Cari Kerja Susah kenapa?

Baru login lagi ini akun kaskus, setelah sekian lama nya, gw curhat oleh kali ya.
Jadi gw beberapa bulan ini ngangur dan bingung mau kemana, cari2 kerja lagi sekarang kepentok umur 38 taun.
1. Mau usaha kepentok modal kaga ada modal sama sekali.
2. Pinjem modal kaga ada yg bisa dijaminkan.
3. Mau Kerja di luar negeri buat cowok harus bayar
4. Ada pabrik langsung kartap harus ready dana juga

Para Kaskuser menghadapi kondisi seperti ini, yuk kita bercurah keluh kesah barangkali ada saudara2 kaskuser yg punya solusi.

Terimakasih

Seorang Newbie yang hanya ingin bercerita

Sudah lama tidak mampir dikaskus dan tidak pernah ikut diskusi disini, umur sudah semakin bertambah dan tau tau sudah tidak muda lagi. Dari masa tahun 2000 hingga kini rasanya sebuah kebersamaan yang tak singkat. Semakin bertambah usia semakin berani cara kita berfikir namun semakin hati hati cara bertindak dan berbicara. Ada sebuah kegalauan di umur yang sudah mulai meninggalkan muda ini tentang banyak pengalaman masa lalu dengan suka duka tangis dan tawa.

Hampir semua orang berpendapat waktu tak dapat diulang, saya termasuk orang yang juga sepakat dan setuju dengan falsafah itu. Tapi suatu pertanyaan besar adalah benarkah tidak ada interkoneksi waktu antara masa lalu, saat ini dan kemudian hari, jika tidak ada selesai tapi jika ada itu hal yang seperti apa dan bagaimana cara memahami interkoneksinya. Banyak sekali pertanyaan pertanyaan mengenai waktu baik secara spiritualitas maupun secara akademik fisika quantum, mampukah gelombang otak kita menjadi vortex dari interkoneksi waktu serta mampukah memory otak kita menampung informasi informasi yang dihasilkan dan mampukah hati kita menerima hasil itu jika memang itu dimungkinkan.

Ruang dan waktu adalah denyutan di alam semesta, begitu pula kehidupan adalah denyutan mulai denyutan jantung hingga denyutan otak. Wabil khusus denyutan otak ini para ahli menyebutnya impuls, ini adalah salah satu standar dari kehidupan. Denyutan impuls otak memancarkan gelombang yang boleh percaya atau tidak lebih variatif dari tumbukan proton atau neutron di sebuah materi namun jauh lebih lemah. Otak menghasilkan gelombang alpha, Beta, gamma, delta, tetha.(Yang diketahui saat ini) Mereka berdenyut secara acak secara bersama di frekwensi yang berbeda yang menurut ahli saat ini diyakini menyebabkan emosi dalam tubuh manusia. Namun apakah benar hanya itu gelombang yang dihasilkan otak?

Dalam ilmu sebuah pemahaman waktu dan ruang adalah seperti sebuah film yang saat kita melihatnya tampak seperti bergerak dan sangat menghibur, namun saat kita cermati dan ulik itu hanyalah satu kesatuan dari sekian puluh gambar atau sekian ribu gambar yang ditampilkan secara berurutan dalam satu periode kecepatan(s). Satu lagi elemen sampingan yaitu cahaya karena benda tidak akan bisa disebut benda tanpa adanya bentuk dan kita bisa menyebut bentuk karena adanya cahaya, tanpa cahaya hanya ada persepsi otak yang akan memicu gelombang yang akan memberikan kita persepsi untuk membayangkan benda yang kita raba, dengar atau rasakan. Seperti apakah ketiadaan cahaya dan seperti apakah cahaya yang sangat menyilaukan (jangan dibayangkan anda bisa menutupi mata anda dengan tangan atau lainnya)

LELAKI YANG MENANAM CAHAYA

LELAKI YANG MENANAM CAHAYA

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan dan perbukitan, tinggal seorang lelaki tua bernama Pak Mahir. Usianya lebih dari tujuh puluh tahun, rambutnya sudah seputih kapas, dan tubuhnya mulai membungkuk. Namun, setiap pagi, ia tetap berjalan menyusuri jalan setapak menuju ladang kecil di tepi hutan. Di tangannya selalu ada sebuah tas jinjing kain yang lusuh, berisi benda-benda yang oleh warga dianggap tak berarti: pecahan cermin, potongan kaca bening, dan piring logam tua.

