Lampu di Ujung Jalan

Lampu di Ujung Jalan

Di sebuah kota kecil bernama Sembara, ada sebuah jalan yang tidak pernah dilalui siapa pun saat malam tiba. Jalan itu bernama Jalan Seruni. Bukan karena berbahaya, bukan pula karena rusak. Tapi karena satu hal: **lampu jalan di ujungnya tak pernah padam**—bahkan saat listrik seluruh kota mati.

Lampu itu berdiri tegak di samping bangku tua dan pohon mahoni besar. Seperti biasa, lampu menyala kekuningan, redup namun cukup terang untuk menerangi sekitar. Beberapa orang bilang itu lampu biasa. Tapi warga lama tahu: **itu bukan lampu biasa.**

Kisah ini bermula dari seorang pemuda bernama Danu. Ia baru saja pindah ke Sembara bersama ibunya setelah ayahnya meninggal dunia. Mereka menyewa rumah kecil di dekat Jalan Seruni. Danu tidak tahu apa-apa tentang lampu misterius itu. Baginya, semua hanya cerita kosong warga kampung.

Satu malam, saat listrik padam karena badai, Danu keluar untuk menelpon temannya. Sinyal di rumahnya buruk. Ia berjalan tanpa sadar menuju Jalan Seruni—dan melihat cahaya kecil dari kejauhan. Lampu itu bersinar tenang, berbeda dari lampu lain. Saat mendekat, Danu merasa udara di sekitarnya berubah. Sejuk, namun seperti ditarik perlahan ke dalam kenangan.

Ketika ia duduk di bangku di bawah lampu itu, tiba-tiba suara berbisik terdengar. Bukan menyeramkan, melainkan lembut, penuh kasih. Suara itu berkata,

> “Kau punya luka yang belum kau terima…”

Danu terdiam. Lalu cahaya lampu menghangat dan sebuah bayangan perlahan muncul di hadapannya. Sosok ayahnya—tersenyum, duduk di sampingnya, seolah hidup kembali.

“Ayah?” Danu berbisik.

Bayangan itu tidak menjawab, hanya memandangnya dengan mata teduh. Dan seketika, segala rasa marah, sedih, dan kehilangan yang ia pendam selama ini pecah. Ia menangis, menumpahkan semua yang selama ini ia sembunyikan.

Tak lama kemudian, cahaya itu meredup. Sosok ayahnya menghilang. Dan lampu kembali bersinar biasa.

Keesokan harinya, Danu menceritakan semuanya kepada ibunya. Tapi sang ibu hanya diam, lalu tersenyum. “Aku juga pernah melihat ayahmu di sana,” katanya pelan.

Hari-hari berlalu. Danu mulai sering melihat orang-orang datang ke lampu itu diam-diam. Ada yang hanya duduk sambil menggenggam foto, ada yang menangis, ada pula yang tersenyum dan bicara pelan, seolah berdialog dengan seseorang yang tak terlihat.

Lalu Danu mengerti. Lampu itu bukan sekadar lampu. Ia adalah **penjaga kenangan**, tempat jiwa-jiwa yang belum selesai bisa berpamitan, dan hati-hati yang terluka bisa belajar menerima.

Namun, lampu itu tidak bisa ditemukan oleh sembarang orang. Ia hanya menyala bagi mereka yang benar-benar memerlukan pertemuan terakhir—dan berani menghadapinya.

Tahun-tahun kemudian, Danu tumbuh dewasa dan menjadi guru di kota itu. Ia sering menulis tentang kenangan, tentang kehilangan, dan tentang menerima. Tapi satu hal yang tidak pernah ia ceritakan di depan umum adalah malam ketika ia bertemu dengan cahaya terakhir dari ayahnya.

Sampai akhirnya, saat ia sudah tua, Danu berjalan pelan menuju Jalan Seruni, tubuhnya renta, namun hatinya tenang. Lampu itu masih menyala, menanti satu perpisahan terakhir.

Dan malam itu, seorang anak kecil lewat dan melihat kakek tua duduk sendiri di bawah cahaya lampu.

Tapi keesokan paginya, hanya bangku kosong yang tersisa. Lampu masih menyala.

Seperti biasa.

Satu per Satu Tumbang, F-16 Ketiga Milik Ukraina Terkonfirmasi Rontok

Quote:

Ukraina harus kembali menelan pil pahit Gan, pasalnya pada Jumat dini hari, satu F-16 terkonfirmasi rontok alias jatuh. Dalam insiden tersebut, pilot berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar. Informasi mengani rontoknya F-16 disampaikan oleh Angkatan Udara Ukraina pada Jumat pagi.

