
Sejarah adalah kumpulan pelajaran dan kisah-kisah menarik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, tidak semua yang kita pelajari atau kita dengar benar adanya. Beberapa peristiwa sejarah yang diyakini banyak orang ternyata berbeda dari fakta sebenarnya. Karena sejarah selalu ditulis oleh mereka yang menang, mereka yang memiliki akses terhadap ekonomi, militer, dan pendidikan. Bahkan tidak jarang, sejarah dapat menjadi mitos yang bertahan bertahun-tahun hingga sekarang. Hal ini tentu karena seringnya peristiwa tersebut diulang dalam buku sejarah, film, dan budaya populer. Berikut adalah lima mitos besar dalam sejarah yang ternyata berbeda dari faktanya.
1. Napoleon Bonaparte bertubuh pendek
Banyak orang percaya bahwa Napoleon Bonaparte bertubuh pendek. Bahkan istilah Napoleon Complex digunakan untuk menggambarkan seseorang yang agresif karena postur tubuhnya yang kecil. Namun, catatan sejarah menunjukkan bahwa tinggi Napoleon sekitar 1,69 meter, yang sebenarnya adalah rata-rata tinggi untuk pria Prancis pada masanya. Kemungkinan mitos ini muncul karena kesalahpahaman dalam konversi satuan pengukuran antara sistem Prancis dan Inggris. Belum lagi adanya propaganda musuh-musuh yang ingin merendahkan reputasi Napoleon Bonaparte. Selain itu, para pengawal pribadi yang didominasi oleh orang-orang bertubuh tinggi membuat Napoleon terlihat lebih pendek dalam berbagai ilustrasi yang tersebar hari ini.
Terlepas dari mitos ini, Napoleon tetap menjadi salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah. Kisah hidupnya yang penuh ambisi dan kejayaan telah diadaptasi dalam berbagai buku, teater, dan film, termasuk film Napoleon yang disutradarai oleh Ridley Scott pada tahun 2023 lalu dan bisa kita tonton di Apple TV. Dalam buku-buku sejarah, ia selalu digambarkan dengan pose tangan yang dimasukkan ke dalam jasnya. Pose tersebut sebenarnya merupakan gaya aristokrat kala itu, bukan karena sakit perut seperti yang banyak orang-orang percaya. Kejeniusannya dalam strategi militer membuatnya dikenang sebagai pemimpin besar Perancis yang hampir menaklukkan seluruh wilayah Eropa.
2. Viking menggunakan helm bertanduk
Helm bertanduk yang ikonik sering kali dikaitkan dengan gambaran populer tentang Viking. Meski begitu, tidak ada bukti arkeologis yang mendukung bahwa Viking benar-benar menggunakan helm semacam itu dalam pertempuran mereka. Helm bertanduk justru lebih sering digunakan dalam upacara keagamaan atau ditemukan dalam artefak budaya lain yang lebih tua. Desain tanduk ini berasal dari ilustrasi seniman abad ke-19 yang ingin menampilkan viking dengan tampilan yang lebih garang dan dramatis.
Di luar mitos mengenai tanduk ini, kisah Viking tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak film dan game modern. Dalam film seperti Braveheart dan game seperti Assassin’s Creed Valhalla, viking digambarkan sebagai prajurit tangguh dengan budaya perang yang unik. Mereka dikenal sebagai penjelajah hebat dan pelaut yang ulung, bahkan dipercaya telah mencapai Amerika Utara jauh sebelum Columbus. Fakta menarik lainnya, mereka memiliki sistem demokrasi unik yang dikenal sebagai Ting, sebuah sistem yang memungkinkan setiap warga untuk menyuarakan pendapat mereka dalam pengambilan keputusan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
3. Columbus membuktikan bumi itu bulat
Salah satu mitos paling terkenal adalah bahwa Christopher Columbus telah membuktikan bahwa bumi itu bulat. Kenyataannya, gagasan tentang bumi yang bulat sudah ditemukan oleh banyak ilmuwan dan filsuf sejak zaman Yunani kuno, seperti Aristoteles dan Pythagoras. Orang-orang Eropa abad ke-15 tidak percaya bahwa bumi itu datar. Mereka lebih khawatir tentang luasnya samudra dan bagaimana Columbus bisa mencapai Asia dengan rute yang lebih cepat. Meskipun Columbus tidak membuktikan teori bumi bulat, ia memang berhasil menemukan benua yang sebelumnya tidak diketahui oleh Eropa.
Di luar mitos tentang teori bumi bulat, perjalanan Columbus membawa dampak besar bagi peradaban asli Amerika. Ia sering dianggap sebagai penemu Benua Amerika, padahal suku Indian dan suku-suku asli telah mendiami wilayah tersebut selama ribuan tahun. Selain itu, ekspedisinya yang bersejarah justru memulai era kolonialisme yang berujung membawa kehancuran bagi banyak budaya asli. Sejarah Columbus menjadi topik kontroversial hingga hari ini. Bahkan di beberapa negara, peringatan Columbus Day telah diubah menjadi Indigenous Peoples’ Day untuk menghormati masyarakat pribumi yang terdampak oleh kolonisasi.
4. Piramida mesir dibangun oleh budak
Banyak film dan cerita sejarah menggambarkan bahwa Piramida Giza dibangun oleh budak yang dipaksa bekerja dalam kondisi yang kejam dan tersiksa. Faktanya, penelitian arkeologis menunjukkan bahwa para pekerja yang membangun piramida adalah buruh terampil yang diberi upah, diberikan makanan, dan tempat tinggal yang layak. Bukti dari tulisan dan situs penggalian justru menunjukkan bahwa mereka bukan budak, melainkan pekerja terorganisasi yang bangga akan hasil kerja mereka. Mitos ini sebagian besar berasal dari cerita-cerita kuno, termasuk tulisan sejarawan asal Yunani, Herodotus.
Selain struktur bangunannya yang megah, piramida memiliki makna spiritual yang mendalam bagi peradaban Mesir Kuno. Bukan hanya makam firaun, piramida juga juga dianggap sebagai simbol menuju kehidupan setelah mati. Bentuk piramida yang meruncing ke atas melambangkan perjalanan jiwa menuju alam surgawi. Hingga hari ini, Piramida Giza tetap menjadi salah satu keajaiban dunia yang paling mengagumkan, menarik perhatian ilmuwan dan arkeolog yang masih berusaha mengungkap rahasia bagaimana piramida ini dapat dibangun pada masa itu.
Fakta sejarah tidak selalu seperti yang kita pelajari dan kita dengar. Banyak kisah yang mengalami perubahan seiring waktu akibat interpretasi, penyederhanaan, atau bahkan politik propaganda. Mitos-mitos ini mengingatkan kita untuk selalu mencari sumber yang kredibel dan selalu terlebih dahulu mempertanyakan kebenaran informasi yang kita terima. Dengan memahami fakta yang sebenarnya, kita bisa melihat sejarah dengan perspektif yang lebih luas dan mendalam.