Anak-anak sering bertanya pada orang tuanya, “Apa yang ditanam Pak Mahir?” Tapi tak ada yang benar-benar tahu. Beberapa bilang dia sudah tua dan pikun. Ada pula yang berbisik bahwa ia pernah kehilangan istri dan anak dalam kebakaran rumah bertahun lalu, dan sejak itu ia menjadi “agak lain.”

Namun, Pak Mahir tak peduli apa kata orang. Ia selalu datang ke ladangnya, menggali tanah, menanam benda-benda pantul itu, lalu menyiramnya seakan itu biji kehidupan.

Suatu hari, seorang bocah laki-laki bernama Lano memberanikan diri mengikuti Pak Mahir ke ladang. Lano dikenal sebagai bocah penasaran dan pemberani, tak seperti teman-temannya yang lebih memilih bermain gundu di pekarangan. Ia menyelinap, berjalan pelan, hingga akhirnya terlihat oleh Pak Mahir.

“Kau mengikuti aku?” tanya Pak Mahir sambil tersenyum.

Lano mengangguk malu-malu. “Aku cuma penasaran… Boleh aku lihat apa yang Bapak tanam?”

Pak Mahir mengangguk. “Tentu. Tapi kau harus sabar. Apa yang kutanam tidak tumbuh seperti pohon atau sayur. Ia tumbuh di waktu yang tepat.”

Mulai hari itu, Lano menjadi murid Pak Mahir. Setiap pagi, ia datang membantu lelaki tua itu. Ia ikut menggali, menanam pecahan cermin, menyusun kaca di tanah, bahkan memoles logam agar tetap berkilau. Lano tumbuh besar dalam kebersamaan itu, dan rasa penasarannya lambat laun berubah menjadi kekaguman.

Beberapa tahun kemudian, pada suatu pagi musim kemarau, desa mereka mengalami pemadaman listrik besar-besaran. Siang terasa begitu panas, dan malam gelap gulita. Anak-anak menangis karena takut, orang dewasa mengeluh karena tak bisa menyalakan kipas atau memasak.

Tapi dari ladang di tepi hutan, muncul cahaya.

Orang-orang mulai mendekat. Mereka melihat kilauan aneh dari kejauhan. Ketika mereka tiba, mereka terkejut. Ladang itu kini bersinar. Ribuan pantulan cahaya dari cermin dan kaca memantulkan sinar matahari yang menembus celah pohon. Piring logam yang tertata rapi memantulkan cahaya ke segala arah. Tempat itu berubah menjadi semacam taman cahaya alami — hangat, terang, dan indah.

“Ini… keajaiban,” kata seorang warga.

Lano, yang kini telah menjadi pemuda, berdiri di samping Pak Mahir. Ia menjelaskan bahwa semua itu telah disusun bertahun-tahun. Cahaya bukan ditanam dalam bentuk fisik, tapi lewat ketekunan, kesabaran, dan harapan.

Pak Mahir tersenyum pelan, menepuk bahu Lano. “Kau tahu, cahaya bisa tumbuh, asal kita tahu ke mana memantulkannya.”

Hari itu, ladang Pak Mahir menjadi tempat berkumpul seluruh desa. Anak-anak bermain di antara kilauan, orang dewasa membawa makanan, dan malamnya, cahaya pantulan bulan dari susunan cermin membuat tempat itu tetap bercahaya.

Beberapa bulan setelah itu, Pak Mahir wafat dalam tidurnya. Warga menggelar pemakaman sederhana, dan Lano mewarisi ladang itu. Tapi ia tidak mengganti apapun. Ia merawatnya seperti yang Pak Mahir lakukan.

Sejak itu, desa tersebut dikenal dengan nama **“Kampung Cahaya”**, dan setiap tahun, pada hari wafatnya Pak Mahir, seluruh warga berkumpul di ladang itu — bukan untuk bersedih, tapi untuk merayakan cahaya yang pernah ditanam oleh seorang lelaki tua yang dianggap gila.