Dalam keterangan di Telegram, Angkatan Udara Ukraina mengatakan; sebelum jatuh F-16 telah menghancurkan tiga target udara. Dan sedang mencoba menembak target keempat menggunakan kanon pesawat. Namun, situasi darurat muncul di dalam pesawat. Pilot kemudian membawa pesawat menjauh dari pemukiman penduduk dan berhasil melontarkan diri. Insiden ini terjadi pukul 03.30 pagi pada hari Jumat (16/05/2025).

Pilot kemudian dievakuasi oleh tim SAR, kondisinya sehat dan tidak alami cedera serius. Belum jelas target udara apa yang ditembak F-16 ? Drone atau rudal jelajah ? Situasi darurat yang dimaksud juga tidak dijelaskan secara rinci.

Quote:

Ini adalah kehilangan F-16 yang ketiga bagi Ukraina, tapi kali ini pilotnya selamat. Sementara dua F-16 yang jatuh sebelumnya, kedua pilot meninggal dunia. Sebenarnya pada bulan April 2025, pilot F-16 Ukraina bernama Pavlo Ivanov dan berusia 26 tahun dilaporkan meninggal saat pesawatnya jatuh. Tidak ada rincian lengkap yang diberikan Ukraina waktu itu.

Sementara sebuah laporan di media sosial yang sampai sekarang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya mengatakan bahwa, F-16 tersebut ditembak sistem pertahanan udara S-400 di wilayah Sumy Oblast saat hendak mengirim paket bom ke wilayah Kursk.

Ukrainaa kehilangan F-16 pertamanya pada Agustus 2024, tak lama setelah peeawat tersebut resmi bertugas. Pada bulan Agustus 2024, pilot F-16 Oleksiy Mes tewas dalam serangan udara terbesar Rusia selama perang. Sebelum F-16 miliknya jatuh, Mes yang punya tanda panggilan “Moonfish,” menembak jatuh tiga rudal jelajah Rusia dan satu pesawat nirawak serang satu arah. Diduga F-16 jatuh terkena rudal jelajah Rusia.

Menurut informasi yang diterima oleh The War Zone, secara keseluruhan, Ukraina akan mendapat donasi sekitar 85 unit F-16 operasional. Jumlah tersebut termasuk 24 dari Belanda, 19 dari Denmark, dan 12 dari Norwegia (dengan negara yang sama menyediakan 10 lagi yang akan digunakan untuk suku cadang), sementara Belgia mengatakan akan memasok 30 unit.

Dalam jumlah tersebut, perlu dicatat bahwa setidaknya beberapa jet tidak dikirim ke Ukraina tetapi malah digunakan untuk melatih pilot Ukraina, terutama di Pusat Pelatihan F-16 Eropa di Rumania. Amerika beberapa minggu jalu juga ikut menyumbangkan 3 rangka pesawat yang tidak laik terbang, serta akan dipakai sebagai suku bahan kanibalan (stok suku cadang).

Quote:

F-16 di Ukraina kebanyakan dipakai untuk misi pertahanan udara, tugasnya menembak jatuh drone dan rudal jelajah yang mendekati wilayah ibu kota atau tempat strategis lainnya. Akan tetapi, misi tersebut tidak mudah bagi para pilotnya.

Pasalnya pilot menembakkan senjata berupa kanon ke sasaran yang kecil seperti drone dan sasaran yang bergerak lambat seperti rudal jelajah. Untuk mengani sasaran, pilot harus membawa F-16 terbang mendekati sasaran. Ini merupakan risiko nyata, apalagi jika dilakukan di malam hari atau saat langit masih gelap.

Sampai saat ini juga tidak jelas jumlah F-16 yang telah diterima Ukraina, perkiraan jumlahnya tak sampai 20 unit. Dengan 3 F-16 telah rontok, pilot Ukraina harus berhati-hati dalam menerbangkan F-16, sehingga tidak sampai alami kerugian lagi.

Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera

Bikin Hidup makin Bermasalah! Ojol Bakar Mobil Warga di Blitar gegara Diserempet

Bikin Hidup makin Bermasalah! Ojol Bakar Mobil Warga di Blitar gegara Diserempet

Bikin Hidup makin Bermasalah! Oknum Diduga Driver Ojek Online Bakar Mobil Warga gara-gara Diserempet

Kecelakaan di jalan raya sering kali menimbulkan rasa kesal dan kemarahan. Di jalan, berbagai insiden yang tidak menyenangkan dapat terjadi, mulai dari serempetan hingga tabrakan. Ditambah lagi, kehadiran para pengamen yang terkadang terlalu memaksa juga dapat menambah ketidaknyamanan saat berkendara.

