia[/url] di Kualifikasi Piala Dunia 2026, match lawan Jepang jadi perhatian meskipun kita udah lolos ke fase berikutnya. Tetap seru buat disimak!
Tanggal & Waktu Kick-off:
Selasa, 10 Juni 2025 – Pukul 17.35 WIB
Live di RCTI & Streaming RCTI+

Quote:

Di sana kamu bisa baca:
Prediksi formasi dan susunan pemain
Review performa Jepang & Indonesia sejauh ini
Rekor head-to-head
Info pelatih dan strategi
Arah taktik pasca kemenangan atas China

Jangan lupa baca juga berita dari daungroup medialainnya, update terus tiap hari!

Yuk diskusi bareng di thread ini,
Siapa jagoanmu?
Berapa prediksi skornya?
Pemain kunci yang wajib diawasi siapa?

Su-35 Rusia Rontok Lagi, Pesawat Jatuh di Wilayah Kursk

Quote:

Setelah beberapa bulan lalu Ukraina kehilangan dua F-16, kini giliran Rusia kehilangan satu Su-35 yang jatuh di wilayah Kursk. Dalam postingan di media sosial, Ukraina mengatakan telah menembak jatuh Su-35 pada Sabtu (07/06/2025). Tapi, tidak disebutkan senjata yang dipakai menembak pesawat tersebut.

TS belum bisa memverifikasi klaim Ukraina tersebut Gan, tapi saluran Telegram Fighterbomber yang berafiliasi dengan Angkatan Udara Rusia juga telah mengkonfirmasi jatuhnya Su-35 di Kursk. Saluran tersebut mengatakan, pilot berhasil menyelamatkan diri, kemudian dievakuasi memakai helikopter.

Ukraina telah memposting video yang direkam melalui drone yang menunjukkan Su-35 jatuh di area terbuka dan mengepulkan asap. Video serupa juga direkam awak helikopter yang hendak mengevakuasi pilot Su-35 tersebut.

Quote:

Sumber tidak resmi di media sosial mengatakan bahwa, pesawat tempur Rusia tersebut berusaha mendekati perbatasan Ukraina untuk mencegat pesawat tempur Ukraina yang melakukan serangan presisi di wilayah Rusia. Tapi, Su-35 terjebak dalam penyergapan udara yang telah direncanakan sebelumnya dan ditembak jatuh, sehingga gagal menyelesaikan misinya.

Tidak ada informasi yang pasti terkait pesawat Ukraina mana yang hendak dicegat Su-35 Rusia. Namun, sekitar waktu yang sama, muncul laporan bahwa Ukraina telah melakukan serangan presisi terhadap gudang senjata Rusia di Kherson, yang menampung drone.

Serangan itu dilakukan dengan menggunakan pesawat tempur MiG-29 yang dilengkapi dengan dua bom Hammer buatan Prancis. Mungkin pesawat ini yang hendak disergap Su-35 Rusia.

Quote:

Menurut informasi media militer Ukraina, yakni Defense Express, informasi yang beredar di negara tersebut menyebutkan; jika Su-35 ditembak jatuh oleh F-16. Pasalnya beberapa waktu lalu, foto pesawat F-16 yang terbang di atas langit Ukraina telah beredar di media sosial, memperlihatkan pesawat menggotong satu rudal AIM-120C AMRAAM yang punya jangkauan sekitar 160 km.

Selain F-16, informasi yang beredar di Ukraina juga menyebutkan penggunaan sistem pertahanan udara Patriot yang dibawa menuju Sumy Oblast, dan berbatasan dengan Kursk. Memindahkan Patriot ke garis depan adalah hal yang lumrah dilakukan Ukraina. Pada pertengahan 2024 lalu, sistem Pariot dibawa mendekati Mariupol, dan nyaris menembak jatuh Su-34. Pesawat itu masih selamat dari sergapan sistem pertahanan udara tersebut.