Dan Lano selalu mengingat satu kalimat dari Pak Mahir yang tak pernah ia lupakan:

> *“Cahaya bukan untuk disimpan. Ia harus dibagikan, walau hanya setitik.”*

Main Game Itu-Itu Lagi? Ini 6 Alasan Psikologis di Baliknya

#AmdarGanteng

Main Game Itu-Itu Lagi? Ini 6 Alasan Psikologis di Baliknya
emoticon-terimakasihemoticon-terimakasih emoticon-terimakasih
Halo agan dan sista,
Ane mau nanya deh, pernah nggak sih ngerasa bosen sama game yang lagi dimainin sekarang, terus ngomong ke diri sendiri, “Ane pengen game baru nih…” Tapi pas udah muter-muter di Steam, Epic, atau Play Store, ujung-ujungnya malah beli *game yang mirip-mirip lagi*.

Yup, itu bukan lo doang kok. Banyak dari kita ngalamin hal yang sama. Kayak lingkaran setan, tapi versi digital.

Nah, di thread ini, ane mau bahas 6 alasan psikologis kenapa kita sering banget balik lagi ke game yang “itu-itu” aja, walaupun katanya pengen “sesuatu yang beda”.

1. Keakraban Itu Nyaman, Men!

Quote:

2. Tiap Main Ngerasa Tambah Jago

Quote:

3. Gaya Main = Cerminan Kepribadian

Quote:

4. Nggak Mau Buang Waktu Buat Belajar Lagi

Quote:

5. Algoritma Sosmed & Rekomendasi Bikin Kita Nyangkut

Quote:

6. Genre Game = Dunia Pelarian yang Nyaman

Quote:
Main Game Itu-Itu Lagi? Ini 6 Alasan Psikologis di Baliknya
Nah itu dia, gan-sist. 6 alasan kenapa kita doyan banget main game yang sama berulang-ulang. Kayaknya kita semua pernah ngalamin.

Ngaku deh, lo juga sering ngomong, “Gue pengen game yang beda…” tapi ending-nya beli game mirip kayak yang lama. Iya nggak?

Kalau lo, biasanya genre apa yang bikin lo “kecantol”? Ayo share di kolom komentar!
Siapa tahu nemu kawan seperjuangan genre.
Thanks and see you next thread GanSist.

Waduh, Budi Arie Diduga dapat Jatah 50% dari Situs Judi Online yang Tidak Diblokir

Waduh, Budi Arie Diduga dapat Jatah 50% dari Situs Judi Online yang Tidak Diblokir

Waduh, Budi Arie Setiadi Diduga dapat Jatah 50% dari Situs Judi Online yang Tidak Diblokir

Tokoh ini telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, terutama ketika ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Masa itu banyak netizen yang mengkritik dirinya, ada anggapan bahwa tokoh tersebut kurang layak untuk jadi Menkominfo.

Berbagai peristiwa yang terjadi pada masa itu pun turut berkontribusi dalam meningkatkan popularitasnya, terutama ketika seorang hacker berhasil membobol situs-situs pemerintah, yang menjadi sorotan publik. Kejadian tersebut tidak hanya menarik perhatian media, tetapi juga menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat mengenai keamanan siber di Indonesia.

Saat ini, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, kembali menarik perhatian publik setelah namanya disebut berulang kali oleh jaksa penuntut umum dalam persidangan yang berkaitan dengan dugaan pengamanan situs judi online. Persidangan ini berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Rabu yang lalu. Kasus ini menyoroti isu-isu penting terkait regulasi dan pengawasan terhadap aktivitas perjudian online di Indonesia, yang semakin marak belakangan ini.

Quote:

Waduh, Budi Arie Diduga dapat Jatah 50% dari Situs Judi Online yang Tidak Diblokir
Dugaan keterlibatan Budi Arie Setiadi dalam kasus ini menimbulkan berbagai spekulasi dan diskusi di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan peran dan tanggung jawabnya dalam konteks pengamanan situs judi online, serta dampaknya terhadap reputasi dan karier politiknya. Dengan demikian, perhatian publik terhadap kasus ini tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga pada implikasi yang lebih luas bagi kebijakan komunikasi dan informatika di Indonesia.

Teks ini hanya mengambil rujukan dari berita yang sudah ada, karena dalam kasus ini masih sebatas dugaan ya gansist. Namun, apapun yang terjadi, diharapkan pemerintah dapat menyelesaikan masalah perjudian online, mengingat dampak negatifnya sangat meresahkan masyarakat saat ini.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Fajar

Tempo

Di Saat Semua Orang Sibuk, Dia Tetap Duduk di Sampingku

Di Saat Semua Orang Sibuk, Dia Tetap Duduk di Sampingku

Di Saat Semua Orang Sibuk, Dia Tetap Duduk di Sampingku

Hidup kadang terasa ramai tapi sunyi.
Kamu bisa dikelilingi banyak orang, tapi tetap merasa kosong.
Semua orang sibuk dengan dunianya sendiri, dan kamu cuma bisa terdiam di tengah keramaian itu.