Namun, hal tersebut tidak seharusnya menjadi alasan bagi seseorang untuk menyimpan dendam dan melampiaskannya melalui tindakan yang melanggar hukum. Setiap tindakan yang diambil dalam keadaan marah dapat berakibat fatal dan membawa konsekuensi yang serius. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan di jalan.

Lebih baik kita jadi pengendara atau pejalan kaki yang merasa dizalimi akar bersabar atau setidaknya bisa mawas diri, mungkin ada sebab kenapa sesuatu yang tidak mengenakkan malah mengenai diri kita, ada kesalahan yang kita lakukan yang bahkan kita tidak tahu, terlalu berdekatan dengan pengendara lain atau bertingkah ugal-ugalan di jalan raya.

Quote:

Spoiler for :

Itulah gambarannya tentang sikap yang kurang baik apabila kita sedang berada di jalan raya ya gansist, sesuatu yang seharusnya jangan sampai kita tiru. Ini bukan melampiaskan kekesalannya, tapi malah lebih pada menambahkan masalah yang dirinya sendiri bahkan mungkin penuh masalah. Sudah dapat uang dari kerjaan ngojek onlinenya sedikit, eh malah masuk penjara.emoticon-Big Grin

Melakukan tindakan yang melanggar hukum hanya akan merugikan diri sendiri dan tidak menyelesaikan masalah yang ada. Sebaliknya, lebih baik mencari cara yang konstruktif untuk mengatasi kemarahan dan frustrasi, sehingga dapat menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang.

Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

BlitarKawentar

Tribunnews


Tua Tapi Perkasa, S-200 Gammon Warisan Soviet Kembali Bertugas Menjaga Langit Ukraina

Quote:

Sebagai negara yang pernah jadi bagian dari Uni Soviet, Ukraina mewarisi banyak senjata dari negara komunis terbesar tersebut. Salah satunya adalah sistem pertahanan udara S-200 yang oleh NATO diberi nama panggilan kesayangan SA-5 Gammon.

Pada 13 Mei kemarin, pihak Dinas Intelijen Ukraina (GUR) merilis video berdurasi 1 menit 20 detik yang memperlihatkan persiapan peluncuran rudal dari sistem S-200. Dari video yang diunggah, sistem pertahanan udara itu ditempatkan di kawasan pantai dekat Laut Hitam. Pihak GUR tidak memberi rincian kapan video diambil dan dimana lokasinya ?

Namun, dari video singkat itu menunjukkan jika S-200 warisan Soviet masih bisa beroperasional dengan baik, meski usianya sudah uzur. S-200 Ukraina ini sebenarnya cukup misterius keberadannya. Bahkan sejak awal invasi Rusia, nama S-200 tak pernah disebut. Foto dan video yang terkait sistem ini juga jarang diunggah ke media sosial.

Untuk pertahanan udara, Ukraina lebih sering mengandalkan S-300 milik sendiri serta Patriot donasi negara NATO. Video yang diunggah 13 Mei kemarin, merupakan video pertama dari S-200 Ukraina. Dan fakta menariknya Gan, Gamon sendiri sudah pensiun sejak 2013. Tapi, karena ada gesekan dengan Rusia sistem itu diaktifkan kembali.

Quote:

Laporan penggunaan S-200 justru datang dari Rusia Gan, bukan dipakai menembak pesawat, tapi sistem tersebut digunakan menyerang target di darat. Laporan Rusia dari musim panas 2023 menunjukkan rudal tersebut digunakan untuk menyerang target darat di wilayah Bryansk sebanyak dua kali.

Rusia juga melaporkan serangan S-200 terhadap pangkalan udara Morozovsk di wilayah Rostov. Masih dari laporan Rusia di tahun 2023, S-200 digunakan menyerang jembatan Kerch yang menghububgkan Rusia dan Krimea. Pihak Rusia mengklaim menjatuhkan 3 rudal yang ditembakkan S-200 dan hendak menyerang jembatan tersebut.

Jika dipakai menyerang target udara, rudal seri 5V28 yang ditembakkan S-200 menggunakan sistem pemandu inersia dengan pembaruan yang disediakan oleh tautan radio sebelum beralih ke radar homing semiaktif untuk fase terminal. Untuk target darat, rudal harus dimodifikasi dengan menambahkan GPS untuk mengenai sasaran dengan lebih tepat.