Quote:

Di sisi lain, sampai saat ini masih belum jelas penyebab jatuhnya Su-35. Apakah ditembak jatuh Ukraina, ditembak teman sendiri atau jatuh karena masalah teknis ? Berdasarkan bukti visual yang dikumpulkan intelijen sumber terbuka Oryx, sudah ada 7 Su-35 yang rontok selama 3 tahun perang. Total ada 8, dengan jatuhnya satu unit di Kursk.

Sementara pihak Kementerian Pertahanan Rusia masih bungkam terkait jatuhnya Su-35, dalam 3 tahun perang, baik Ukraina dan Rusia memang tidak pernah mengungkap penyebab jatuhnya pesawat mereka. Tapi, meski begitu, Ukraina lebih sering mengkonfirmasi jaruhnya jet tempur mereka. Sementara Rusia jarang memberi konfirmasi terkait jatuhnya jet tempur mereka di medan perang.

Referensi Tulisan: Defense Express
Sumber Foto: sudah tertera

Iran Curi Kesempatan dalam Kerusuhan Los Angeles, Lakukan Ini

Iran Curi Kesempatan dalam Kerusuhan Los Angeles, Lakukan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Momentum kerusuhan yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), dimanfaatkan oleh Iran. Hal ini terjadi saat hubungan Negeri Para Mullah itu dan Washington tetap memanas pasca perundingan nuklir yang masih menemui jalan buntu.

Dikutip Newsweek, Selasa (10/6/2025), Tehran melihat kejadian ini sebagai kesempatan untuk mengolok-olok AS dalam beberapa lini medianya, termasuk media sosial. Iran telah menyerang dan menggambarkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagai pemerintahan yang rapuh, otoriter, dan tak bisa berkompromi. 

Media Tehran Times misalnya, menuliskan judul yang ditebalkan di halaman depannya yang berbunyi “Make America Quashed Again” atau yang berarti “Jadikan Amerika Gagal Lagi”, sebuah slogan yang mengejek semboyan Trump “Make America Great Again”. 

Di media sosial, sebuah akun yang terafiliasi militer Iran menggemakan ejekan ini dengan mengunggah gambar demonstran dalam kerusuhan membawa bendera Meksiko. Gambar itu diunggah dengan caption yang bertuliskan “Make Mexico Great Again!”.

“Biasanya, AS membuat kerusuhan di negara lain. Namun kali ini Meksiko telah menyebabkan kerusuhan di tanah AS. Kita hidup di masa yang luar biasa ini,” tulis akun lainnya.

Sebelumnya diketahui, demonstrasi dimulai setelah tindakan penegakan hukum imigrasi federal menargetkan individu yang merupakan imigran ilegal, yang kebanyakan berasal dari Amerika Latin, di Los Angeles. Para pengunjuk rasa membanjiri jalan, bentrok dengan polisi, dan insiden penjarahan serta kerusakan properti dilaporkan. 

Sebagai tanggapan, Presiden Trump memerintahkan sedikitnya 2.000 pasukan Garda Nasional untuk membantu penegakan hukum setempat dan mengeluarkan serangkaian posting larut malam di Truth Social.

“Terlihat sangat buruk di L.A. BAWA PASUKAN!!! TANGKAP ORANG-ORANG YANG MENGGUNAKAN MASKER, SEKARANG!,” tulis Trump.

Sementara itu, pesan Iran bertepatan dengan kegagalan negosiasi nuklir. Teheran menolak usulan terbaru Washington, yang menuntutnya menghentikan pengayaan dan mengirim uranium ke luar negeri, sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima.”

Seiring berlanjutnya protes, Iran kemungkinan akan memperkuat pesannya tentang ketidakstabilan Amerika, yang berusaha melemahkan pengaruh AS secara internasional sementara ketegangan domestik di AS tetap tinggi. 

curi

Quote:
Quote:
Quote:

perang melawan siapa ini emoticon-Matabelo