Gue pernah ada di titik itu. Titik di mana semua terasa berat, dan gak ada yang bisa diajak ngobrol tanpa merasa makin lelah.
Tapi dari semua itu, ada satu makhluk kecil yang diam-diam menyelamatkan gue.
Seekor anjing kecil berbulu cokelat yang selalu duduk di samping gue—tanpa nanya, tanpa menghakimi.

1. Dia Gak Pernah Bertanya, Tapi Selalu Hadir

Teman-teman sering nanya, “Kamu kenapa?”
Tapi kadang, jawaban itu pun gak mudah dijelaskan.
Gue cuma tahu gue lagi sedih. Lagi drop. Lagi gak kuat.

Dan di saat semua pertanyaan datang tanpa solusi,
anjing gue—namanya Pio—cuma duduk.
Gak tanya apa-apa. Gak maksa gue ceria. Dia cuma ada.
Tatapannya bilang, “Aku di sini. Gak ke mana-mana.”

2. Saat Gue Diam, Dia Gak Pergi

Ada hari-hari di mana gue gak pengen bangun dari kasur.
Hari di mana sinar matahari terasa terlalu terang, dan suara luar rumah terlalu bising.

Tapi Pio tetap setia.
Kadang naik ke kasur dan rebahan di kaki gue. Kadang duduk di karpet sambil sesekali mendesah kecil.
Buat gue yang lagi kacau, itu lebih dari cukup. Dia gak perlu ngasih solusi. Dia cuma nemenin.

3. Anjing Bisa Tahu Saat Kita Hancur

Gue gak ngerti gimana caranya, tapi anjing tuh tahu.
Tahu pas kita lagi capek banget. Tahu pas kita baru selesai nangis.
Tahu pas dunia lagi berat buat kita bawa sendiri.

Gue pernah pulang kerja dengan muka kusut dan energi habis.
Pio gak langsung loncat-loncat kayak biasanya. Dia cuma jalan pelan, nempel ke kaki gue, dan duduk.
Tatapannya bilang, “Hari ini berat, ya?”

Dan entah kenapa, gue langsung nangis. Tapi kali ini, gue gak sendirian.

4. Mereka Gak Peduli Siapa Kita, Mereka Tetap Sayang

Gue bukan orang paling sukses. Kadang gue gagal, kadang gue nyerah.
Tapi Pio gak pernah peduli.

Dia gak tau rekening gue minus. Gak tau gue abis dimarahin atasan.
Tapi tiap hari, dia tetap lari ke pintu waktu gue pulang.
Ekornya tetap goyang kayak biasa.
Seolah hari ini gak buruk-buruk amat… karena gue akhirnya pulang.

5. Anjing Mengajarkan Cinta Tanpa Syarat

Dari Pio, gue belajar satu hal:
Kadang cinta gak butuh banyak omong. Gak butuh logika. Gak butuh alasan.

Cinta itu bisa hadir dari satu makhluk kecil yang duduk diam di samping lo waktu semua orang sibuk.

6. Gak Semua Pahlawan Punya Jubah – Kadang Mereka Punya Ekor

Pio gak bisa ngomong, gak bisa ngetik chat motivasi, apalagi ngajak gue curhat.
Tapi dia menyelamatkan gue dari hari-hari tergelap.
Dia bikin gue bangun dari kasur karena gue tahu, dia butuh makan, butuh diajak main, butuh gue.

Dan perlahan-lahan… gue juga butuh dia. Untuk bisa hidup lebih baik.


Untuk Kamu yang Sedang Merasa Sendiri

Kalau kamu sedang berada di masa sulit, dan kebetulan punya anjing… peluk dia.
Mereka gak minta banyak. Tapi mereka selalu ada.

Dan kalau kamu belum punya, tapi sedang mempertimbangkan…
percaya deh, cinta yang datang dari seekor anjing itu gak akan pernah setengah-setengah.