Rudal seri 5V28 berukuran panjang sekitar 10 meter, dengan diameter 86 cm. Rudal-rudal tersebut pertama-tama dinyalakan dari peluncurnya menggunakan sekumpulan empat pendorong propellant padat yang dapat dibuang di sekeliling badan rudal, sebelum motor berbahan bakar cair satu tahap menyala

S-200 masuk dinas aktif militer Uni Soviet pada akhir 1960-an. Saat itu, misi utamanya adalah menjatuhkan pesawat pengebom dan pesawat pengintai AS yang terbang tinggi. Biasanya, setiap sistem S-200 ditempatkan dalam baterai statis yang terdiri dari enam peluncur rel tunggal, didukung oleh radar pengintaian jarak jauh, radar pencarian dan akuisisi target, radar pemandu rudal, dan beberapa elemen pendukung lainnya. Dalam video yang dirilis GUR, hanya rudal dan peluncurnya yang terlihat.

Quote:

Pengakuan penggunaan S-200 oleh Ukraina baru muncul pada April 2024, waktu itu pimpinan GUR Letnan Jenderal Kyrylo Budanov menyampaikan jika sistem tersebut menembak jatuh pesawat pembom Tu-22M3 milik Rusia. Pesawat ditembak pada jarak 308 km. Padahal Patriot yang dipakai Ukraina menembak jatuh pesawat Rusia pada jarak 160 km, yang merupakan batasannya.

Klaim Budanov ini sebenarnya bisa dibuktikan Gan. Kilas balik ke masa lalu di era Perang Dingin,tak lama setelah diaktifkan, Soviet memberikan paket peningkatan pada rudal 5V28 yang memungkinkannya menyambit pesawat dari jarak 300 km.

Seorang pejabat pertahanan Ukraina dalam pernyataan kepada The War Zone, mengatakan jika sebuah negara telah membantu Ukraina untuk modernisasi S-200. Menurut pejabat tersebut, rudal 5V28 memiliki sistem manuver yang baik, jadi jika dilengkapi dengan sistem panduan yang tepat, itu adalah senjata yang cukup modern. Kemungkinan rudal telah dipasangi sensor buatan Barat, suatu hal yang umum ditemukan pada senjata warisan Soviet yang sekarang dipakai Ukraina,

Dulu Budanov juga mengakui jika Ukraian telah menembak jatuh dua pesawat radar A-50 Mainstay di atas Laut Hitam pada awal Janauri 2024, tapi tidak disebut senjata apa yang dipakai. Beberapa pengamat militer menduga, S-200 adalah pelakunya.

Quote:

Pada masa Soviet, rudal 5V28 bisa dilengkapi dengan nuklir. Namun, rudal milik Ukraina adalah versi konvensional yang tidak memakai nuklir. Sejauh ini tidak diketahui secara pasti jumlah baterai S-200 Ukraina.

Menurut data terakhir, sampai tahun 2010, hanya ada baterai sistem pertahanan udara S-200 yang tersisa. Sementara 14 sisanya tidak aktif. Mungkin saat ini Ukraina telah mengaktifkan kembali S-200 lainnya, dan memindahkannya ke wilayah lain.

Dengan permintaan Ukraina yang tak terpuaskan akan sistem pertahanan udara, masuk akal untuk mengaktifkan kembali beberapa sistem S-200. S-200 memang tertinggal beberapa generasi dari sistem pertahanan udara berbasis darat modern yang ada saat ini, tetapi jangkauannya yang sangat jauh memastikan bahwa sistem ini memiliki kegunaan dalam skenario tertentu.

Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera

Ribuan Anjing Diselamatkan dari Penjual Ilegal di Filipina, Apa Kabar Indonesia?

Fakta Menyedihkan: Ribuan Anjing Diselamatkan dari Penjual Ilegal di Filipina, Apa Kabar Indonesia?

Ribuan Anjing Diselamatkan dari Penjual Ilegal di Filipina, Apa Kabar Indonesia?

Baru-baru ini Filipina diguncang oleh berita penyelamatan besar-besaran—lebih dari 1.000 ekor anjing berhasil diamankan dari jaringan perdagangan ilegal daging anjing.
Operasi gabungan polisi dan organisasi penyayang hewan ini jadi sorotan dunia. Tapi di saat banyak negara mulai bergerak, kita harus bertanya:
“Bagaimana dengan Indonesia?”