Pio gak tahu gue sedang menulis ini. Tapi gue tahu satu hal:
Dia tetap duduk di samping gue sekarang. Diam. Tapi sepenuhnya hadir.

Pernah ada di posisi ini? Cerita dong. Siapa tahu, kisahmu bisa jadi kekuatan buat orang lain.
Karena kita gak pernah benar-benar sendiri—selama masih ada cinta dalam bentuk empat kaki dan ekor kecil yang goyang pelan.

Mau Tumbler Kamu Awet? Begini Cara Mencucinya Sebelum Dipakai!

Mau tumbler kamu awet dan tetap bersih? Ternyata, ada cara khusus lho untuk mencucinya sebelum dipakai! Penasaran gimana caranya biar tumbler tetap awet dan bebas bau? Cek tips cuci tumbler yang bener, biar makin nyaman dipakai! Yuk, simak artikelnya.

1. Cuci dengan Air Hangat dan Sabun Cair merupakan salah satu cara mencuci tumbler baru sebelum digunakan

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencuci tumbler dengan air hangat yang dicampur sabun cair. Air hangat membantu meluruhkan sisa-sisa debu atau residu bahan kimia yang mungkin masih menempel di permukaan tumbler. Gunakan spons lembut untuk membersihkan bagian dalam dan luar tumbler. Hindari penggunaan sikat kasar yang bisa merusak permukaan, terutama jika tumbler memiliki lapisan khusus atau motif cetak. Setelah itu bilas tumbler dengan air hangat yang bersih atau belum dicampur dengan sabun. Pastikan air yang digunakan tidak terlalu panas ya agar material tumbler tetap awet, terutama jika terbuat dari plastik atau memiliki lapisan khusus.

2. Gunakan Campuran Cuka atau Lemon untuk Hilangkan Bau merupakan salah satu cara mencuci tumbler baru sebelum digunakan

Tumbler baru seringkali memiliki bau khas material seperti plastik atau logam yang cukup menyengat. Jika dicuci dengan air hangat dan sabun saja tidak cukup, kamu bisa membuat campuran air hangat dengan sedikit cuka putih atau perasan lemon. Tuangkan campuran ini ke dalam tumbler dan diamkan selama 15-30 menit. Setelah itu, bilas dengan air bersih hingga tidak ada sisa bau. Metode ini tidak hanya efektif untuk menghilangkan bau, tetapi juga membuat tumbler terasa lebih segar sebelum digunakan.

3. Bersihkan Tutup dan Komponen Lainnya Dengan Teliti merupakan salah satu cara mencuci tumbler baru sebelum digunakan

Selain membersihkan bagian utama tumbler, pastikan kamu juga membersihkan bagian tutup, karet pengaman, atau sedotan jika ada. Bagian ini sering menjadi tempat berkumpulnya kotoran yang sulit terlihat sehingga bisa menjadi sarang kuman dan bakteri. Untuk membersihkannya kamu bisa gunakan sikat kecil atau sikat gigi bekas untuk menjangkau celah-celah kecil. Pastikan semua bagian dicuci dengan sabun cair dan dibilas hingga bersih agar tumblermu benar-benar higienis.

4. Pastikan Tumbler Benar-Benar Kering merupakan salah satu cara mencuci tumbler baru sebelum digunakan

Setelah selesai dicuci, pastikan tumbler dan semua komponennya benar-benar kering sebelum digunakan atau disimpan ya. Kamu bisa mengeringkannya dengan kain bersih atau membiarkannya mengering secara alami. Menyimpan atau menggunakan tumbler yang masih basah dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur, sehingga langkah ini sangat penting untuk menjaga kebersihan dan keamanannya.

Untuk memastikan tumbler kamu awet dan tahan lama, cuci dengan cara yang benar sebelum digunakan. Perawatan yang tepat sejak awal akan menjaga kualitas dan kebersihannya, sehingga tumblermu tetap nyaman dipakai setiap saat!

#infounik #infomenarik #zeropromosi #faktaunik #faktamenarik #zeropromosi #vendorsouvenir #corporategift #Branding #corporategift #souvenirtumblernet

#caramencucitumbler #tumblerawet #tipsmerawattumbler #tumblerbersih #merawattumbler #tumblerperawatan #cucitumblerdenganbenar #tipstumbler #tumblerkeren #tumblerpraktis #perawatantumbler #tumblersehat #cucitumbler #tumblerterawat #perawatantumblerawet #tumblerhigienis