1. Praktik Serupa Masih Terjadi di Indonesia

Sayangnya, kasus serupa masih bisa ditemukan di beberapa wilayah Indonesia.
Beberapa pasar tradisional di Solo, Manado, dan Tomohon masih dikenal sebagai lokasi yang memperjualbelikan daging anjing secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.

Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mulai menganggap anjing sebagai bagian dari keluarga, bukan sumber pangan.

2. Dilema antara Budaya dan Kemanusiaan

Salah satu pembelaan yang sering muncul adalah soal “budaya” dan “tradisi kuliner daerah”.
Namun saat budaya melibatkan penderitaan dan penyiksaan makhluk hidup, bukankah sudah waktunya untuk direfleksi ulang?

Hewan-hewan ini disiksa, dikurung berdesakan, dan diperlakukan kejam sebelum akhirnya dibunuh.
Tidak ada yang manusiawi dari proses ini.



3. Aktivisme dan Hukum: Sudah Bergerak, Tapi Masih Lemah

Beberapa daerah seperti Karanganyar sudah melarang konsumsi daging anjing lewat Perbup.
Organisasi seperti Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Animal Friends Jogja (AFJ), dan komunitas rescue lokal aktif mengedukasi dan mendorong perubahan hukum.

Namun, belum ada undang-undang nasional yang secara eksplisit melarang konsumsi daging anjing.
Akibatnya? Penjual tetap beroperasi, hukum tak bergerak cepat.

4. Media Sosial: Senjata Dua Mata

Kampanye online jadi kekuatan besar dalam menyebarkan kesadaran.
Tapi sisi gelapnya, penjual daging anjing kini makin sembunyi.
Akses makin tertutup, pelacakan makin sulit, dan anjing-anjing jadi makin “rahasia” dikurung.

5. Harapan Masih Ada

Di tengah semua itu, harapan tetap hidup.
• Semakin banyak anak muda yang vokal di medsos
• Influencer mulai angkat suara soal kesejahteraan hewan
• Komunitas penyelamat makin tumbuh di kota-kota kecil
• Beberapa media mainstream mulai mengangkat isu ini secara netral dan berani

6. Peran Kita Gak Harus Besar, Tapi Konsisten

Kita bisa bantu mulai dari hal-hal kecil:
• Tolak dan laporkan praktik ilegal
• Jangan beli dari penjual yang tidak jelas legalitasnya
• Dukung adopsi, bukan beli
• Edukasi teman, keluarga, bahkan tetangga
• Donasi ke shelter atau komunitas lokal

Filipina baru saja menyelamatkan ribuan anjing dari jaringan perdagangan daging ilegal.
Tapi “penyelamatan” sejati gak harus spektakuler.
Kadang, penyelamatan paling besar adalah saat kita memutuskan untuk peduli—mulai dari rumah sendiri.

Kalau kamu punya pengalaman, pendapat, atau bahkan cerita tentang kasus serupa di daerah kamu, cerita yuk di komentar.
Karena makin banyak suara yang bersatu, makin besar kemungkinan terjadi perubahan nyata.

Brutal! Cawalkot Perempuan Meksiko Ditembak Mati saat Kampanye

Brutal! Cawalkot Perempuan Meksiko Ditembak Mati saat Kampanye

Brutal! Cawalkot Perempuan Meksiko Ditembak Mati saat Kampanye

Membahas politik selalu memiliki risiko tersendiri, terutama di Indonesia. Menjelang pemilu, suasana sering kali dipenuhi dengan ketegangan yang meningkat. Hal ini menciptakan atmosfer yang tidak nyaman bagi banyak orang yang terlibat dalam diskusi politik.
Namun, konflik dan ketegangan di dalam negeri tidak sebanding dengan pertikaian politik yang terjadi di luar negeri, karena di Indonesia hal tersebut dapat dikelola dengan baik.

Sampai saat ini, pembicaraan mengenai politik di Indonesia masih dapat menimbulkan keributan, meskipun tidak seintensif masa lalu yang menyebabkan banyak korban jiwa, terutama pada tragedi G30S PKI. Sebuah tragedi karena politik yang terjadi di masa lalu yang seharusnya tidak boleh bisa terulang kembali.

Meskipun demikian saat ini, ketegangan tetap dirasakan, bahkan tokoh-tokoh yang telah pensiun dari dunia politik masih sering dikaitkan dengan isu-isu politik yang berkembang di Indonesia. Tapi nanti juga ujung-ujungnya hanyalah sampai pada jeratan hukum, sang tokoh tersebut bersalah ataupun sang penuduh yang menuduh mantan tokoh politik tersebut melakukan penipuan selama menjabat.

Quote:

Spoiler for :

Kejadian kriminal yang berupa pembunuhan yang sering terjadi di Meksiko seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi negara lain, khususnya Indonesia, mengenai isu keamanan. Fenomena meningkatnya angka pembunuhan ini sering kali berkaitan dengan peredaran narkoba yang semakin meluas serta perlunya peningkatan kualitas aparat penegak hukum. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi suatu negara untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat mengganggu keamanan masyarakatnya.

Dengan memahami situasi yang terjadi di Meksiko, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Peningkatan kualitas penegakan hukum dan pengawasan terhadap peredaran narkoba menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi warganya. Selain itu, kerjasama internasional dalam menangani masalah ini juga sangat diperlukan agar Indonesia tidak hanya aman dari segi kriminalitas, tetapi juga dapat meningkatkan citra positif di mata dunia.

Dengan demikian, jika Indonesia berhasil mengatasi masalah keamanan ini, maka kepercayaan dari negara-negara lain akan meningkat. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata, di mana semakin banyak turis asing yang berkunjung. Keberhasilan dalam menciptakan keamanan yang baik akan menjadikan Indonesia sebagai destinasi yang menarik dan aman bagi wisatawan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara secara keseluruhan.

Sumber Tulisan dan Gambar:

https://www.google.com/url?sa=t&sour…lnoVX4aohAgBlk

https://www.google.com/url?sa=t&sour…diG84FJ0WlXcBE

https://www.google.com/url?sa=t&sour…wKgVsHqB8HcwIm



Dulu Dedengkot Teroris Kepala Dihargai 165 Miliar, Sekarang Salaman Trump! Kok Bisa?

Dulu Dedengkot Teroris Kepala Dihargai 165 Miliar, Sekarang Salaman Trump! Kok Bisa?

Dulu Dedengkot Teroris Kepala Dihargai Rp 165 Miliar Rupiah, Sekarang Salaman dengan Donald Trump! Lho Kok Bisa?

Dalam konteks politik, hubungan antara individu atau negara dapat berubah seiring waktu. Seseorang yang dulunya dianggap sebagai teman bisa menjadi lawan, dan sebaliknya, seorang lawan dapat bertransformasi menjadi teman. Dinamika ini sangat umum terjadi, terutama dalam ranah politik internasional, di mana kepentingan sering kali menjadi faktor penentu dalam hubungan antar negara. Perubahan ini mencerminkan realitas bahwa situasi politik dapat berubah dengan cepat, dan apa yang dianggap sebagai musuh pada satu waktu bisa menjadi sekutu di lain waktu.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika ada negara yang mengubah pandangannya terhadap seorang tokoh yang sebelumnya dianggap sebagai penjahat. Dalam dunia politik, terutama dalam konteks hubungan luar negeri, sering kali terdapat kebutuhan untuk beradaptasi dan menjalin kerja sama dengan individu atau negara yang sebelumnya dianggap berbahaya. Hal ini menunjukkan bahwa politik adalah arena yang kompleks, di mana persepsi dan hubungan dapat berubah seiring dengan perkembangan situasi.

Quote:

Spoiler for :

Dalam pertemuan 2 tokoh tersebut di Arab Saudi itu pun Donald Trump memuji Ahmed dengan sebutan bahwa Presiden Suriah itu adalah “pria muda yang menarik. Pria tangguh. Masa lalu yang kuat. Masa lalu yang sangat kuat. Pejuang.” Sebuah ungkapan yang bahkan tidak bakalan bisa didapatkan oleh orang-orang seperti, Osama bin Laden, Yahya Sinwar, Nasrallah bahkan mungkin untuk Saddam Hussein dan Muammar Khadafi.

Dengan demikian dari kisah ini termuat pelajaran, penting bagi negara untuk tetap fleksibel dan terbuka terhadap kemungkinan kolaborasi, meskipun dengan individu atau entitas yang dulunya dianggap sebagai ancaman. Pendekatan ini tidak hanya mencerminkan pragmatisme politik, tetapi juga menunjukkan bahwa dalam dunia yang saling terhubung ini, kerja sama dapat muncul dari tempat yang tidak terduga. Oleh karena itu, memahami dinamika ini adalah kunci untuk navigasi yang sukses dalam politik internasional.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Sindonews

RCTI+